Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal INOTEKS : Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indo-MathEdu Intellectuals Journal Journal of Pragmatics Research
Rahma, Salsabila Shofia
Unknown Affiliation
Arts Humanities Computer Science & IT Economics, Econometrics & Finance Education Health Professions Languange, Linguistic, Communication & Media Mathematics Public Health Social Sciences

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

 1 
Pembelajaran Sastra dengan Perspektif Dekonstruksi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Universitas Rahma, Salsabila Shofia; Tara, Silmi Nur Azizah; Safitri, Ruli Nur
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 6 No. 5 (2025): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v6i5.3873

Abstract

The ability to think critically is one of the skills that students must have in facing the challenges of the 21st century. One of the alternatives in learning literature that emphasizes critical thinking is through the perspective of deconstruction. This article tries to propose ideas about the urgency of reconstructing literature learning based on the analysis of Derrida's deconstruction theory and explores the potential of the deconstruction approach in training students' critical thinking skills in learning literary criticism. Through in-depth analysis of literary works, this research aims to identify how deconstruction can help students identify and challenge the assumptions underlying the text, as well as build more inclusive and diverse interpretations. This research uses a qualitative method with a literature study approach in examining the novel as the object of study in the perspective of literary deconstruction. The results show that there are 3 stages of deconstruction reading, namely (1) careful reading, (2) reconstruction, and (3) deconstruction so as to find the invention at the end of the analysis. Hopefully, the results of this study can make a significant contribution to the development of curriculum and teaching methods of literary criticism that are more effective, relevant, and in line with the development of contemporary literary studies.
Motivasi penggunaan media oleh guru untuk memperkuat pemahaman deep learning Nurbaya, Siti; Pujiono, Setyawan; Dwi Astuti, Leny; Purwantini, Mei; Rahma, Salsabila shofia
INOTEKS: Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan,Teknologi, dan Seni Vol 29, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ino.v29i2.90315

Abstract

Sebagai bagian dari urun rembuk perguruan tinggi dalam konsep dosen bertugas di luar kampus, tim PkM merancang pelatihan penyusunan media pembelajaran berbantuan game bagi guru MGMP Bahasa Indonesia MTs di Kabupaten Bantul. Program berorientasi kinerja: penguatan konsep inti (deep learning, taksonomi Solo, rapid prototyping (tradisional-plus dan digital-ringan), simulasi/uji coba untuk umpan balik sejawat lalu pendampingan revisi hingga siap implementasi. Melalui pendekatan ini, diharapkan guru memiliki kerangka kerja yang operasional untuk merancang pengalaman belajar yang berpusat pada peserta didik, meningkatkan keterlibatan tiga dimensi, dan menumbuhkan kompetensi literasi yang lebih mendalam serta berkelanjutan. Pelatihan ini diikuti oleh 40 guru Bahasa Indonesia MTs se-Kabupaten Bantul dan dirancang sebagai program berbasis kinerja yang memadukan penguatan konsep, studio desain, simulasi/umpan balik, serta pendampingan implementasi. Metode pelatihan dilakukan dengan cara blended yang menggabungkan kegiatan secara daring dan luring. Pengelompokkan peserta dilakukan berdasarkan indikator lama mengajar, penguasaan teknologi informasi, dan kekerapan menggunakan media, serta tantangan penggunaan media dalam pembelajaran. Pelatihan penyusnan berhasil meningkatkan kapasitas psikologis mereka dalam menghadapi tantangan kerja. Peningkatan ini menunjukkan bahwa intervensi berbasis pengembangan kepribadian dan profesionalisme memiliki dampak positif terhadap kualitas. Namun, efektivitas pelatihan tidak hanya dapat dinilai dari hasil jangka pendek berupa peningkatan motivasi dan resiliensi, tetapi juga dari sejauh mana guru mampu mengimplementasikan perubahan tersebut dalam praktik pembelajaran dan interaksi sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, program pengembangan kompetensi profesional guru MTs harus dilakukan secara kontinyu dan sebaiknya diintegrasikan dalam sistem pendampingan berkelanjutan yang holistik.
SOSIALISASI PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU SMP Hayuningtyas, Fenta Pangestika; Rahma, Salsabila Shofia; Tara, Silmi Nur Azizah; Astuti, Leny Dwi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.42697

Abstract

Menulis artikel sangat penting bagi guru SMP karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan reflektif. Dengan menulis, guru dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan metode pembelajaran yang efektif, yang tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan pribadi, tetapi juga memperkaya komunitas pendidikan. Menulis artikel juga memungkinkan guru untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan, serta berkontribusi pada inovasi dalam pembelajaran, dan meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme guru. Oleh karena itu, penting dilakukan sebuah kegiatan sosialisasi penulisan artikel imiah bagi guru. PKM (Pengabdian kepada Masyarakat) dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi tentang bagaimana menulis artikel ilmiah yang baik, menggunakan metode ceramah via zoom meeting. Kegiatan ini bermitra dengan SMP Islam Darussalam yang mempunyai reputasi dan kualitas yang baik karena merupakan sekolah penggerak yang berprestasi. Dengan adanya kualitas sekolah yang baik tersebut, lebih idealnya jika guru di sekolah tersebut diberi pengetahuan terkait penulisan artikel ilmiah agar dapat meningkatkan kualitas SDM dan sekolah. Hasil pelaksanaan kegiatan ini berupa pelatihan penulisan secara daring yang dilanjutkan dengan sosialisasi terbimbing yang berhasil dalam memberikan penyegaran pengetahuan dan motivasi mengenai penulisan artikel ilmiah bagi para guru SMP.
Rethinking on Expressive Speech Act Realization in The Comments Section on YouTube Channel Hambali, Apsari Javiera; Risdianto, Faizal; Rahma, Salsabila Shofia
Journal of Pragmatics Research Vol. 6 No. 1 (2024): Journal of Pragmatics Research
Publisher : UIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/jopr.v6i1.52-73

Abstract

Rethinking the realization of expressive speech acts in the comments section of YouTube channels offers an opportunity to delve deeper into the evolving dynamics of online communication and community engagement. This research explores expressive speech acts in One Direction's YouTube's comments section, examining how users express emotions, opinions, and reactions to video content. It explores new perspectives, emerging trends, and the ever-changing digital landscape of digital interactions. This research methodology is a descriptive qualitative method, and the data source was compiled from the comments section on One Direction's YouTube channel. Therefore, the researcher concludes there were seven types of expressive speech acts from fifty-one comments. There were 26 expressions of sorrow, four expressions of congratulating, two expressions of thanking, 13 expressions of praising, four expressions of happiness, and one expression for blaming and regretting. The most dominant expression used in the comments section on One Direction's YouTube Channel is the expression of sorrow. This expression appeared 26 times, out of 51 expression speech act listed. The researcher concludes that sorrow is the expression that is mainly used in the comments section.
Co-Authors Dwi Astuti, Leny Faizal Risdianto Hambali, Apsari Javiera Hayuningtyas, Fenta Pangestika Leny Dwi Astuti Purwantini, Mei Safitri, Ruli Nur Setyawan Pujiono Siti Nurbaya Tara, Silmi Nur Azizah