Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

DAYA ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) TERHADAP Salmonella typhi DAN Streptococcus hemolytic α non pneumoniae Harlianti, Mariska Sri
Pharmacon Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.507 KB)

Abstract

Salah satu tanaman asli Indonesia yang berkhasiat obat adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata), antara lain sebagai batuk kering dan diare. Salmonella typhi merupakan salah satu kuman penyebab diare yang bersifat Gram negatif. Streptococcus hemolytic α non pneumoniae merupakan salah satu kuman yang bersifat Gram positif dan secara normal terdapat di daerah tenggorokan dan mulut yang dapat menyebabkan infeksi jika kondisi tubuh melemah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan daya antibakteri fraksi etanol temu kunci terhadap kedua kuman tersebut. Uji aktivitas antibakteri temu kunci yang dilakukan menggunakan metode dilusi padat menunjukkan bahwa fraksi etanol temu kunci sedikit lebih poten terhadap Salmonella typhi (dengan KBM 2%) dibandingkan Streptococcus hemolytic α non pneumoniae (dengan KBM 3%).   Kata Kunci : antibakteri, KBM, fraksi etanol temu kunci (Boesenbergia pandurata), Salmonella typhi, Streptococcus hemolytic α non pneumoniae
Willingness to Pay Pelayanan Konseling Apoteker di Apotek di Kecamatan Polokarto Tahun 2016 Harlianti, Mariska Sri; Andayani, Tri Murti; Puspandari, Diah Ayu
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v15i1.7247

Abstract

Counseling is one part of the clinical pharmacy service at the pharmacy that is the responsibility of the pharmacist to achieve therapeutic goal. Community needs for counseling have increased so that the active participation of pharmacists is needed through the provision of professional services. This research needs to be done to find out the amount of counseling services by pharmacists who are willing to be paid by patients with a WTP (Willingness to Pay) value parameter. In addition, the value of WTP can also describe the indirect benefits felt by the community towards counseling services by pharmacists at the pharmacy. This research is a descriptive observational research through a survey. The study was conducted at the pharmacy in the Polokarto sub-district of Sukoharjo regency in January – February 2016 with pharmacy visitor respondents who received counseling services by pharmacists. A total of 82 patients participated in this study. The amount of WTP is determined based on the average WTP value chosen by the patients with the payment card method. The result showed that the average WTP value of pharmacist counseling services at pharmacies in Sukoharjo regency was Rp. 15,892. 
DAYA ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) TERHADAP Salmonella typhi DAN Streptococcus hemolytic α non pneumoniae Harlianti, Mariska Sri
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v12i2.34

Abstract

Salah satu tanaman asli Indonesia yang berkhasiat obat adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata), antara lain sebagai batuk kering dan diare. Salmonella typhi merupakan salah satu kuman penyebab diare yang bersifat Gram negatif. Streptococcus hemolytic ? non pneumoniae merupakan salah satu kuman yang bersifat Gram positif dan secara normal terdapat di daerah tenggorokan dan mulut yang dapat menyebabkan infeksi jika kondisi tubuh melemah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan daya antibakteri fraksi etanol temu kunci terhadap kedua kuman tersebut. Uji aktivitas antibakteri temu kunci yang dilakukan menggunakan metode dilusi padat menunjukkan bahwa fraksi etanol temu kunci sedikit lebih poten terhadap Salmonella typhi (dengan KBM 2%) dibandingkan Streptococcus hemolytic ? non pneumoniae (dengan KBM 3%).   Kata Kunci : antibakteri, KBM, fraksi etanol temu kunci (Boesenbergia pandurata), Salmonella typhi, Streptococcus hemolytic ? non pneumoniae
Willingness to Pay Pelayanan Konseling Apoteker di Apotek di Kecamatan Polokarto Tahun 2016 Mariska Sri Harlianti; Tri Murti Andayani; Diah Ayu Puspandari
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v15i1.7247

Abstract

Counseling is one part of the clinical pharmacy service at the pharmacy that is the responsibility of the pharmacist to achieve therapeutic goal. Community needs for counseling have increased so that the active participation of pharmacists is needed through the provision of professional services. This research needs to be done to find out the amount of counseling services by pharmacists who are willing to be paid by patients with a WTP (Willingness to Pay) value parameter. In addition, the value of WTP can also describe the indirect benefits felt by the community towards counseling services by pharmacists at the pharmacy. This research is a descriptive observational research through a survey. The study was conducted at the pharmacy in the Polokarto sub-district of Sukoharjo regency in January – February 2016 with pharmacy visitor respondents who received counseling services by pharmacists. A total of 82 patients participated in this study. The amount of WTP is determined based on the average WTP value chosen by the patients with the payment card method. The result showed that the average WTP value of pharmacist counseling services at pharmacies in Sukoharjo regency was Rp. 15,892. 
DAYA ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) TERHADAP Salmonella typhi DAN Streptococcus hemolytic α non pneumoniae Mariska Sri Harlianti
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v12i2.34

