Rachmawati, Nuzulia
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RELEVANSI INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PAI TERHADAP BUDAYA KEPESANTRENAN PESERTA DIDIK DI MADRASAH ALIYAH Rachmawati, Nuzulia; Chumairoh, Lutfi; Purwoko, Purwoko
SECONDARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Menengah Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/secondary.v5i3.6760

Abstract

ABSTRACT This study aims to analyze the relevance of Islamic Religious Education (PAI) learning assessment instruments to the Islamic boarding school culture of students at MA Darul Hikmah Kyai Abdan. Pesantren culture, as a characteristic of Islamic boarding school-based educational institutions, contains strong religious, moral, and disciplinary values. These values should ideally be reflected in PAI assessment instruments, so that the assessment measures not only cognitive aspects, but also religious behavior, attitudes, and skills. This study used a qualitative approach with a case study method. Data were collected through direct observation in the madrasah environment, in-depth interviews with Islamic boarding school teachers, and document analysis of the assessment instruments used. The results showed that most of the assessment instruments applied still focused on cognitive aspects, while the measurement of Islamic boarding school values such as etiquette, exemplary behavior, and daily worship practices had not been optimally accommodated. This finding indicates the need to develop assessment instruments that are integrative, contextual, and holistic. These instruments are expected to be able to measure all of students' religious competencies, including the affective and psychomotor dimensions, in accordance with the character and culture of the Islamic boarding school. The implications of this research encourage the formulation of authentic assessments that are relevant to the characteristics of students, local contexts, and Islamic boarding school values, so that the evaluation process can be fairer, more comprehensive, and reflect the goals of Islamic Education in Islamic boarding school environments. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis relevansi instrumen asesmen pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan budaya kepesantrenan peserta didik di MA Darul Hikmah Kyai Abdan. Budaya kepesantrenan, sebagai ciri khas lembaga pendidikan berbasis pesantren, mengandung nilai-nilai keagamaan, moral, serta kedisiplinan yang kuat. Nilai-nilai tersebut idealnya tercermin dalam instrumen asesmen PAI, sehingga penilaian tidak hanya mengukur aspek kognitif, tetapi juga perilaku, sikap, dan keterampilan keagamaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di lingkungan madrasah, wawancara mendalam dengan guru PAI, serta analisis dokumen instrumen asesmen yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar instrumen asesmen yang diterapkan masih berfokus pada aspek kognitif, sementara pengukuran nilai-nilai kepesantrenan seperti adab, keteladanan, serta praktik ibadah harian belum terakomodasi secara optimal. Temuan ini mengindikasikan perlunya pengembangan instrumen asesmen yang bersifat integratif, kontekstual, dan holistik. Instrumen tersebut diharapkan mampu mengukur seluruh kompetensi keagamaan peserta didik, termasuk dimensi afektif dan psikomotor, sesuai dengan karakter dan budaya pesantren. Implikasi penelitian ini mendorong perumusan asesmen autentik yang relevan dengan karakteristik peserta didik, konteks lokal, dan nilai-nilai pesantren, sehingga proses evaluasi dapat lebih adil, menyeluruh, dan mencerminkan tujuan pendidikan PAI di lingkungan kepesantrenan.
PERAN GURU DALAM MENANAMKAN KETERAMPILAN ESENSIAL SISWA MENUJU GENERASI EMAS 2045 Rachmawati, Nuzulia; Chumairoh, Lutfi; Khasanah, Uswatun
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v5i2.6393

Abstract

ABSTRACT This study aims to analyze the role of teachers in instilling essential skills in students in preparation for Indonesia's Golden Generation 2045, using a case study at MA Darul Hikmah Kyai Abdan. Essential skills such as critical thinking, communication, collaboration, and leadership are key components of 21st-century education. The research employs a descriptive qualitative approach, with data collected through interviews, observations, and documentation. The study was conducted at MA Darul Hikmah Kyai Abdan, involving main subject teachers, the school principal, and 11th and 12th grade students selected purposively. The data were analyzed interactively using Miles and Huberman’s model, which includes data reduction, data display, and conclusion drawing. The study seeks to examine the teacher's role in developing students' essential skills as a contribution to shaping the Golden Generation 2045. The findings show that teachers play a crucial role as facilitators and mentors in developing students’ skills through active learning methods and activities rooted in pesantren (Islamic boarding school) values. However, the implementation of essential skills still faces challenges such as limited teacher training and suboptimal assessment systems for non-cognitive skills. Therefore, strengthening teacher professionalism and supportive educational policies are needed to ensure that education can truly produce an adaptive, character-driven generation ready to face future challenges. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru dalam menanamkan keterampilan esensial siswa menuju Generasi Emas 2045, dengan studi kasus di MA Darul Hikmah Kyai Abdan. Keterampilan esensial seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kepemimpinan menjadi elemen penting dalam pendidikan abad ke-21. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di MA Darul Hikmah Kyai Abdan dengan subjek guru mata pelajaran utama, kepala madrasah, serta siswa kelas XI dan XII yang dipilih secara purposive. Data dianalisis secara interaktif menggunakan model Miles dan Huberman yang mencakup tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran guru dalam menanamkan keterampilan esensial siswa sebagai kontribusi menuju Generasi Emas 2045. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memainkan peran penting sebagai fasilitator dan pembimbing dalam membentuk keterampilan siswa, melalui metode pembelajaran aktif dan kegiatan berbasis nilai kepesantrenan. Meskipun demikian, implementasi keterampilan esensial masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan pelatihan guru dan belum optimalnya sistem evaluasi keterampilan non-kognitif. Oleh karena itu, diperlukan penguatan profesionalisme guru dan dukungan kebijakan agar pendidikan benar-benar mampu mencetak generasi yang adaptif, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
KOMPONEN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI BERBASIS MULTIKULTURAL Mudrikah, Mudrikah; Rachmawati, Nuzulia; Adibah, Ida Zahara
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6575

