Latar Belakang : Kepemimpinan merupakan elemen kunci dalam mengelola institusi pemasyarakatan yang kompleks seperti Rutan Kelas I Surakarta. Tujuan : Artikel ini mengeksplorasi visi dan pendekatan strategis yang diimplementasikan oleh Kepala Rutan, Bhanad Shofa Kurniawan untuk menghadapi tantangan operasional, termasuk masalah kelebihan kapasitas dan kebutuhan pembinaan warga binaan. Metode : Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif berdasarkan profil kepemimpinan Bhanad Shofa Kurniawan. Data diperoleh dari sumber sekunder, termasuk artikel berita, media sosial, dan wawancara yang dipublikasikan. Hasil dan Pembahasan : Bhanad Shofa Kurniawan menerapkan filosofi kepemimpinan yang berakar pada pelayanan, pembelajaran, dan kerja sama. Strategi utamanya mencakup program pembinaan keterampilan, penguatan nilai keagamaan, dan kemitraan dengan sektor swasta. Ia juga mendorong pembangunan fasilitas baru untuk mengatasi kelebihan kapasitas, serta melibatkan berbagai pihak dalam mendukung sistem rehabilitasi yang inklusif. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana kepemimpinan visioner dapat membentuk sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan responsif terhadap kebutuhan warga binaan. Kesimpulan : Kepemimpinan Bhanad Shofa Kurniawan menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan yang humanis, strategis, dan kolaboratif dapat menciptakan perubahan positif di lingkungan pemasyarakatan. Visi dan langkah-langkah inovatifnya menjadikan Rutan Kelas I Surakarta sebagai model reformasi pemasyarakatan yang efektif dan berorientasi masa depan.