Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERANCANGAN ICD-10 ELEKTRONIK PADA KASUS PENYAKIT MENULAR UNTUK MENUNJANG KINERJA LABORATORIUM PENDIDIKAN REKAM MEDIS Sari, Fajar Yunita
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v9i2.4119

Abstract

Dalam rangka mematuhi Permenkes No 24 tahun 2022 dan memastikan bahwa laboratorium pendidikan rekam medis beroperasi secara efisien dan akurat, penting untuk mengintegrasikan sistem ICD-10 ke dalam proses rekam medis elektronik. Pendekatan manual dalam mengelompokkan penyakit menular dapat rentan terhadap kesalahan manusia, menghabiskan waktu, dan tidak efisien. Dengan menggunakan sistem informasi yang tepat dan efektif, dosen dan mahasiswa dapat mempelajari bagaimana cara mengelola data rekam medis secara lebih mudah, cepat, dan akurat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus menggunakan metode perancangan sistem informasi Rapid Application Development (RAD). Informan pada penelitian ini adalah Dosen pengampu mata kuliah kodefikasi penyakit dan Tindakan di Prodi D-3 RMIK Tasikmalaya sebanyak 2 orang dan mahasiswa prodi D-3 RMIK Tasikmalaya sebanyak 12 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Hasil penelitian ini adalah aplikasi ICD-10 elektronik penyakit menular yang terintegrasi dengan kode penyakit pada ICD-10 Tahun 2016, ICD-11 dan Snomed-CT.
Development of an Electronic Tracer System to Improve Medical Record Management and Healthcare Service Efficienc Fadly, Fery; Sari, Fajar Yunita; Kurniasih, Dewi Lena Suryani; Febiani, Ani Nur
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v7i2.12014

Abstract

Tracer is a tool used to indicate when medical record files are borrowed or removed from the filing room. Field data indicates that the use of manual tracers has slowed down service, as staff often feel rushed when recording information on these tracers. As a result, manual tracers have been discontinued, leading to difficulties in tracking the whereabouts of files, delays in retrieving medical records, and a negative impact on patient care and the quality of hospital services. This study aims to design an electronic tracer system. The research is qualitative with a phenomenological design and employs the Rapid Application Development (RAD) method for system design. Data collection methods include interviews and observations. The study begins with identifying issues related to the use of manual tracers, analyzing system requirements, and designing the system, which includes creating context diagrams, Data Flow Diagrams (DFD), Requirement Tables (TRD), and activity diagrams for the electronic medical record tracer.
SOSIALISASI PENGGUNAAN ICD 10 ELEKTRONIK KASUS PENYAKIT MENULAR PADA PETUGAS PMIK DI FASYANKES DI KOTA TASIKMALAYA Fadly, Fery; Sari, Fajar Yunita; Trikusumah, Rizka Ajeng; Ramdhani, Fadillah Awaliyah; Aziizah, Najwa Nur; Widiahesty, Anggiani Maulida
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.577

Abstract

Penyakit menular adalah masalah kesehatan global yang tetap menjadi perhatian utama di banyak negara, termasuk Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit menular masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit menular dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini, penggunaan sistem informasi kesehatan menjadi faktor penting untuk membantu tenaga medis dalam melakukan diagnosis, pengobatan, dan pemantauan terhadap pasien yang terinfeksi. Salah satu sistem informasi kesehatan yang penting adalah International Classification of Diseases (ICD), yang telah diadopsi secara global sebagai standar untuk mengklasifikasikan dan mencatat data penyakit. Meskipun penggunaan ICD-10 sebagai sistem klasifikasi penyakit telah diterapkan secara global, masih ada banyak laboratorium pendidikan rekam medis yang belum beralih ke penggunaan sistem informasi kesehatan berbasis elektronik untuk mempermudah penggunaan ICD-10 dalam memproses data penyakit menular. Dalam pendidikan rekam medis, penggunaan sistem informasi kesehatan seperti ICD-10 elektronik dapat membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang standar kode internasional yang digunakan dalam mengidentifikasi dan mencatat penyakit. Selain itu, penggunaan sistem informasi juga memudahkan mahasiswa dalam mempelajari dan memahami konsep pengelolaan data rekam medis, termasuk identifikasi dan pencatatan penyakit. Dengan menggunakan sistem informasi yang tepat dan efektif, mahasiswa dapat belajar bagaimana mengelola data rekam medis dengan lebih mudah, cepat, dan akurat, terutama saat menjalani praktek kerja lapangan di fasilitas kesehatan. Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan dalam jadwal yang telah ditentukan, dengan harapan luaran yang dihasilkan berupa artikel yang dipublikasikan dalam jurnal pengabdian masyarakat.
Pendampingan Penerapan Sistem Informasi Kesehatan Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Masturoh, Imas; Setiadi, Dedi; Sari, Fajar Yunita
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.16315