Abstract

ABSTRACT The cultural diversity inherent in the identity of the Indonesian nation necessitates the development of an Islamic Religious Education (PAI) curriculum that not only teaches normative values but is also capable of adapting inclusively to social change and fostering positive transformation within society. The aim of this study is to comprehensively explore the components and models for developing a multicultural-based Islamic Religious Education (PAI) curriculum using a qualitative approach through the method of library research. Data were collected and analyzed from various academic literature, scholarly articles, and relevant curriculum policy documents. The findings indicate that the design of a multicultural-oriented Islamic Religious Education (PAI) curriculum must be grounded in fundamental values such as tolerance, justice, respect for diversity, and universal humanism. This curriculum is designed to integrate Islamic teachings with national values through contextual and pedagogical approaches that are responsive to students’ sociocultural backgrounds. The proposed model emphasizes dialogical, reflective, and participatory learning, aiming to develop students' religious character while also nurturing multicultural awareness. Thus, a multicultural-based PAI curriculum functions not only as a medium for character and spiritual development, but also as a strategic tool in fostering inclusivity, national identity, and readiness to live in a pluralistic society. ABSTRAK Keanekaragaman budaya yang melekat pada identitas bangsa Indonesia menuntut pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang tidak sekadar mengajarkan nilai-nilai normatif, tetapi juga mampu beradaptasi secara inklusif terhadap perubahan sosial dan mendorong transformasi positif dalam masyarakat. ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara komprehensif berbagai komponen dan model pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berlandaskan nilai-nilai multikultural, dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kepustakaan. Data dikumpulkan dan dianalisis dari berbagai literatur akademik, artikel ilmiah, serta dokumen kebijakan kurikulum yang relevan. Temuan studi ini mengindikasikan bahwa penyusunan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berorientasi pada multikulturalisme harus dilandasi oleh nilai-nilai fundamental, antara lain sikap toleran, keadilan, penghargaan terhadap keberagaman, serta prinsip-prinsip humanisme yang bersifat universal. Kurikulum ini dirancang untuk mengintegrasikan ajaran Islam dengan nilai-nilai kebangsaan melalui pendekatan kontekstual dan pedagogis yang menyesuaikan dengan latar belakang sosial budaya peserta didik. Model yang diusulkan menekankan pembelajaran yang dialogis, reflektif, dan partisipatif, sehingga mampu membentuk karakter peserta didik yang religius sekaligus memiliki kesadaran multikultural. Dengan demikian, kurikulum PAI berbasis multikultural tidak hanya berfungsi sebagai sarana pembentukan akhlak dan spiritualitas, tetapi juga sebagai instrumen strategis dalam membangun sikap inklusif, rasa kebangsaan, dan kesiapan hidup dalam masyarakat yang plural.
INOVASI PEDAGOGI PAI MULTIKULTURAL: STRATEGI MENDIDIK GENERASI TOLERAN DAN HUMANIS Hadi, Imam Anas; Rohmah, Putri Ainur; Miftachurrohman, Muhammad; Rachmawati, Nuzulia; Chumairo, Luthfi
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i4.7523

Abstract

This study aims to examine innovative teaching methods in Islamic Religious Education (PAI) that emphasize cultural diversity as an effort to shape a more tolerant and humanitarian generation. The basis for this research is the gap between the expectations of PAI as a tool for developing good morals and the reality on the ground, where intolerance remains prevalent among students. The method used in this study is a qualitative library research approach, analyzing the latest academic literature from the past ten years related to multicultural pedagogy, Islamic education, and values teaching strategies. Data were obtained from relevant scientific journals, books, and research reports, and then analyzed thematically. The results of this study indicate that innovations in PAI teaching oriented toward multiculturalism can be realized through cooperative learning methods, reflective narratives, and social projects that emphasize humanitarian values and diversity. These methods have proven effective in developing inclusive attitudes, empathy, and students' ability to respond to diverse social conditions. These findings emphasize the need for reformulating PAI methods so that they focus not only on cognitive aspects but also on affective and social aspects. This innovation provides theoretical and practical contributions to the development of contextual Islamic education in Indonesia. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji inovasi metode pengajaran dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bertumpu pada keberagaman budaya sebagai upaya untuk membentuk generasi yang lebih toleran dan berjiwa kemanusiaan. Dasar penelitian ini diambil dari adanya kesenjangan antara harapan PAI sebagai alat untuk mengembangkan akhlak yang baik dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, di mana masih banyak ditemukan intoleransi di antara para pelajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis studi pustaka (library research), yang menganalisis literatur akademis terbaru dalam sepuluh tahun terakhir yang berhubungan dengan pedagogi multikultural, pendidikan Islam, dan strategi pengajaran nilai. Data diperoleh dari jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian yang relevan, dan kemudian dianalisis secara tematik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pengajaran PAI yang berorientasi pada multikulturalisme dapat direalisasikan melalui metode pembelajaran kooperatif, naratif reflektif, dan proyek sosial yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan dan keragaman. Metode ini terbukti efektif dalam membangun sikap inklusif, empati, serta kemampuan siswa untuk merespon kondisi sosial yang beragam. Temuan ini menegaskan perlunya reformulasi metode PAI agar tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan sosial. Inovasi ini menjadi sumbangan teoritis dan praktik dalam pengembangan pendidikan Islam yang kontekstual di Indonesia.