Penelitian ini bertujuan menganalisis partisipasi politik kelas menengah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Gorontalo dengan menyoroti faktor-faktor yang memengaruhi rasionalitas dalam menentukan pilihan politik. Menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengandalkan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik utama dalam pengumpulan data. Informan penelitian dipilih dari kelompok kelas menengah yang memiliki latar belakang pendidikan, kondisi ekonomi, serta keterlibatan sosial yang relatif baik, sehingga mampu memberikan gambaran komprehensif mengenai pola partisipasi politik mereka serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam dinamika politik lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi politik kelas menengah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi semata, tetapi juga oleh tingkat pendidikan, status sosial, serta kekuatan jaringan sosial yang mereka miliki. Dalam menentukan pilihan politik, kelompok ini cenderung mempertimbangkan visi dan misi kandidat, rekam jejak, integritas personal, serta manfaat rasional yang dapat diperoleh, sesuai dengan kerangka teori pilihan rasional. Selain itu, jaringan sosial seperti organisasi keagamaan, komunitas profesional, lingkungan pertemanan, dan ruang diskusi informal turut memberikan pengaruh signifikan dalam membentuk orientasi politik mereka, termasuk dalam proses pertukaran informasi dan penilaian terhadap kandidat. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kelompok kelas menengah memiliki akses informasi yang lebih luas melalui media digital dan aktivitas sosial sehari-hari, sehingga memungkinkan mereka melakukan evaluasi politik secara lebih kritis. Dengan karakteristik tersebut, kelas menengah di Kota Gorontalo memainkan peran strategis dalam dinamika Pilkada karena tidak hanya berpartisipasi secara aktif, tetapi juga berkontribusi pada penguatan kualitas demokrasi lokal.