Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PENGGUNAAN TRACER ELEKTRONIK DI PUSKESMAS URUG KOTA TASIKMALAYA Fadly, Fery; Suryani Kurniasih, Dewi Lena; Sukawan, Ari; Febiani, Ani Nur
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v6i2.311

Abstract

Penyimpanan rekam medis bertujuan mengoptimalkan keterjangkauan dan kecepatan akses rekam medis, sekaligus menjaga integritas dan keamanannya dari potensi bahaya fisik, kimia, dan biologi. Fasilitas yang tersedia dalam ruang penyimpanan rekam medis meliputi ruangan, peralatan penyimpanan, serta penggunaan sistem pelacakan (tracer atau outguide) untuk mencari lokasi dokumen yang tidak terdapat pada rak penyimpanan utama. Salah satu kendala dalam implementasi sistem penyimpanan ini adalah minimnya penggunaan tracer, yang disebabkan oleh keterbatasan jumlah tracer yang tersedia, sesuai dengan penilaian petugas yang terlibat. Salah satu faktor pendorong dalam mengimplementasikan kegiatan pendampingan penggunaan tracer elektronik di Puskesmas Urug, Kota Tasikmalaya adalah upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah: memberikan sosialisasi kepada petugas dalam memahami pentingnya dan menerapkan penggunaan tracer dan outguide di fasilitas pusat Kesehatan masyarakat Urug Kota Tasikmalaya. Proses pelaksanaan kegiatan ini melibatkan beberapa tahapan, yang dimulai dengan perizinan dari pihak Puskesmas, kemudian identifikasi kebutuhan data yang akan digunakan dalam sistem tracer elektronik. Selanjutnya, dilakukan pendampingan kepada petugas kesehatan yang secara langsung terlibat dalam penggunaan rekam medis, dengan harapan bahwa kegiatan ini akan mengoptimalkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan yang disediakan. Kegiatan ini menggunakan pendekatan ceramah kepada 21 petugas dengan memberikan pre test dan post test setelah kegiatan. Didapatkan kenaikan hasil “Baik” 13 % dan “Sangat Baik 33,14% dengan tidak ada nilai “Kurang” dan “Cukup” dalam post test setelah dilakukan penyuluhan, sehingga hasil kegiatan sesuai dengan yang diharapkan. Desain aplikasi E-Tracer yang diterapkan di Puskesmas Urug untuk mengurangi risiko kesalahan penyimpanan rekam medis semoga dapat digunakan secara maksimal.
PELATIHAN PELAKSANAAN PERSONAL HEALTH RECORD (PHR) PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KAHURIPAN TASIKMALAYA TAHUN 2023 Setiadi, Dedi; Suryani Kurniasih, Dewi Lena Suryani; Fadly, Fery
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v6i1.360

Abstract

The Silent Killer" is a term used for Hypertension or high blood pressure, as it often occurs without symptoms. Hypertension can be diagnosed with a blood pressure reading of ≥140 mmHg and/or ≥90 mmHg. Hypertension is the leading single contributor to heart disease, kidney failure, and stroke in Indonesia (Ministry of Health, RI, 2021). According to data from the Health Office of Tasikmalaya City, the highest incidence of hypertension occurs in the Tamansari Primary Health Care service area, totaling 2,494 cases, with 1,593 cases among females. It is estimated that only one-third of hypertension cases in Indonesia are diagnosed, with the rest going undetected. In the era of paper-based medical records, the disciplines of Medical Records and Health Information (RMIK) and medical, clinical, and/or health informatics are usually quite separate, each focusing on different aspects, although they complement each other in domains and skills. The objective of this activity is to encourage the community to use Personal Health Records (PHR) for hypertension patients in the city of Tasikmalaya. The method involves training 20 Posbindu cadres responsible for hypertension data management, with the participation of 4 students. The results show an increase in understanding by 1.5%, as indicated by the improvement from pre-test to post-test results (Good 15%, Very Good 35%). Up-to-date information about the importance of personal health records is crucial, and it is recommended that community health centers actively appreciate Posbindu cadres to motivate them to successfully implement manual PHRs for hypertension patients.
PERANCANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK BERBASIS WEB DENGAN PLATFORM INDONESIA HEALTH SERVICE (IHC) DI PUSKESMAS TAROGONG GARUT Junaedi, Fadil Ahmad; Suryani, Dewi Lena; Fadly, Fery
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 24, No 1 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v24i1.1297

