Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Correlations between Age and Hypertension on Diabetic Foot Ulcer Marsya, Vitania; Mahmuda, Iin Novita Nurhidayati; Lestari, Nining; Jatmiko, Safari Wahyu
Indonesian Journal of Medicine Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/theijmed.2023.8.2.622

Abstract

Background:  Diabetic foot ulcer is a wound located on the foot of a diabetic patient, which is related to peripheral neuropathy or arterial disease. Hypertension can be related to diabetic foot ulcer by its mechanism that caused peripheral artery disease. Age also can be the one of risk factors for diabetic foot ulcers, because aging occurs a reduction of insulin secretion, even insulin resistance. Insulin resistance occurs in macroangiopathy. The purpose of this study is to determine the correlation between age and hypertension with diabetic foot ulcers.Subjects and Method:  This was a cross-sectional study conducted at Arafah Islamic Hospital Rembang, Central Java. The dependent variable is diabetic ulcers. The independent variables were age and hypertension. A sample of diabetic patients using medical records from January 2022-June 2022. Data were collected using purposive sampling and analyzed using the Chi-Square test, and regression logistic test.Results:  Significant correlation was found between age (OR= 3.80; 95% CI= 1.38 to 10.57; p<0.001) and hypertension (OR= 8.12; 95% CI= 2.70 to 24.40; p<0.001) with a diabetic foot ulcer.Conclusion:  There is a significant correlation between age and hypertension with diabetic foot ulcers.Keywords:  age, hypertension, diabetes, diabetic foot ulcers.Correspondence:  Nining Lestari. Bachelor of Medicine, Muhammadiyah University of Surakarta. Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57162, Central Jawa, Indonesia. Email: nl209@ums.ac.id. Mobile: +62852-2939-0353Indonesian Journal of Medicine (2023), 08(02): 179-185https://doi.org/10.26911/theijmed.2023.08.02.07 
Pengobatan Gratis Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali Karuniawati, Hidayah; Haryoto, H; Sujono, Tanti Azizah; Fortuna, Tista Ayu; Khotimah, Khusnul; Suhendi, Andi; Ichsan, Burhanudin; Sarbini, Dwi; Muhtadi, M; Harlianti, Mariska Sri; Dewi, Listiana Masyita; Herawati, Erna; Studiviani, Raafika; Utama, Haya Nabilah; HI, Marsilia Rosa Sinensis; Dzafira, Laila; Nurseptiria, Haliza Arzeti; Oktaviani, Ardalia Rinanda; Fitriani, Rizki Ainun; Kusumastuti, Lina Ayu; Muslihah, Sayyidah Nurul; Anifatussaa'dah, A; Nisa', Faridita khoirun; Trihatmoko, Fahriza Mei; Basusena, Rahardian Surya; Rifaini, Fidhia Nur; Citra, Tia Mella; Maesaroh, Ida; Marsya, Vitania
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan penting setiap orang karena dengan tercapaianya kesehatan akan memungkinakan terlaksananya kegiatan atau aktifitas yang lain. Kesehatan merupakan hak setiap orang dengan tidak mengenal tingkat ekonomi seseorang. Ekonomi yang minim diprediksi menjadi salah satu hambatan dalam mendapatkan kesehatan yang maksimal. Peran tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam mambantu pasien mendapatkan kesehatan yang optimal. Salah satu kegiatan yang dapat membantu masyarakat terutama dengan ekonomi yang minim adalah pengobatan gratis. Pengobatan gratis yang merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan di balai desa Potronayan kecamatan Nogosari, kabupaten Boyolali pada ahad 31 Juli 2022. Selain pengobatan gratis, kegiatan yang lain adalah pemeriksaan tanda-tanda vital, pelayanan obat dan konseling obat serta pelayanan gizi. Kegiatan ini diikuti oleh 105 pasien. Pasien kebanyakan adalah wanita (73,3%) dengan usia terbanyak adalah antara 51 tahun sampai 60 tahun sebanyak 32,38%.