Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGELUARAN KESEHATAN AKIBAT PENYAKIT RESPIRATORY: KASUS RAWAT INAP MENGGUNAKAN DATA BPJSK KESEHATAN Syavani, Dini; Wulan , Susilo; Dirhan, Dirhan; Oktia, Vanika
Journal of Public Health Science Vol. 1 No. 4 (2024): Desember
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v1i4.1988

Abstract

Penyakit pernapasan merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat dan beban ekonomi. Polusi udara dari aktivitas industri, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara, telah terbukti meningkatkan risiko penyakit pernapasan, termasuk asma, bronkitis, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengeluaran kesehatan akibat rawat inap penyakit pernapasan di Kota Bengkulu dengan menggunakan data klaim BPJS Kesehatan periode 2014–2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional berdasarkan data sekunder dari BPJS Kesehatan Cabang Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klaim rawat inap untuk penyakit pernapasan mengalami variasi signifikan dalam 10 tahun terakhir. Penyakit dengan rata-rata klaim tertinggi adalah Hospitalization due to Admission Respiratory (Rp 2,76 miliar), diikuti oleh Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) (Rp 2,01 miliar). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa setiap tambahan satu kasus rawat inap COPD meningkatkan klaim sebesar Rp 3.568.000, sementara Chronic Bronchitis in Adults menambah klaim sebesar Rp 3.188.000 per kasus. Meskipun klaim rata-rata untuk Lung Cancer lebih rendah dibandingkan dengan penyakit pernapasan lainnya, kenaikan biaya per kasusnya menunjukkan tren yang lebih tinggi, yaitu Rp 5.778.000 per kasus. Beban finansial yang tinggi ini menekankan perlunya strategi efisiensi dalam pengelolaan pelayanan kesehatan, termasuk program pencegahan, optimalisasi manajemen rumah sakit, serta kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana BPJS Kesehatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan dalam meningkatkan efektivitas sistem pelayanan kesehatan dan pengendalian faktor risiko penyakit pernapasan di Kota Bengkulu.
Pelaksanaan Senam Sehat sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Sentot alibasya, Bajak Oktia, Vanika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i2.1643

Abstract

Senam sehat merupakan salah satu kegiatan fisik yang dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh dan mental masyarakat. Program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen keperawatan di Sentot alibasya, Bajak, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya aktivitas fisik yang teratur dan gaya hidup sehat. Program ini tidak hanya menawarkan manfaat fisik, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial di masyarakat. Ini penting untuk pengembangan keterampilan sosial dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Melalui partisipasi dalam senam, peserta dapat belajar tentang pentingnya menjaga tubuh tetap aktif dan sehat, yang dapat membentuk kebiasaan sehat hingga dewasa. Dengan rutin berpartisipasi dalam senam sehat, peserta dapat menikmati berbagai manfaat yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara holistik. Artikel ini akan mengulas tentang pelaksanaan senam sehat di Sentot alibasya, manfaat yang diperoleh oleh masyarakat, tantangan yang dihadapi, serta rekomendasi untuk kelanjutan program ini. Melalui program ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan fisik melalui olahraga yang teratur
Pengaruh Academic Burnout dan Academic Engagament Terhadap School Well-Being Santri Pesantren Oktia, Vanika
Nusantara Journal of Behavioral and Social Science Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/202213

Abstract

Pesantren is a residence or a dormitory for the students to conduct religious education and other subjects. Evaluation of the school condition and the lives of students in his school environment can be called as school well-being. The various activities undertaken by the students can cause physical and psychological fatigue, known as academic burnout. One way to improve the school's well-being possessed by students is to increase the academic engagement or involvement of students in activities at the dormitory. The purpose of this study was to determine the influence of academic burnout and engagement toward school well-being in boarding school students. The hypothesis was tested by using a multiple linear regression model. Based on the results of the regression test showed that there is a significant influence of academic burnout and academic engagement toward school well-being of boarding school students (R2 = 0.239) indicating that the contribution of academic burnout and engagement toward school well-being in boarding school students was 23.9%, while the remaining 76.1% is influenced by other factors. The results of the partial test (t test) explained that academic burnout has a significant negative impact on the school well-being (t = -4.151 and p = 0.000), and academic engagement also has a significant positive impact on the school well-being (t = 5.477 and p = 0.000). The research hypothesis is proven.
ANALISIS FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENYAKIT KULIT PADA MASYARAKAT PESISIR: STUDI KASUS DI KELURAHAN TELUK SEPANG KOTA BENGKULU Syavani, Dini; Dirhan, Dirhan; Wulan, Susilo; Oktia, Vanika
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i2.2898

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko gangguan penyakit kulit pada masyarakat pesisir di Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu. Studi menggunakan desain potong lintang dengan sampel 85 responden yang dipilih purposive sampling. Variabel yang dianalisis meliputi faktor sosial-demografis (jenis kelamin, pendidikan, penghasilan), perilaku higiene (kebiasaan tukar baju, penggunaan sabun bersama), serta paparan lingkungan (bahan kimia dan air kotor). Hasil menunjukkan bahwa 62,4% responden mengalami gangguan kulit, dengan gejala dominan berupa gatal, perubahan warna kulit, dan ruam. Analisis bivariat mengungkapkan bahwa jenis kelamin laki-laki (OR=3,16), pendidikan rendah (OR=3,87), penghasilan rendah (OR=3,70), kebiasaan bertukar baju (OR=11,13), paparan bahan kimia (OR=3,91), dan paparan air kotor (OR=3,71) berhubungan signifikan dengan risiko gangguan kulit (p<0,05). Perilaku pencarian pengobatan dan penggunaan sabun bersama tidak menunjukkan hubungan signifikan. Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada peningkatan literasi kesehatan, perbaikan sanitasi, dan pengurangan paparan lingkungan berbahaya di wilayah pesisir. Kata Kunci: Gangguan Penyakit Kulit, Faktor Risiko, Masyarakat Pesisir, Paparan Bahan Kimia
Hubungan Komunikasi Perawat Terhadap Kondisi Psikologis Pasien: Tinjauan Literatur Dan Implikasi Oktia, Vanika; Kheniva Diah Anggita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi perawat memegang peranan penting dalam perawatan pasien dan dapat mempengaruhi kondisi psikologis pasien secara signifikan. Artikel ini membahas hubungan antara komunikasi perawat dengan kondisi psikologis pasien melalui tinjauan literatur yang ada serta implikasi praktis dari temuan tersebut. Fokus utama artikel ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor komunikasi yang berdampak pada kesehatan mental pasien dan memberikan rekomendasi untuk praktik perawatan yang lebih efektif