Abstract

Rekam Medis di puskesmas harus diselenggarakan dengan baik dan sesuai peraturan. PMK no 24 tahun 2022 menjadi landasan bagi puskesmas untuk mempersiapkan dalam merencang dan mengimplementasikan rekam medis elektronik. Pendaftaran rawat jalan sudah menggunakan aplikasi sikda generik dan p-care sebagai pendataan pasien lama dan baru. Namun, data pasien tidak masuk ke poliklinik. Hal tersebut petugas harus memasukkan kembali data pasien yang telah terdaftar ketika akan dilakukan tindakan. Metode pada penelitian ini adalah desain aplikasi Rapid Application Development, dengan membuat sebuah model yang dapat mengelola data pasien untuk pelayanan rawat jalan dan pelaporan rekam medis. Berdasarkan Hasil penelitian yang sudah dilakukan di Puskesmas Tarogong Standar Operasional Prosedur diperlukan dalam ebutuhan sistem (fungsional dan nonfungsional) mengenai pelayanan pasien rawat jalan secara elektronik. Sumber daya pada kebutuhan nonfungsional adalah diberian pelatihan untuk memaksimalkan perangkat komputer. Mengadakan perangkat keras bagi pelayanan yang tidak memiliki perangkat. Hasil Perncangan sistem bagian Data Flow Diagram bisa menjadi acuan untuk perubahan alur atau kegiatan yang sedang berjalan. Entity Relationship Diagram menjadikan panduan untuk data yang harus berelasi. Desain Antar muka memberikan gambaran bagaimana proses dari rekam medis elektronik itu berjalan. Aplikasi dapat didaftarkan ke dalam platform satu sehat, upaya mendukung kebijakan interoprabilitas pelayanan kesehatan di indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Alur dari kegiatan yang akan berjalan selama ini harus mulai diubah. Mulai dari pendaftaran rawat jalan tidak hanya sekedar keperluan menghitung kunjungan pasien setiap periodenya, tetapi data tersebut dapat berkelanjutan ke pelayanan medis sampai bagian pelaporan dan menjadikan interoprabilitas menjadi prioritas pengembangan sistem.Kata Kunci : Rekam Medis Elektroni, Interoprabilitas, Puskesmas
Development of an Electronic Tracer System to Improve Medical Record Management and Healthcare Service Efficienc Fadly, Fery; Sari, Fajar Yunita; Kurniasih, Dewi Lena Suryani; Febiani, Ani Nur
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v7i2.12014

Abstract

Tracer is a tool used to indicate when medical record files are borrowed or removed from the filing room. Field data indicates that the use of manual tracers has slowed down service, as staff often feel rushed when recording information on these tracers. As a result, manual tracers have been discontinued, leading to difficulties in tracking the whereabouts of files, delays in retrieving medical records, and a negative impact on patient care and the quality of hospital services. This study aims to design an electronic tracer system. The research is qualitative with a phenomenological design and employs the Rapid Application Development (RAD) method for system design. Data collection methods include interviews and observations. The study begins with identifying issues related to the use of manual tracers, analyzing system requirements, and designing the system, which includes creating context diagrams, Data Flow Diagrams (DFD), Requirement Tables (TRD), and activity diagrams for the electronic medical record tracer.
SOSIALISASI PENGGUNAAN ICD 10 ELEKTRONIK KASUS PENYAKIT MENULAR PADA PETUGAS PMIK DI FASYANKES DI KOTA TASIKMALAYA Fadly, Fery; Sari, Fajar Yunita; Trikusumah, Rizka Ajeng; Ramdhani, Fadillah Awaliyah; Aziizah, Najwa Nur; Widiahesty, Anggiani Maulida
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.577

Abstract

Penyakit menular adalah masalah kesehatan global yang tetap menjadi perhatian utama di banyak negara, termasuk Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit menular masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit menular dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini, penggunaan sistem informasi kesehatan menjadi faktor penting untuk membantu tenaga medis dalam melakukan diagnosis, pengobatan, dan pemantauan terhadap pasien yang terinfeksi. Salah satu sistem informasi kesehatan yang penting adalah International Classification of Diseases (ICD), yang telah diadopsi secara global sebagai standar untuk mengklasifikasikan dan mencatat data penyakit. Meskipun penggunaan ICD-10 sebagai sistem klasifikasi penyakit telah diterapkan secara global, masih ada banyak laboratorium pendidikan rekam medis yang belum beralih ke penggunaan sistem informasi kesehatan berbasis elektronik untuk mempermudah penggunaan ICD-10 dalam memproses data penyakit menular. Dalam pendidikan rekam medis, penggunaan sistem informasi kesehatan seperti ICD-10 elektronik dapat membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang standar kode internasional yang digunakan dalam mengidentifikasi dan mencatat penyakit. Selain itu, penggunaan sistem informasi juga memudahkan mahasiswa dalam mempelajari dan memahami konsep pengelolaan data rekam medis, termasuk identifikasi dan pencatatan penyakit. Dengan menggunakan sistem informasi yang tepat dan efektif, mahasiswa dapat belajar bagaimana mengelola data rekam medis dengan lebih mudah, cepat, dan akurat, terutama saat menjalani praktek kerja lapangan di fasilitas kesehatan. Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan dalam jadwal yang telah ditentukan, dengan harapan luaran yang dihasilkan berupa artikel yang dipublikasikan dalam jurnal pengabdian masyarakat.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Petugas Rekam Medis Tentang Bantuan Hidup Dasar di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Ishfahani, Tharika Nur; Fadly, Fery
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v7i1.11293