Abstract

Salah satu tanaman asli Indonesia yang berkhasiat obat adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata), antara lain sebagai batuk kering dan diare. Salmonella typhi merupakan salah satu kuman penyebab diare yang bersifat Gram negatif. Streptococcus hemolytic α non pneumoniae merupakan salah satu kuman yang bersifat Gram positif dan secara normal terdapat di daerah tenggorokan dan mulut yang dapat menyebabkan infeksi jika kondisi tubuh melemah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan daya antibakteri fraksi etanol temu kunci terhadap kedua kuman tersebut. Uji aktivitas antibakteri temu kunci yang dilakukan menggunakan metode dilusi padat menunjukkan bahwa fraksi etanol temu kunci sedikit lebih poten terhadap Salmonella typhi (dengan KBM 2%) dibandingkan Streptococcus hemolytic α non pneumoniae (dengan KBM 3%).   Kata Kunci : antibakteri, KBM, fraksi etanol temu kunci (Boesenbergia pandurata), Salmonella typhi, Streptococcus hemolytic α non pneumoniae
SATISFACTION AND WILLINGNESS TO PAY PHARMACISTS COUNSELING SERVICES IN SURAKARTA Mariska Sri Harlianti; Khusnul Novitasari
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v6i1.3173

Abstract

Satisfaction was an indicator to assess the quality of counseling services by pharmacists in pharmacies. Willingness to Pay (WTP) was an approach that can be used to measure the indirect benefits of a program. Satisfaction and WTP have a positive correlation. The increasing level of consumer satisfaction caused an increase in the value of WTP. The purpose of this study was to measure the satisfaction and WTP value of counseling services by pharmacists and the relationship between them. Non-experimental research with cross sectional design was conducted on 100 patients who visited the pharmacy and received counseling services by the pharmacist. Satisfaction was measured based on 4 dimensions, namely: tangible, reliability, assurance, and empathy. WTP value was determined using the payment card method. The relationship between the two variables was analyzed by the Pearson correlation (p-value <0.05). The results showed that the level of satisfaction and WTP of counseling services by pharmacists in the Surakarta city pharmacy was 0.93 and Rp 20,652 and there was no relationship between them (Sig. = 0.422). The high level of satisfaction showed that the quality of service was also good. However, it did not affect respondents to pay for counseling services by pharmacists in the Surakarta city area pharmacy with a relatively higher value when compared to other professions
Pengobatan Gratis Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali Hidayah Karuniawati; H Haryoto; Tanti Azizah Sujono; Tista Ayu Fortuna; Khusnul Khotimah; Andi Suhendi; Burhanudin Ichsan; Dwi Sarbini; M Muhtadi; Mariska Sri Harlianti; Listiana Masyita Dewi; Erna Herawati; Raafika Studiviani; Haya Nabilah Utama; Marsilia Rosa Sinensis HI; Laila Dzafira; Haliza Arzeti Nurseptiria; Ardalia Rinanda Oktaviani; Rizki Ainun Fitriani; Lina Ayu Kusumastuti; Sayyidah Nurul Muslihah; A Anifatussaa'dah; Faridita khoirun Nisa'; Fahriza Mei Trihatmoko; Rahardian Surya Basusena; Fidhia Nur Rifaini; Tia Mella Citra; Ida Maesaroh; Vitania Marsya
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan penting setiap orang karena dengan tercapaianya kesehatan akan memungkinakan terlaksananya kegiatan atau aktifitas yang lain. Kesehatan merupakan hak setiap orang dengan tidak mengenal tingkat ekonomi seseorang. Ekonomi yang minim diprediksi menjadi salah satu hambatan dalam mendapatkan kesehatan yang maksimal. Peran tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam mambantu pasien mendapatkan kesehatan yang optimal. Salah satu kegiatan yang dapat membantu masyarakat terutama dengan ekonomi yang minim adalah pengobatan gratis. Pengobatan gratis yang merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan di balai desa Potronayan kecamatan Nogosari, kabupaten Boyolali pada ahad 31 Juli 2022. Selain pengobatan gratis, kegiatan yang lain adalah pemeriksaan tanda-tanda vital, pelayanan obat dan konseling obat serta pelayanan gizi. Kegiatan ini diikuti oleh 105 pasien. Pasien kebanyakan adalah wanita (73,3%) dengan usia terbanyak adalah antara 51 tahun sampai 60 tahun sebanyak 32,38%.
SURVEI PENGGUNAAN INTERNET UNTUK PENCARIAN INFORMASI OBAT DAN PENGOBATAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2018 Elok Fajar Arisanti; Mariska Sri Harlianti
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 1 No. 2 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v1i2.126

