Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI PENGGUNAAN ICD 10 ELEKTRONIK KASUS PENYAKIT MENULAR PADA PETUGAS PMIK DI FASYANKES DI KOTA TASIKMALAYA Fadly, Fery; Sari, Fajar Yunita; Trikusumah, Rizka Ajeng; Ramdhani, Fadillah Awaliyah; Aziizah, Najwa Nur; Widiahesty, Anggiani Maulida
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.577

Abstract

Penyakit menular adalah masalah kesehatan global yang tetap menjadi perhatian utama di banyak negara, termasuk Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit menular masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit menular dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini, penggunaan sistem informasi kesehatan menjadi faktor penting untuk membantu tenaga medis dalam melakukan diagnosis, pengobatan, dan pemantauan terhadap pasien yang terinfeksi. Salah satu sistem informasi kesehatan yang penting adalah International Classification of Diseases (ICD), yang telah diadopsi secara global sebagai standar untuk mengklasifikasikan dan mencatat data penyakit. Meskipun penggunaan ICD-10 sebagai sistem klasifikasi penyakit telah diterapkan secara global, masih ada banyak laboratorium pendidikan rekam medis yang belum beralih ke penggunaan sistem informasi kesehatan berbasis elektronik untuk mempermudah penggunaan ICD-10 dalam memproses data penyakit menular. Dalam pendidikan rekam medis, penggunaan sistem informasi kesehatan seperti ICD-10 elektronik dapat membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang standar kode internasional yang digunakan dalam mengidentifikasi dan mencatat penyakit. Selain itu, penggunaan sistem informasi juga memudahkan mahasiswa dalam mempelajari dan memahami konsep pengelolaan data rekam medis, termasuk identifikasi dan pencatatan penyakit. Dengan menggunakan sistem informasi yang tepat dan efektif, mahasiswa dapat belajar bagaimana mengelola data rekam medis dengan lebih mudah, cepat, dan akurat, terutama saat menjalani praktek kerja lapangan di fasilitas kesehatan. Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan dalam jadwal yang telah ditentukan, dengan harapan luaran yang dihasilkan berupa artikel yang dipublikasikan dalam jurnal pengabdian masyarakat.
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI PROSEDUR PENGISIAN CLINICAL PATHWAY (PILOT PROJECT KASUS SEBAGAI ROLE MODEL) Sugiarti, Ida; Wahyuni, Ida; Trikusumah, Rizka Ajeng
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol. 6 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v6i1.1485

Abstract

Pelayanan kesehatan yang efektif dan bermutu di rumah sakit memerlukan penerapan clinical pathway (CP) yang baik, namun di RSUD dr. Soekardjo penerapan CP belum optimal dan hanya digunakan untuk kepentingan akreditasi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi implementasi pengisian CP, baik manual maupun elektronik, dengan fokus pada kasus Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Metode yang digunakan meliputi sosialisasi CP, uji coba sistem informasi CP elektronik terintegrasi (SIE-CPat), serta diskusi dan wawancara mendalam dengan tenaga kesehatan terkait. Hasil dari kegiatan menunjukkan antusiasme yang tinggi dari peserta, dan sistem CP elektronik yang diuji coba dapat digunakan dengan mudah oleh berbagai peran, seperti dokter dan perawat. Ditemukan bahwa validasi dan penyesuaian warna pada SIE-CPat perlu disesuaikan dengan standar dan kebijakan CP BPH di rumah sakit, serta dibutuhkan penambahan kolom untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan CP. Kesimpulannya, implementasi SIE-CPat sejalan dengan CP manual dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit. Saran yang diberikan adalah perlunya legalisasi prosedur pengisian CP dan sosialisasi berkelanjutan untuk memastikan penggunaan CP yang lebih efektif di masa mendatang.