Abstract

Pelatihan Bantuan Hidup dasar seharusnya tidak hanya diwajibkan untuk professional perawatan kesehatan saja, tenaga kesehatan lainya setidaknya mendapatkan pelatihan satu kali dalam setahun untuk meningkatkan profesional tenaga kesehatan. Survei pendahuluan menujukan 50% responden memiliki pengetahuan kurang dan 38.9% responden memiliki sikap yang baik tentang Bantuan Hidup Dasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap petugas rekam medis tentang Bantuan Hidup Dasar. Penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan crossectional, yang dilaksanakan di RSUD dr. Soekardjo pada bulan Februari 2023 dengan sampel 52 petugas rekam medis. Kuesioner digunakan sebagai Pengumpulan data serta menggunakan uji Fisher Exact Test untuk analisis data. Hasil Penelitian ini di dapatkan petugas rekam medis yang mempunyai pengetahuan yang baik lalu memiliki sikap yang baik sebanyak 31,6% responden, sedangkan yang memiliki sikap yang kurang baik sebanyak 68,4% responden, dengan p value 1,000>0,05 artinya H0 diterima atau tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap petugas rekam medis tentang Bantuan Hidup Dasar di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2023. Tidak adanya hubungan dalam penelitian ini dipengaruhi oleh tugas pokok rekam medis dan pada saat bekerja dikarenakan petugas tidak sering bersinggungan dengan pasien. Sementara yang memberikan Bantuan Hidup Dasar itu adalah tenaga kesehatan yang sering bersinggungan dengan pasien.
Development of an Electronic Tracer System to Improve Medical Record Management and Healthcare Service Efficienc Fadly, Fery; Sari, Fajar Yunita; Kurniasih, Dewi Lena Suryani; Febiani, Ani Nur
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v7i2.12014

Abstract

Tracer is a tool used to indicate when medical record files are borrowed or removed from the filing room. Field data indicates that the use of manual tracers has slowed down service, as staff often feel rushed when recording information on these tracers. As a result, manual tracers have been discontinued, leading to difficulties in tracking the whereabouts of files, delays in retrieving medical records, and a negative impact on patient care and the quality of hospital services. This study aims to design an electronic tracer system. The research is qualitative with a phenomenological design and employs the Rapid Application Development (RAD) method for system design. Data collection methods include interviews and observations. The study begins with identifying issues related to the use of manual tracers, analyzing system requirements, and designing the system, which includes creating context diagrams, Data Flow Diagrams (DFD), Requirement Tables (TRD), and activity diagrams for the electronic medical record tracer.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BERBASIS WEB DI UPTD PUSKESMAS PANJALU Zulfikar, Fikri Muhamad; Sukawan, Ari; Suhenda, Andi; Fadly, Fery
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 11 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v11i3.3138

Abstract

Kepuasan pasien dapat diartikan sebagai suatu sikap konsumen yakni beberapa derajat kesukaan atau ketidaksukaanya terhadap pelayanan yang diberikan. Kepuasan pasien diperoleh dengan melakukan survei kepuasan masyarakat yang disebut dengan indeks kepuasan masyarakat. Pusat Kesehetan Masyarakat (Puskesmas) Panjalu, merupakan salah satu Puskesmas yang sudah menerapkan Indeks Kepuasan Masyarakat secara manual untuk menunjang mutu pelayanan kesehatan. Penilitian ini betunjuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada proses pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat dengan melakukan perancangan aplikasi Indeks Kepuasan Masyarakat berbasis website. Perancangan aplikasi Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Metode perancangan sistem yang digunakan pada aplikasi merupakan metode Prototipe. Aplikasi Indeks Kepuasan Masyarakat dirancang sesuai dengan kebutuhan di UPTD Puskesmas Panjalu sehingga nantinya dapat membantu meningkatkan mutu pelayanan.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEBENCANAAN BERBASIS WEBSITE DI KOTA TASIKMALAYA (SIBEN-KAYA) TAHUN 2024 Maulana, Cecep; fadly, Fery
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 12 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v12i3.4496

Abstract

Jumlah bencana di Kota Tasikmalaya dari tahun 2021-2022 terjadi peningkatan sekitar 134%. BPBD Kota Tasikmalaya memiliki peran penting dalam pencegahan, penanggulangan serta pendataan kejadian bencana. Proses pendataan kejadian bencana masih menggunakan cara manual dengan melakukan pencatatan dalam form assesment bencana yang nantinya dimasukan ke Microsoft Excel. Pendataan secara manual tersebut kurang efektif, sehingga diperlukan adanya Sistem Informasi Kebencanaan yang dapat mempermudah petugas dalam melakukan pendataan kejadian bencana. Tujuan penelitian ini membuat Sistem Informasi Kebencanaan Kota Tasikmalaya (SIBEN-KAYA) berbasis Website. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa melaporkan, pendataan, dan pelaporan kejadian bencana di BPBD Kota Tasikmalaya sudah menggunakan teknologi informasi berupa Microsoft Excel. Pedoman sudah di terapkan dalam prosedur ini sehingga proses melaporkan, pendataan dan pelaporan bencana di BPBD Kota Tasikmalaya lebih terstruktur.