Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Self Concept Narapidana Residivisme Kasus Pencurian di Rutan Kelas I Surakarta Davian Rizal Pratama; Vivi Sylviani Biafri
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 5 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i5.2232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep diri narapidana residivisme dalam kasus pencurian yang sedang menjalani masa pidana di Rutan Kelas I Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan konsep diri narapidana dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi. Citra diri para narapidana residivis cenderung negatif, merasa tidak berharga, gagal, dan tidak memiliki alternatif lain dalam hidup selain kembali melakukan tindak pidana. Diri ideal para narapidana menunjukkan harapan untuk hidup lebih baik, diterima masyarakat, dan memiliki pekerjaan layak, namun seringkali tidak tercapai karena stigma dan kondisi sosial yang tidak mendukung. Harga diri yang rendah terlihat dari perasaan malu, penyesalan, dan putus asa terhadap masa depan. Sebagai tindak lanjut dari temuan ini, peneliti mengusulkan program pembinaan pra-bebas bernama “Siap Bebas”, yang dilaksanakan 3–6 bulan sebelum narapidana dibebaskan. Program ini bertujuan untuk memperkuat kesiapan mental, sosial, dan keterampilan narapidana dalam menghadapi reintegrasi ke masyarakat, dengan pendekatan berbasis pelatihan keterampilan (pembuatan sabun), konseling, dan pendampingan adaptif
“BADIKLAT” (BAPAS HADIR LEBIH DEKAT) Piero Firmansyach; Destian Hastinozwestin; Davian Rizal Pratama; Muhammad Devantama
Journal Central Publisher Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i1.585

Abstract

Latar Belakang : Praktik bimbingan kemasyarakatan makro berfokus pada pelayanan sosial komunitas dan analisis kebijakan reintegrasi sosial dengan pendekatan ekologi. Hal ini bertujuan untuk mendukung pemulihan klien pemasyarakatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keluarga klien di desa maupun institusi pemasyarakatan. Pendekatan ini juga mengarahkan taruna agar mampu memberdayakan komunitas, mengenali permasalahan sosial, dan mendorong inisiatif dalam merencanakan serta melaksanakan perubahan sosial yang berdampak positif bagi komunitas. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan praktik bimbingan kemasyarakatan melalui program "BADIKLAT" (Bapas Hadir Lebih Dekat), yang berfokus pada pembimbingan klien pemasyarakatan serta pengenalan peran Balai Pemasyarakatan kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai reintegrasi sosial serta mengurangi tingkat residivisme klien pemasyarakatan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode field research. Kegiatan dilakukan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 44 hari di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dan Pembahasan : Pelaksanaan kegiatan melibatkan inisiasi sosial, pengorganisasian sosial, asesmen komunitas, dan asesmen kebijakan reintegrasi sosial. Program "BADIKLAT" berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tugas dan fungsi Bapas serta peran mereka dalam membimbing klien pemasyarakatan. Evaluasi menunjukkan bahwa melalui program ini, masyarakat lebih menerima mantan narapidana serta memahami konsekuensi hukum dari tindak pidana. Kegiatan ini juga memperkuat kerja sama antara Bapas dengan komunitas lokal dalam mendukung proses reintegrasi sosial klien. Kesimpulan : Program "BADIKLAT" terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait reintegrasi sosial klien pemasyarakatan dan peran Bapas. Inisiatif ini memberikan kontribusi positif dalam mengurangi stigma terhadap mantan narapidana serta memperkuat dukungan masyarakat terhadap proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial klien pemasyarakatan. Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara Bapas dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan aman.
KOLABORASI DAN INOVASI: KEPEMIMPINAN DI BALIK TRANSFORMASI RUTAN SURAKARTA Davian Rizal Pratama; Piero Firmansyach; Budi Priyatmono
Journal Central Publisher Vol 3 No 4 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i4.641

Abstract

Latar Belakang : Kepemimpinan merupakan elemen kunci dalam mengelola institusi pemasyarakatan yang kompleks seperti Rutan Kelas I Surakarta. Tujuan : Artikel ini mengeksplorasi visi dan pendekatan strategis yang diimplementasikan oleh Kepala Rutan, Bhanad Shofa Kurniawan untuk menghadapi tantangan operasional, termasuk masalah kelebihan kapasitas dan kebutuhan pembinaan warga binaan. Metode : Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif berdasarkan profil kepemimpinan Bhanad Shofa Kurniawan. Data diperoleh dari sumber sekunder, termasuk artikel berita, media sosial, dan wawancara yang dipublikasikan. Hasil dan Pembahasan : Bhanad Shofa Kurniawan menerapkan filosofi kepemimpinan yang berakar pada pelayanan, pembelajaran, dan kerja sama. Strategi utamanya mencakup program pembinaan keterampilan, penguatan nilai keagamaan, dan kemitraan dengan sektor swasta. Ia juga mendorong pembangunan fasilitas baru untuk mengatasi kelebihan kapasitas, serta melibatkan berbagai pihak dalam mendukung sistem rehabilitasi yang inklusif. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana kepemimpinan visioner dapat membentuk sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan responsif terhadap kebutuhan warga binaan. Kesimpulan : Kepemimpinan Bhanad Shofa Kurniawan menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan yang humanis, strategis, dan kolaboratif dapat menciptakan perubahan positif di lingkungan pemasyarakatan. Visi dan langkah-langkah inovatifnya menjadikan Rutan Kelas I Surakarta sebagai model reformasi pemasyarakatan yang efektif dan berorientasi masa depan.