Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUJIAN ZONA INHIBISI DIFUSI CAKRAM EKSTRAK RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma cottonii) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans Putri, Berta; Wulandari, Adinda Nur; Putri, Desi Aulia; Mawarni, Intan; Laksono, Bayu Aji; Nurjanah, Nahla Sabrina; Jaya, Iman Indra Kusuma; Perdana, Alfath Deip; Syam, Dalilla Nurathifa; Putri, Wanda Andella
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.5982

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak Eucheuma cottonii terhadap Streptococcus mutans menggunakan metode difusi cakram. Streptococcus mutans merupakan penyebab utama karies gigi, dan pemanfaatan bahan alam seperti alga merah dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik sintetis. Sampel Eucheuma cottonii yang diperoleh dari Pesisir Desa Ruguk, Lampung Selatan, dimaserasi dengan pelarut metanol, kemudian diekstraksi menggunakan metode rotary evaporator dan water bath. Ekstrak diuji pada berbagai konsentrasi (10.000, 5.000, 1.000, 100, 10 ppm) untuk mengukur zona hambat terhadap bakteri uji. Hasil menunjukkan bahwa metode water bath menghasilkan zona hambat maksimal sebesar 2 mm pada konsentrasi 10.000 ppm dalam 24 jam pertama, tetapi efek antibakteri melemah seiring waktu. Metode rotary evaporator menunjukkan hasil yang berfluktuasi, dengan zona hambat terbesar pada konsentrasi 5.000 ppm sebesar 0,90 mm dan anomali pada konsentrasi rendah setelah inkubasi lebih lama. Secara keseluruhan, aktivitas antibakteri tergolong lemah (<5 mm), menunjukkan sifat bakteriostatik, yakni menghambat pertumbuhan tanpa membunuh bakteri secara permanen. Metode water bath lebih unggul dalam menghasilkan ekstrak yang stabil dengan aktivitas antibakteri konsisten dibandingkan rotary evaporator. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak Eucheuma cottonii memiliki potensi antibakteri, tetapi optimasi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efektivitasnya terhadap Streptococcus mutans.
PENGUJIAN ZONA INHIBISI DIFUSI CAKRAM EKSTRAK RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma cottonii) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans Putri, Berta; Wulandari, Adinda Nur; Putri, Desi Aulia; Mawarni, Intan; Laksono, Bayu Aji; Nurjanah, Nahla Sabrina; Jaya, Iman Indra Kusuma; Perdana, Alfath Deip; Syam, Dalilla Nurathifa; Putri, Wanda Andella
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.5982

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak Eucheuma cottonii terhadap Streptococcus mutans menggunakan metode difusi cakram. Streptococcus mutans merupakan penyebab utama karies gigi, dan pemanfaatan bahan alam seperti alga merah dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik sintetis. Sampel Eucheuma cottonii yang diperoleh dari Pesisir Desa Ruguk, Lampung Selatan, dimaserasi dengan pelarut metanol, kemudian diekstraksi menggunakan metode rotary evaporator dan water bath. Ekstrak diuji pada berbagai konsentrasi (10.000, 5.000, 1.000, 100, 10 ppm) untuk mengukur zona hambat terhadap bakteri uji. Hasil menunjukkan bahwa metode water bath menghasilkan zona hambat maksimal sebesar 2 mm pada konsentrasi 10.000 ppm dalam 24 jam pertama, tetapi efek antibakteri melemah seiring waktu. Metode rotary evaporator menunjukkan hasil yang berfluktuasi, dengan zona hambat terbesar pada konsentrasi 5.000 ppm sebesar 0,90 mm dan anomali pada konsentrasi rendah setelah inkubasi lebih lama. Secara keseluruhan, aktivitas antibakteri tergolong lemah (<5 mm), menunjukkan sifat bakteriostatik, yakni menghambat pertumbuhan tanpa membunuh bakteri secara permanen. Metode water bath lebih unggul dalam menghasilkan ekstrak yang stabil dengan aktivitas antibakteri konsisten dibandingkan rotary evaporator. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak Eucheuma cottonii memiliki potensi antibakteri, tetapi optimasi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efektivitasnya terhadap Streptococcus mutans.