Ramadhani, Nur Fitri
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD Ramadhani, Nur Fitri; Rahman, Hardianto; Nurghani, sri
Pinisi Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70713/pjp.v5i1.62269

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika pada siswa kelas IV UPT SPF SDN Mongisidi III. Tujuan dari penelitian ini untuk untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri 2 pertemuan dengan tahapan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV UPT SPF SDN Mongisidi III. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I yang tuntas secara individual dari 25 siswa hanya 12 siswa atau 48% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori sangat rendah. Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dimana dari 25 siswa terdapat 23 siswa atau 92% telah memenuhi KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV UPT SPF SDN Mongisidi III.
Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank SeaBank Sebelum dan Sesudah Akuisisi: Studi Literatur Ramadhani, Nur Fitri; Yuliana, Yuliana; Dhafyah, Athaya Aqilah; Wulandari, Wulandari
Journal Economic Management and Business Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jfeb.v4i1.6574

Abstract

This study analyzes the financial performance of PT. SeaBank before and after the acquisition by Sea Group, with a focus on digitalization. Using the quantitative approach and Wilcoxon test method, the study found that the  increased significantly, while the Capital Adequacy Ratio (CAR) remained stable. Although operational efficiency as measured by Operating Expenses to Operating Income (BOPO) shows improvement, Return on Assets (ROA) remains negative, reflecting challenges in profitability. These results highlight that although acquisitions have a positive impact on credit disbursement efficiency, there is still a need to improve profit performance. This research provides important insights into the impact of acquisitions in the digital banking sector in Indonesia, as well as demonstrating the need for better risk management to ensure the continued growth and financial health of banks in the future. 
Penerapan Teknologi Berbasis Iot (Internet Of Things) Dalam Pengumpulan Bukti Audit Di Masa Pandemi Covid-19 Ramadhani, Nur Fitri; Triani, Ni Nyoman Alit
Accounting Global Journal Vol 6, No 2 (2022): Accounting Global Journal
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/agj.v6i2.7572

Abstract

The aim of this study is to obtain empirical evidence on how to apply IoT (Internet of Things) in collecting audit evidence during the COVID-19 pandemic to assist auditors in the audit process. The method used in this study is a qualitative method with interviews. The current pandemic requires auditors to use alternative audit evidence collection with IoT-based remote audit methods. The use of the right IoT system in audit evidence collection activities is very necessary with the aim that audit results have advantages and can be used as a reference in improving business processes and making quality decisions. The results show that the application of IoT is very helpful for auditors in the process of collecting audit evidence which is used as the basis for giving opinions in the audit process. However, not all audit collection procedures are carried out virtually, such as observation and inspection, both of which are carried out face-to-face as much as possible so that the auditor can ascertain what is actually happening in the field.
KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI RTRW DI KECAMATAN AIRMADIDI Ramadhani, Nur Fitri; Sigar, Brenda Risita; Tulis, Daniel Harvey
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i4.7152

