Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Pemanfaatan Aplikasi Digital Menggunakan ESRI ArcGIS Survey123 Bagi Peserta Didik di SMP Islam Terpadu Al-Hikmah Pangkep Yanti, Jeddah; Ichsan Invanni Baharuddin; Dinil Qaiyimah; Muhammad Faisal Juanda; Nurul Afdal Haris
Jurnal Kemitraan Responsif untuk Aksi Inovatif dan Pengabdian Masyarakat Volume 2 Issue No. 2: January 2025
Publisher : Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/kreativa.v2i2.20253

Abstract

Tuntutan kompetensi guru yang profesional di era digital sejalan dengan perkembangan sektor pendidikan yang menekankan pada integrasi ilmu pengetahuan, komunikasi organisasi, dan teknologi terapan dalam mata pelajaran. Peningkatan platform digital untuk menunjang proses belajar mengajar siswa terus meningkat secara real-time dengan cepat. Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Makassar mengadakan program pelatihan menggunakan ESRI ArcGIS Survey123 bersama SMP IT Al-Hikmah Pangkep (mitra). Terkait dengan platform digital, keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses belajar mengajar menyebabkan media pembelajaran terbatas dan kurang terorganisir sehingga database hasil pembelajaran kurang dievaluasi. Mitra mempelajari manfaat penggunaan aplikasi digital untuk mengumpulkan, mengatur, menganalisis, dan mengevaluasi hasil pembelajaran dengan cepat, efektif, dan efisien. ArcGIS Survey123 memberikan akses bagi pelajar dan akademisi profesional sebagai bentuk mitra dukungan ESRI. Aplikasi ini telah diterapkan pada sistem tingkat IGCSE Cambridge bidang sains dan ilmu sosial untuk siswa sekolah dasar di berbagai negara seperti Singapura. Pemanfaatan Aplikasi Digital dengan menggunakan ESRI ArcGIS Survey123 di SMP IT Al-Hikmah Pangkep dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi serta meningkatkan minat dan bakat siswa dalam mengeksplorasi aplikasi digital, yang diharapkan dapat disosialisasikan baik kepada rekan sejawat maupun siswa. di kelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh guru dan siswa diterima dengan lancar. Peningkatan pembelajaran efektif mendorong mitra untuk mengembangkan berbagai jenis aplikasi digital dalam sistem belajar mengajar secara terus menerus.
Strategi Bertahan Hidup Nelayan Tradisional dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga di Kelurahan Biringkassi Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto Amal; Maddatuang; Fitri Handayani; Irwansyah Sukri; Muhammad Faisal Juanda
Indonesian Journal of Fundamental and Applied Geography Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/ijfag.v1i1.202305

Abstract

Secara geografis masyarakat nelayan merupakan masyarakat yang hidup tumbuh dan berkembang pada wilayah peisisir yaitu suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Bagaimana kondisi sosial ekonomi nelayan tradisional di Kelurahan Biringkassi. 2). Kendala yang dihadapi oleh nelayan tradisional dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. 3). Strategi nelayan tradisional dalam pemenuhan kebutuhan keluarga di Kelurahan Biringkassi Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah 78 responden. Teknik pengumpulan pada penelitian ini terdiri dari teknik observasi, kuesioner serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Berdasarkan kondisi sosial ekonomi tingkat pendidikan nelayan tradisional di Kelurahan Biringkassi masih tergolong rendah dimana sebagian besar responden yaitu tamat SD/Sederajat, nelayan tradisional di Kelurahan Biringkassi memiliki tingkat pendapatan sedang dengan persentase 44,87 persen, rata-rata keluarga memiliki jumlah tanggungan 3-4 orang, status kepemilikan rumah merupakan milik sendiri dengan jenis rumah papan/kayu. (2) Kendala yang dihadapi nelayan diantaranya adalah cuaca buruk, rusak peralatan yang digunakan nelayan dalam bekerja seperti rusaknya mesin dan jaring. (3) Strategi yang dilakukan nelayan tradisional di Kelurahan Biringkassi adalah melibatkan anggota keluarga dalam bekerja, melakukan pekerjaan sampingan, membiasakan hidup hemat, melakukan pinjaman uang ke kerabat (keluarga), tetangga, bank serta memanfaatkan program bantuan pemerintah.
Persepsi Masyarakat Desa Marumpa Kecematan Marusu Kabupaten Maros Terhadap Pembangunan Rel Kerata Api Anugrah Sam, Wahyu; Muhammad Yusuf; Muhammad Faisal juanda; Jeddah Yanti
Indonesian Journal of Fundamental and Applied Geography Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/mdw6ma29

Abstract

Perkembangan transportasi sebagai salah satu elemen penting dalam pembangunan nasional telah membawa dampak besar bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Salah satu wujud modernisasi transportasi di Indonesia adalah pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Makassar dan Parepare, melewati berbagai wilayah termasuk Desa Marumpa, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi lingkungan, persepsi masyarakat, serta upaya mitigasi yang dilakukan akibat pembangunan rel kereta api di Desa Marumpa, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pembangunan, lahan yang digunakan merupakan lahan kosong dan pepohonan alami, sedangkan setelah pembangunan, terjadi perubahan fungsi lahan menjadi jalur rel kereta api yang berdampak terhadap kondisi lingkungan seperti hilangnya vegetasi dan rusaknya drainase. Persepsi masyarakat terhadap pembangunan ini beragam; sebagian besar mendukung karena memberikan kemudahan akses transportasi dan peluang kerja, namun terdapat juga keluhan mengenai kerusakan jalan, genangan air, dan keterlambatan kompensasi lahan. Upaya mitigasi yang dilakukan masyarakat meliputi penanaman pohon kembali serta penggunaan masker untuk menghadapi polusi debu. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan perhatian pemerintah terhadap aspek lingkungan dan sosial dalam proyek infrastruktur strategis seperti ini.