Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 42 Pekanbaru, yang disebabkan oleh pembelajaran yang masih berorientasi pada guru sehingga siswa kurang berpartisipasi aktif. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu langkah yang diambil adalah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui penerapan model tersebut pada pembelajaran materi statistika. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus, masing-masing meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan ini dilakukan di SMP Negeri 42 Pekanbaru pada semester genap tahun ajaran 2022/2023 dengan subjek penelitian siswa kelas VIII.1 yang berjumlah 39 orang. Instrumen penelitian mencakup perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar aktivitas siswa. Untuk pengumpulan data, digunakan lembar observasi dan tes kemampuan komunikasi matematis. Data dari lembar observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan data tes kemampuan komunikasi matematis dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam proses pembelajaran, dari siklus I ke siklus II. Siswa menjadi lebih aktif, dan pembelajaran beralih menjadi berpusat pada siswa. Dari segi kemampuan komunikasi matematis, terdapat peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata hasil tes awal sebesar 44,44 meningkat menjadi 73,93 pada tes siklus I, dan 88,02 pada tes siklus II. Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran sekaligus kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 42 Pekanbaru.