Abstract

Pelayanan kesehatan anak usia sekolah diselenggarakan karena anak usia sekolah dasar merupakan usia rawan mendapat gangguan kesehatan, seperti permasalahan kesehatan gigi, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi hingga permasalahan kesehatan lainnya yang berkaitan dengan kebersihan diri dan lingkungan. Pencatatan kesehatan anak sekolah dasar di kota Tasikmalaya masih dilakukan secara manual dan belum tersimpan dengan baik, sehingga pada tahun 2022 telah dikembangkan suatu sistem Sistem Informasi Kesehatan Sekolah (SIKKES) dan pendampingan penggunaan sistem tersebut pada tahun 2023 dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam penggunaan aplikasi SIKKES melalui tahapan: pembuatan video yang berisi tutorial penggunaan aplikasi SIKKES, Sosialisasi dan evaluasi yang dilakukan kepada 7 petugas penanggung jawab UKS puskesmas dan 7 guru penanggung jawab UKS sekolah dasar di kota Tasikmalaya. Hasil menunjukkan bahwa aplikasi SIKKES dirasakan oleh peserta sangat bermanfaat dan sangat mudah digunakan yang ditunjukkan dengan rata-rata skor penilaian yang tinggi untuk kategori Perceived usefulness (24.26) dan Perceived Ease of USE (24,57) serta peserta juga memiliki sikap yang baik dan Berniat untuk menggunakan aplikasi SIKKES dalam menunjang pekerjaannya khususnya dalam pencatatan kesehatan anak sekolah dasar.
Implementasi ICD-10 Elektronik Tentang Penyakit Menular di Laboratorium Pendidikan Rekam Medis Sari, Fajar Yunita
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 8, No 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v8i1.12153

Abstract

Implementasi ICD-10 elektronik di laboratorium pendidikan rekam medis menjadi bagian penting dari adaptasi dunia pendidikan terhadap kebutuhan layanan kesehatan modern. Penerapannya dalam bentuk elektronik memberikan banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan akurasi pencatatan dan analisis data medis secara digital. Meskipun potensi manfaatnya tinggi, implementasi ICD-10-PM dalam laboratorium pendidikan rekam medis memiliki banyak tantangan meliputi integrasi dengan sistem informasi yang sudah ada, kebutuhan pelatihan untuk staf dan mahasiswa, ketersediaan infrastruktur teknologi yang memadai, serta kepatuhan terhadap standar privasi dan keamanan data kesehatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa prodi D-III RMIK Tasikmalaya TA 2023/2024 sebanyak 225 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian yang digunakan adalah Cluster Sampling. Metode Pengumpulan Data yang digunakan yaitu data primer dengan instrument penelitian berupa kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20 pernyataan indikator berada pada rentang nilai mean 3,26 – 4,00 atau kategori sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden sangat setuju dengan adanya aplikasi ICD-10-PM baik dari indikator human, organisasi, teknologi dan manfaat. Namun perlu pengembangan lebih lanjut database system sehingga tidak hanya terbatas pada penyakit menular saja.
EDUKASI PEMANFAATAN DAUN KELOR UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI KOTA SURAKARTA Sari, Fajar Yunita; Nur Kholish Majid; Dewi Laraswati; Pelangi Pagi Kalimasadha; Muh Arsy Al Shammy; Ika Sumiyarsi Sukamto
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2025): Juli
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i2.866

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana nilai z-score tinggi badan menurut umur berdasarkan standar pertumbuhan berada di bawah -2 standar deviasi. Menurut data Riskesdas prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2018 masih cukup tinggi yaitu sebesar 30,8%. Faktor penyebab terjadinya stunting dimulai sejak masa kehamilan akibat kekurangan nutrisi pada masa tersebut hingga usia 2 tahun. Status gizi ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang dapat berdampak terhadap kehidupan selanjutnya apabila terjadi kekurangan nutrisi. Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan gizi makro dan mikronutrien yang kompleks untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi serta balita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta terhadap stunting, nutrisi, dan manfaat daun kelor. Metode yang digunakan melalui pendekatan edukatif dan partisipatif berupa pemberian materi, diskusi, dan evaluasi melalui pre-test dan post-test. Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita sebanyak 30 orang di Posyandu Panti ASih I RW 09 wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta. Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan peserta. Sebelum kegiatan, 59,4% peserta berada pada kategori pengetahuan sangat baik, dan meningkat menjadi 90,6% setelah kegiatan. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan nilai signifikansi < 0,001, yang mengindikasikan adanya perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test. Monitoring dan evaluasi kegiatan perlu dilaksanakan guna mendukung komitmen keberlanjutan program, serta memperkuat kerjasama mitra dengan institusi dalam upaya memberdayakan masyarakat menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya.