Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Kawasan Terdampak Kekeringan Pada Lahan Pertanian di Kota Pariaman Hendriyan, Hendriyan; syafriani, desi; defwaldy, defwaldy; marsiska driptufany, dwi
Jurnal Teknik Indonesia Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Teknik Indonesia
Publisher : Publica Scientific Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58860/jti.v2i4.143

Abstract

Kekeringan merupakan sebuah bencana alam yang hampir setiap tahun dialami Indonesia, kekeringan dapat terjadi secara meteorologis atau klimatologi dan kekeringan dari berbagai aspek antara lain kekeringan secara hidrologi, kekeringan secara pertanian dan kekeringan secara sosial ekonomi. Kekeringan juga merupakan ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Upaya penanggulangan masalah kekeringan dapat dilakukan melalui analisis data iklim yang bersifat rata-rata untuk mengetahui tingkat kekeringan berdasarkan data curah hujan serta pengolahan algoritme Temperaturer Vegetation Dryness Index (TVDI), untuk dapat memantau kawasan kekeringan dihitung berdasarkan suhu permukaan dan indeks vegetasi. Pemodelan TVDI dengan menggunakan indeks vegetasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan suhu permukaan LST (Land Surface Temperature) dari data Lansad 8 Oli dengan tahapan yang telah ditentukan menggunakan sistem penginderaan jauh. Salah satu daerah yang dapat diketahui tingkat kekeringan berdasarkan analisis algoritme tersebut adalah Kota Pariaman. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengidentifikasi sebaran dan luasan kawasan dampak kekeringan pada lahan pertanian di Kota Pariaman dan Memvalidasi hasil sebaran kawasan yang terdampak kekeringan pada lahan pertanian dengan kondisi curah hujan di Kota Pariaman. Setelah melakukan pengolahan NDVI, LST, TVDI dan curah Hujan, Maka didapatkan Kawasan terdampak kekeringan pada lahan pertranian di Kota Pariaman yang mana untuk kelas kekering di bedakan menjadi 2 kelas yaitu kekeringan sedang seluas 294,29 ha, untuk kekeringan rendah seluas 9974,23 ha. Berdasarkan hasil Validasi dari curah hujan untuk lahan kekeringan di Kota Pariaman akurat, karena lahan yang kering sedang itu masih terbilang cukup rendah intervalnya. Curah hujan pada tahun 2021 dari bulan January sampai Desember cukup tinggi dengan curah hujan 4142-4505 mm pada tahun 2021 dan cukup memenuhi kebutuahan lahan pertanian di Kota Pariaman.
Analisis Perubahan Kerapatan Area Tutupan Vegetasi Pada Kawasan Hutan Kabupaten Lima Puluh Kota Menggunakan Citra Sentinel-2A Gahesa, Tete; Arini, Dwi; Fajrin, Fajrin; Marsiska Driptufany, Dwi; Armi, Ilham
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i3.32068

Abstract

Hutan merupakan unsur lingkungan hidup yang paling penting karena merupakan paru-paru dunia sebagai penampung air, tempat pelestarian tanah, dan penyimpan cadangan karbondioksida, serta merupakan tempat hidup berbagai flora dan fauna Indonesia. Kondisi hutan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena meningkatnya permintaan lahan untuk pembangunan dan aktivitas lainnya yang berakibat berkurangnya kawasan hutan seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sehingga kawasan hutan yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota banyak yang gundul dan menyebabkan berkurangnya wilayah resapan air. Dampak dari berkurangnya wilayah resapan air membuat wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota rentan akan terjadinya bencana longsor dan banjir. Dengan perkembangan teknologi pengindraan jauh dengan penggunaan Citra Sentinel 2A dapat digunakan dalam mengidentifikasi perubahan kerapatan hutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Enhanced Vegetation Index (EVI), Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) untuk mengidentifikasi perubahan kerapatan hutan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perubahan kerapatan hutan metode NDVI sebesar 30.569,01 ha dengan tingkat keakuratan sebesar 85,89%, metode EVI sebesar 75.032,92 ha dengan tingkat keakuratan sebesar 84,15%, dan metode SAVI sebesar 59.258,9 ha dengan tingkat keakuratan metode SAVI sebesar 92,2%.
Analisis Kawasan Rawan Bencana Kekeringan Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Pesisir Selatan Marsiska Driptufany, Dwi; Nasyahardian Nasyahardian; Armi, Ilham; Fajrin Fajrin; Defwaldi Defwaldi
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/jsit.v8i2.1157

Abstract

Drought is one of the natural disasters that significantly affects people's lives, particularly in terms of clean water availability and the agricultural sector. Pesisir Selatan Regency is an area prone to drought due to prolonged dry seasons and decreased rainfall. This study aims to identify the level of drought vulnerability and map the distribution of drought-prone areas in Pesisir Selatan Regency using a scoring method based on Geographic Information Systems (GIS). The parameters used in the analysis include land use, slope gradient, rainfall, soil type, and river networks. The data were obtained from administrative maps, spatial data, and hydrological and climatological information. The results show that most areas in Pesisir Selatan Regency fall into the moderate vulnerability category, while areas with high vulnerability are commonly found in residential and rice field zones. In contrast, areas with low vulnerability are located near water bodies and are highly influenced by high rainfall levels.