Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Padang Pariaman Menggunakan Sistem Informasi Geografis Syukri, Alfi; Wilis, Ratna
Al-DYAS Vol 4 No 2 (2025): JUNI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/aldyas.v4i2.5006

Abstract

This research aims to find out: (1) Mapping of flood-prone areas by utilizing geographic information systems. (2) The effect of land use on the surface flow coefficient in Padang Pariaman Regency. This research is descriptive with a quantitative approach. By using data analysis techniques overlap or overlay. The results of this study indicate that (1) the mapping of flood-prone areas in Padang Pariaman Regency shows a classification with 3 classes of flood vulnerability “Very Prone 608.84 (45%) km², covering the Districts of Batang Anai, Batang Gasan, Nan Sabaris, Ulakan Tapakis, and Sungai Limau. Moderately Prone 533.73 (40%) km², covering the sub-districts of Enam Lingkuang, Lubuk Alung, Sintuk Toboh Gadang, 2x11 Enam Lingkuang, Kampuang Dalam, and Sungai Sariak. and Not Prone 207.20 (15%) km²”, covering the sub-districts of 2x11 Kayu Tanam, IV Koto Aur Malintang, Lubuk Alung, Padang Sago, Patamuan, Sungai Garinggiang. (2) Factors that cause flooding through land use using the flow coefficient that land use affects flooding, especially local flooding caused by the amount of surface runoff discharge in Padang Pariaman Regency is greatest in December and March at 48,515 and 48,088 M³/second, while the lowest occurs in June at 16,153 M³/second.
Strategi Integrasi Sosial Antar Etnis dalam Komunitas Transmigrasi: Studi Kasus Nagari Padang Tarok, Sumatera Barat Ramadani, Helsi Zulfan; Irvan, Arif; Syukri, Alfi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.30079

Abstract

Program transmigrasi merupakan upaya strategis pemerintah dalam mengatasi ketimpangan kepadatan penduduk antar wilayah. Salah satu lokasi terbaru program ini adalah Nagari Padang Tarok di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, yang menjadi tempat tinggal bersama bagi masyarakat etnis Jawa dan Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi integrasi sosial yang dilakukan oleh kedua kelompok etnis tersebut dalam membentuk tatanan sosial baru di tengah masyarakat multikultural. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi sosial terjadi melalui dua bentuk adaptasi menurut teori John W. Bennett: adaptasi siasat dan adaptasi proses. Adaptasi siasat mencakup strategi bertahan hidup dan penyesuaian awal, sementara adaptasi proses melibatkan pembentukan norma kolektif dan kerja sama sosial lintas etnis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun terdapat perbedaan latar belakang budaya, masyarakat mampu membangun solidaritas sosial melalui interaksi berkelanjutan dan nilai gotong royong.
Women's Social Construction In Tradition Hunting Pig At Tanah Datar District Syukri, Alfi; Rustim
Psychosocia : Journal of Applied Psychology and Social Psychology Vol. 1 No. 1 (2023): October 2023
Publisher : Indonesian Scientific Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61978/psychosocia.v1i1.7

Abstract

This paper aims to discuss the involvement of women in the tradition of hunting pigs at Tanah Datar District. Pig hunting in West Sumatra is a hereditary tradition carried out by the Minangkabau people which aims to eradicate pig pests that damage people's crops and plantations. Pig hunting is generally carried out by adult men in Minangkabau, where hunting is also an identity for men. adults in Minangkabau. However, since the last 10 years Minangkabau women have started to get involved in pig hunting. This research is a case study of Minangkabau women involved in the present tradition of hunting pigs. The method used in this research is a qualitative method where this research intends to understand what phenomena are experienced by research subjects, for example behavior, perceptions, motivations, actions holistically. For this reason, steps and research techniques were carried out such as Observation Techniques, Interview Techniques and Data Analysis, and Literature Studies. The theories used are Social Construction theory, Gender theory. Gender theory identifies the involvement of women in hunting pigs at Tanah Datar District.
Festival Seni Majelis Akhir Pekan sebagai Model Pengabdian Berbasis Komunitas untuk Peningkatan Literasi Budaya Anggara, Rama; Emriadi, Hafiz; Nurdiani, Silvana; Syukri, Alfi; Irvan, Arief
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.787

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memperkuat ruang kreatif berbasis komunitas melalui penyelenggaraan Majelis Akhir Pekan, sebuah festival seni yang memfasilitasi kolaborasi, partisipasi publik, dan peningkatan literasi budaya di Kota Pekan Baru. Pengabdian dilaksanakan oleh lima anggota komunitas undangan, terdiri atas dua seniman dan tiga pengelola program, yang berperan dalam merancang serta menyajikan dua instalasi interaktif, yaitu Sedia Payung Sebelum Hujan dan CGW. Metode pelaksanaan mencakup observasi lapangan, koordinasi lintas-keahlian, perancangan karya partisipatoris, serta dokumentasi proses untuk menilai dampak program. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan keterlibatan masyarakat dalam aktivitas kreatif, terbentuknya ruang dialog antara seniman dan peserta, serta penguatan literasi budaya melalui pengalaman interaktif. Temuan ini menegaskan bahwa festival seni berbasis komunitas dapat menjadi model pengabdian yang efektif dalam memperluas akses edukasi budaya serta mendukung pengembangan ekosistem seni lokal.
Budaya, Pariwisata, dan Komersialisasi Tradisi dalam Pacu Jawi Sebagai Cerminan Hybriditas Sosial di Tanah Datar Irvan, Arief; Nurdiani, Silvana; Darmansyah, Darmansyah; Syukri, Alfi
Metta : Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/metta.v5i4.5044

Abstract

Pacu Jawi was originally a post-harvest tradition of the Minangkabau community, rooted in agrarian values and functioning as a sacred cultural celebration as well as a form of communal entertainment. With the expansion of cultural tourism, Pacu Jawi has undergone a significant transformation in both function and meaning, evolving into a key tourism attraction in Tanah Datar Regency. This study aims to analyze the transformation of Pacu Jawi from an agrarian-based cultural tradition into a commodified tourism product and to identify the forms of social hybridity that emerge through interactions between local cultural practices and the demands of the tourism industry. Employing a descriptive qualitative approach, data were collected through observation, interviews, and documentation across four nagari that regularly host Pacu Jawi. The findings reveal that Pacu Jawi has experienced commodification that shifts its cultural meaning from a ritual practice to an economically oriented tourism spectacle. This process produces a hybrid cultural space in which traditional values, customary symbols, and local aesthetics intersect with the expectations of tourists, digital media, and global tourism dynamics. Consequently, Pacu Jawi now fulfills a dual role: as a preserved Minangkabau cultural heritage and as a strategic cultural identity used to promote Tanah Datar within the contemporary tourism landscape.