Abstract

This research is motivated by the strategic position of Airmadidi District as the capital of North Minahasa Regency and a National Activity Center, which faces significant development pressures. The potential for conflict between development needs and environmental conservation in spatial use necessitates land capability analysis to support the sustainable implementation of the Regional Spatial Plan (RTRW). Therefore, this study focuses on analyzing and mapping land capability classes in Airmadidi District based on their biophysical characteristics. This study uses a quantitative approach with overlay and scoring methods based on Geographic Information Systems (GIS) on secondary data, including rainfall, topography, geology, slope gradient, and disaster vulnerability. The results indicate variations in land capability classes. Most areas fall into the moderately high category (class d), suitable for development with attention to mitigation. Areas with very high capability (class e) were identified in Upper Airmadidi, ideal for activity centers. Meanwhile, areas with moderate capability (class c) in Sawangan and Tanggari are more suitable for conservation. It is concluded that spatial planning in Airmadidi District must refer to this land capability map to rationally guide development and prevent environmental degradation. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh posisi strategis Kecamatan Airmadidi sebagai ibu kota Kabupaten Minahasa Utara dan Pusat Kegiatan Nasional, yang menghadapi tekanan pembangunan signifikan. Adanya potensi konflik pemanfaatan ruang antara kebutuhan pembangunan dengan konservasi lingkungan mendorong perlunya analisis kemampuan lahan untuk mendukung implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis dan memetakan kelas kemampuan lahan di Kecamatan Airmadidi berdasarkan karakteristik biofisiknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode overlay dan skoring berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap data sekunder, meliputi curah hujan, topografi, geologi, kemiringan lereng, dan kerawanan bencana. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kelas kemampuan lahan. Sebagian besar wilayah masuk dalam kategori agak tinggi (kelas d), yang sesuai untuk pengembangan dengan memperhatikan mitigasi. Wilayah dengan kemampuan sangat tinggi (kelas e) teridentifikasi di Airmadidi Atas, ideal untuk pusat kegiatan. Sementara itu, wilayah berkemampuan sedang (kelas c) di Sawangan dan Tanggari lebih cocok untuk konservasi. Disimpulkan bahwa perencanaan ruang di Kecamatan Airmadidi harus mengacu pada peta kemampuan lahan ini untuk mengarahkan pembangunan secara rasional dan mencegah degradasi lingkungan.
ANALISIS KRITIK NORMATIF DAN FENOMENOLOGIS TERHADAP PASAR TRADISIONAL SEBAGAI RUANG PUBLIK STUDI KASUS; PASAR BERSEHATI MANADO Nuchri, Asni Amaliah; Ramadhani, Nur Fitri
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i4.7154

Abstract

Traditional markets are not merely places of trade but also living spaces where communities interact, share stories, and construct cultural identity. Revitalization programs are often implemented to provide a more modern appearance; however, in practice, many fail to fully address the actual needs of their users. This study focuses on the Bersehati Market in Manado as a case study to examine how government-led revitalization has affected the market’s function as a public space. Employing a qualitative approach, data were collected through field observations, semi-structured interviews with vendors, buyers, and architectural experts, as well as visual documentation. The analysis was conducted using normative criticism, which evaluates aspects of function, aesthetics, social ethics, culture, and sustainability, and phenomenological criticism, which emphasizes the multisensory experiences of users. The findings reveal that the revitalization successfully highlights local cultural identity through a Bentenan-patterned façade. Nevertheless, several critical issues remain unaddressed, including sanitation, circulation, and spatial comfort. From the users’ perspective, the market retains its vibrancy and colorful atmosphere, yet it often proves physically exhausting. Synthesizing the two approaches demonstrates a gap between the market’s modernized appearance and the lived spatial realities that remain problematic. This study underscores the importance of pursuing market revitalization that is not only visually appealing but also inclusive, sustainable, and responsive to the needs of the community. ABSTRAKPasar tradisional tidak hanya menjadi tempat jual beli, tetapi juga ruang hidup tempat masyarakat berinteraksi, berbagi cerita, dan membangun identitas budaya. Revitalisasi pasar sering kali dilakukan untuk memberi wajah baru yang lebih modern, namun kenyataannya banyak yang belum sepenuhnya menjawab kebutuhan nyata para penggunanya. Penelitian ini berfokus pada Pasar Bersehati Manado sebagai obyek studi kasus untuk melihat bagaimana revitalisasi yang dilakukan pemerintah setempat berdampak pada fungsi pasar sebagai ruang publik. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara dengan pedagang, pembeli, pakar arsitektur, serta dokumentasi visual. Analisis dilakukan melalui kritik normatif yang mengkaji penilaian terhadap fungsi, estetika, etika sosial, budaya, dan keberlanjutan, serta kritik fenomenologis yang menekankan pengalaman multisensori pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi berhasil menampilkan identitas budaya lokal lewat fasad bermotif Bentenan. Namun, masih ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti persoalan sanitasi, sirkulasi, dan kenyamanan ruang yang belum terpenuhi. Dari pengalaman pengguna, pasar tetap terasa hidup dan penuh warna, tetapi sering kali melelahkan secara fisik. Sintesis kedua pendekatan ini menunjukkan adanya kesenjangan antara wajah pasar yang tampak modern dengan kenyataan ruang yang masih penuh tantangan. Penelitian ini menegaskan pentingnya menghadirkan revitalisasi pasar yang bukan hanya indah dipandang, melainkan juga ramah, inklusif, dan berkelanjutan bagi masyarakat.