Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS PERKIRAAN DAMPAK RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL BAWEN-YOGYAKARTA DI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG DILIHAT DARI PERSPEKTIF ANALISIS 6 (ENAM) MUATAN KLHS Rubiantoro, Eko Anton
urn:nbn:de:00001miji.v4i11
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan alih fungsi lahan merupakan permasalahan yang sulit untuk dihindari di dalam proses pembangunan di Kecamatan Ambarawa. Pembangunan jalan tol menyebabkan alih fungsi lahan pertanian seluas 44,43 Ha yang berdampak pada berkurangnya potensi lahan sebagai penghasil produksi biomassa dalam mendukung daya dukung lahan pertanian dan supply pangan. Penurunan terhadap kinerja jasa lingkungan penyedia pangan didominasi pada kelas rendah dengan luas 19,22 Ha. Penurunan keanekaragaman hayati karena adanya alih fungsi pekarangan, perkebunan, sawah, tegalan, dan lahan terbuka menjadi jalan tol. Penurunan kinerja jasa lingkungan penyedia keanekaragaman hayati (D4) pada kelas tinggi sebesar 67% sangat tinggi 26%, sangat rendah 4% dan rendah 3%. Penurunan area terbuka sehingga mengurangi area resapan air dan berdampak pada daya dukung ketersediaan air. Peningkatan limpasan air akibat dari adanya perubahan tutupan lahan yang dipengaruhi oleh koefisien run-off. Laju run off aliran air mengalami peningkatan setelah pembangunan dari 0,004 m3/dt meningkat menjadi 0,071 m3/dt. Penurunan kualitas air yaitu parameter TSS (Total Suspended Solid), karena disebabkan alih fungsi lahan dan erosi dari adanya aktivitas proses pembangunan. Berkurangnya ruang terbuka hijau berpengaruh terhadap penyerapan polusi udara dan penurunan nilai indeks kualitas udara. Perubahan komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak baik komponen biotik dan abiotic. Peningkatan aktivitas transportasi yang akan berpengaruh terhadap peningkatan emisi GRK. Penyerapan emisi tahun 2023 sebesar 3.780,27 ton CO2e, tahun 2044 berkurang sebesar 3.589,19 CO2e, sehingga menjadi 191,08 ton CO2e.
ANALISIS NILAI LAHAN DI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI Rubiantoro, Eko Anton
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 4 No 2 (2024): Vol 4 No 2 (2024): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69796/miji.v4i2.278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola terkait harga lahan berdasarkan beberapa parameter terkait yang akan diuji. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, yang menekankan pada pendekatan positivistik dalam bentuk perkembangan atau prediktif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei primer dan sekunder. Adapun data-data yang akan dipakai antara lain data kependudukan, data fisik alam, ketersediaan fasilitas umum, data harga lahan, data jarak, dan data peta yang terkait dengan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya harga lahan di Kecamatan Klego dipengaruhi oleh kondisi eksisting, seperti letak/posisi lahan, penggunaan lahan, dan jaringan jalan. Nilai lahan dengan harga tinggi di Kecamatan Klego berada pada kanan kiri jalan utama yaitu jalan kolektor primer penghubung Kota Salatiga - Gemolong, serta jalan lokal penghubung Kecamatan Klego dan Kecamatan Simo meliputi Desa Bade, Banyuurip, Blumbang, Karangmojo, Klego, dan Sumberagung. Penggunaan lahan dengan jenis perdagangan jasa/komersil, industri, dan permukiman memiliki kecenderungan nilai lahan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis penggunaan lahan berupa semak belukar, tegalan/ladang, dan sawah. Berdasarkan hasil analisa dihasilkan rangking kisaran harga lahan di Kecamatan Klego berada pada kisaran harga Rp <100.000 seluas 4.128,16 Hektar (73%), Rp 100.000 - 200.000 seluas 796,70 Hektar (14%), Rp 200.000 - 500.000 seluas 491,33 Hektar (9%), Rp 500.000 - 1.000.000 seluas 136,19 Hektar (2%), dan Rp 1.000.000 - 2.000.000 seluas 4.128,16 Hektar (1%).
ANALISIS SATUAN KEMAMPUAN LAHAN (SKL) TERHADAP KESTABILAN PONDASI DI KOTA SALATIGA Eko Anton Rubiantoro; Eko Anton Rubiantoro; Baswindro Baswindro
JUTSU : Jurnal Teknik Sipil Unpand Vol. 1 No. 2 (2024): JUTSU : Jurnal Teknik Sipil Unpand, Vol. 1, No. 2, November 2024
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69796/xeb1qx97

Abstract

Analisis satuan kemampuan lahan terhadap kestabilan pondasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang daya dukung tanah, tingkat kestabilan pondasi, serta perkiraan untuk jenis pondasi yang cocok sesuai dengan tingkat kestabilan yang akan diarahkan. Analisa SKL kestabilan pondasi bisa pakai sebagai rujukan awal didalam menentukan titik atau lokasi sampel untuk pemboran dan sondir, sebelum dilakukan analisis teknis yang lebih mendalam. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui 2 (dua)  pendekatan, yaitu kualitatif dan kuantitatif dengan penggunaan metode analisis deskriptif dan spasial. Metode spasial digunakan dalam rangka untuk analisa satuan kemampuan lahan (SKL) kestabilan pondasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori tingkat kestabilan pondasi pada di Kota Salatiga terdiri atas 2 (dua) kategori yaitu sekitar 4.475,46 Ha (81,40%) wilayahnya memiliki tingkat kestabilan pondasi tinggi dan 1.022,53 Ha (18,60%) wilayahnya memiliki tingkat kestabilan pondasi kurang. 
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN INSTALASI PEMANENAN AIR PADA MASYARAKAT/KELOMPOK TANI KELURAHAN JLAKRAH KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI Eko Anton Rubiantoro; Eko Anton Rubiantoro; Apriyanto Budhi Wibowo; Baswindro Baswindro
urn:nbn:de:00001miji.v2i027
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Pemanenan Air Hujan adalah salah satu alternatif pemenuhan air untuk kebutuhan pertanian di kawasan lereng gunung. Pemanenan air hujan memiliki manfaat, yaitu: kebutuhan air untuk aktivitas pertanian dapat terpenuhi, masyarakat dapat melakukan bercocok tanam sepanjang tahun bahkan dimusim kemarau selama cadangan air masih ada, dapat menghemat biaya pengeluaran, mudah membuatnya, teknologi sederhana tapi kaya manfaat, ketersediaan material mudah didapatkan, dan dapat digunakan secara berkelanjutan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini, memberikan pengetahuan kepada masyarakat/ kelompok tani terkait upaya pemanenan air dimusim penghujan. Rangkaian pengabdian yang dilaksanakan berupa survei lapangan, FGD, pembuatan proposal, pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendampingan pemilihan jajan sehat, evaluasi serta pembuatan laporan akhir kegiatan. Dari hasil dari kegiatan, akhirnya masyarakat/kelompok tani mengetahui jenis-jenis upaya pemanfaatan air hujan dan mengenal tentang inovasi pemanenan air hujan, bisa membuat desain bangunan pemanenan air hujan, serta dapat membuat bangunan fisik dari desain yang telah dibuat.