Karakter religius bersumber dari budaya religius. Budaya religius sendiri merupakan salah satu upaya untuk membentuk karakter agar peserta didik menjadi lebih mudah mencapai tujuan dalam pendidikan baik dari sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan konsep-konsep ketuhanan. Budaya religius merupakan cara berpikir dan bertindak warga sekolah yang didasari atas nilai-nilai religius. Dalam penelitian ini, kajian literature harus digunakan secara konsisten berdasarkan asumsi metodologi. Artinya kajian literatur harus digunakan sehingga tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada peneliti. Peneliti menggunakan metode kualitatif .Pemerolehan pembelajaran dalam fase fondasi sangat penting untuk tumbuh kembang anak di fase berikutnya agar tujuan pendidikan untuk mencetak generasi emas bangsa di masa depan dapat tercapai. Terciptanya generasi emas bangsa dapat terwujud apabila satuan pendidikan mampu menekankan konsep pembinaan karakter yang , mampu mengembangkan semua jenis kecerdasan anak. Salah satu pembinaan karakter yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah pembinaan karakter religius. Pembinaan karakter religius memiliki berbagai pentingnya dalam kehidupan seseorang yang dapat membantu dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai moral, membantu mendorong perilaku yang jujur, baik dan bertanggung jawab. Pembinaan karakter religius sering kali mengajarkan empati, kasih sayang, kepedulian dan membantu membangun komunitas yang lebih baik