Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR Annaurotin, Luthfi; Rozie, Fachrur; Rukmiyati, Rukmiyati; Koesmini, Astien Diena
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar (JIPDAS) Vol 5 No 1 (2025): Vol. 5 No. 1 Edisi Februari 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/jipdas.v5i1.2520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan membaca permulaan pada siswa kelas II sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah guru kelas II di UPTD SDN Mlajah 2 Bangkalan, dan siswa kelas II di UPTD SDN Mlajah 2 Bangkalan dengan jumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang menjadi penyebab keterlambatan membaca permulaan adalah faktor fisiologis, faktor intelektual, faktor lingkungan, dan faktor psikologis (motivasi, minat, dan perkembangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri). Dan ditemukan tingkat jenis keterlambatan membaca permulaan pada siswa kelas II di UPTD SDN Mlajah 2 Bangkalan yang beragam seperti 1 siswa yang belum mengenal abjad seperti n, v, w, dan y. Serta terdapat 4 siswa yang masih terbata bata dalam membaca kata demi kata.
Analisis Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dalam Proses Pembelajaran Daring dan Luring Kelas II Annaurotin, Luthfi; Ermono, Ervina Ayulia Yunitasari; Setyawan, Agung
EduCurio: Education Curiosity Vol 1 No 1 (2022): November 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskrispsikan minat belajar siswa pada pembelajaran Matematika dalam proses pembelajaran daring dan pembelajaran luring kelas II. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif . Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II yang berjumlah 33 siswa yang ditentukan dengan metode sampling jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Belajar adalah perubahan tingkah laku individu dari tidak tahu menjadi tahu, belajar tidak hanya dilakukan di sekolah namun dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Salah satunya dilakukan dirumah dengan cara daring karena efek dari pandemic covid-19. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada masa pandemi covid-19 maka perlu dilakukan analisis minat belajar siswa pada pembelajaran matematika dalam proses pembelajaran daring dan luring.
Peran Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Melukis Anak Tunagrahita di SLB Karya Bhakti Annaurotin, Luthfi; Harsiwi, Nova Estu
DIDASCO Vol 2 No 2 (2024): August 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam mengembangkan keterampilan melukis anak tunagrahita di SLB Karya Bhakti. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SLB Karya Bhakti yang terletak di Jl. Sidoyoso Wetan Lebar No. 14, RT. 005/RW. 12 Simokerto, Surabaya, Jawa Timur. Subjek penelitian adalah guru dan siswa tunagrahita SLB Karya Bhakti. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan wawancara semi-terstruktur untuk mendapatkan informasi. Dalam mengembangkan keterampilan melukis anak tunagrahita guru berperan penting sebagai inspirator, peran guru sebagai inspirator dapat memberikan ide-ide baru kepada anak tunagrahita. Guru juga berperan sebagai fasilitator, sebagai fasilitator guru dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mengeksplorasi kreativitas anak tunagrahita. Guru berperan sebagai motivator, sebagai motivator guru harus memastikan bahwa setiap anak merasa didukung dan didorong untuk mengembangkan keterampilan melukis. Guru berperan sebagai organisator, dalam peran ini guru merancang program pembelajaran yang terstruktur dan terencana untuk anak tunagrahita dalam mengembangkat bakat melukis. Guru berperan sebagai supervisor, sebagai supervisor guru berperan mengawasi dan memandu dalam proses mengembangkan keterampilan melukis anak tunagrahita. Dengan menggunakan peran ini secara efektif, guru tidak hanya membantu anak tunagrahita mengembangkan keterampilan teknis dalam melukis, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dan membangun kepercayaan diri yang kuat.