Abstract

Sebanyak 73,7% dari populasi di Indonesia merupakan pengguna internet, hal tersebut berpengaruh besar terhadap penggunaan internet di masyarakat. Di zaman modern ini, internet adalah media yang memudahkan pencarian informasi. Lebih dari 50% perilaku penggunaan internet dimanfaatkan untuk mencari informasi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penggunaan internet dalam pencarian informasi obat dan pengobatan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2018. Penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif. Penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner berupa 12 pertanyaan terbuka dengan bentuk check list dan isian singkat terkait penggunaan internet untuk pencarian informasi obat dan pengobatan yang diisi secara online melalui google form oleh responden. Responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu sebanyak 261 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2018 yang bersedia berpartisipasi dengan mengisi kuesioner online dan pernah mengakses internet untuk pencarian informasi obat dan pengobatan. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan non probability sampling dengan quota sampling. Data diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden dan dianalisis secara univariat dengan bantuan MS excel dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat-obatan yang paling banyak dicari adalah analgesik (13,7%) dengan informasi terbanyak yang dicari adalah mengenai nama atau kandungan obat (21%), sedangkan informasi pengobatan yang paling banyak dicari adalah pengobatan untuk nyeri (20,2%). Berbagai informasi tersebut paling banyak dicari melalui search engine google (97,1%), menggunakan platform website (71,5%) dengan situs website www.halodoc.com (44%). Manfaat yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa dalam pencarian informasi obat dan pengobatan di internet adalah dapat mendapatkan informasi obat dan pengobatan sebelum datang ke apotek maupun dokter atau bahkan tanpa perlu datang ke dokter.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SWAMEDIKASI DISMENOREA PADA MAHASISWA STRATA-1 DI SURAKARTA Za'idah, Karunia; Harlianti, Mariska Sri
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 4 (2024): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i4.432

Abstract

Swamedikasi adalah upaya seseorang  mengatasi penyakit tanpa berkonsultasi kepada dokter. Swamedikasi dapat menjadi pilihan untuk mengatasi penyakit ringan, seperti dismenorea primer. Kecenderungan seseorang yang memutuskan melakukan swamedikasi, dapat didorong karena tingkat pengetahuannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarakan serta menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap swamedikasi dismenorea mahasiswi S1 di fakultas kesehatan dan non kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 129 responden. Kuisioner dalam bentuk google form digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat (mann whitney dan uji korelasi rank spearman). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa mahasiswi S1 fakultas kesehatan memiliki pengetahuan cukup (57,1%) sedangkan mahasiswi S1 fakultas non kesehatan memiliki pengetahuan kurang (50,9%). Mahasiswi fakultas kesehatan cenderung bersikap lebih baik (88,6%) daripada mahasiswi non kesehatan dalam swamedikasi dismenorea dengan hasil cukup (58,2%). Dari hasil uji dengan mann whitney, terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap antara mahasiswi fakultas kesehatan dan non kesehatan dengan nilai p-value < 0,05. Hasil uji korelasi dengan rank spearman pada penelitian ini juga menunjukan terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap, dengan korelasi sedang (0,499) dan nilai signifikansi yang bernilai positif. Artinya, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka sikap swamedikasi dismenorea nya juga semakin baik. 
HUBUNGAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS TERHADAP KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI BEDAH SESAR DI RUMAH SAKIT KOTA SURAKARTA Putri, Farashinta Shafira; Harlianti, Mariska Sri
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v4i3.734

Abstract

Sectio Caesarea atau bedah sesar adalah tindakan untuk melahirkan bayi dalam keadaan utuh dengan cara proses insisi dinding rahim. Dalam pelaksanaan operasi sesar pemberian antibiotik profilaksis menjadi titik kritis, antibiotik profilaksis adalah antibiotik yang diberikan 30 – 60 menit sebelum insisi. Pemberian ini dilakukan dalam rangka mencegah kejadian infeksi luka operasi (ILO). ILO merupakan kejadian infeksi yang dapat terjadi di area sekitar atau lebih luas pada lokasi pembedahan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis terhadap kejadian ILO pada pasien bedah sesar di RS Kota Surakarta periode Januari – Desember 2024. Rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis dipetakan menggunakan metode gyssens. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan metode analitik observasional. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan chi-square. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu pasien menerima antibiotik profilaksis sebelum pelaksanaan operasi sesar dengan data medik yang lengkap. Untuk pasien yang memiliki infeksi sebelum pelaksanaan operasi dieksklusikan dari penelitian ini. Terdapat 295 pasien yang melaksanakan operasi sesar di RS Kota Surakarta Surakarta pada tahun 2024, 268 pasien di antaranya dijadikan sebagai sampel pada penelitian ini. Sebanyak 115 pasien (42,91%) menerima antibiotik rasional, dengan sisanya 153 pasien (57,09%) pasien menerima antibiotik tidak rasional. Penggunaan antibiotik tidak rasional termasuk pada kategori IVA sebanyak 94 pasien (35,07%), kategori IVB sebanyak 94 pasien (35,07%), kategori IIIA sebanyak 1 pasien (0,37%), kategori IIA 61 pasien (22,76%), kategori IIB sebanyak 1 pasien (0,37%), dan kategori I sebanyak 91 pasien (33,96%). Analisis statistik menggunakan fisher exact test mendapatkan p-value sebesar 0,571 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara rasionalitas penggunaan antibiotik terhadap kejadian ILO.