Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsep Amwal dalam Al-Qur'an dan Hadits Surono, Yudi; Gunawan, Aan
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 8 (2025): March 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The concept of amwal in the Qur'an and Hadith is an important topic in Islamic economic studies, which is related to the understanding of wealth, ownership, and management. Amwal, which means "property" or "wealth", is regulated in Islamic holy texts as a tool to achieve worldly and afterlife welfare, with an emphasis on justice, equitable distribution, and social responsibility. In the Qur'an, amwal is considered a trust from Allah that must be used wisely and not misused for purposes that are detrimental to oneself or society (QS. At-Tawbah: 34, Al-Baqarah: 261). The Hadith of the Prophet Muhammad SAW emphasizes the importance of using wealth for good, including giving alms, helping those in need, and maintaining a balance between personal needs and social obligations. This article aims to analyze the understanding and application of the concept of amwal in the Qur'an and Hadith, and how these principles can be applied in modern life to create a just and blessed economic system, in accordance with Islamic teachings.
Pelatihan Pengolahan Limbah Biji Durian Menjadi Produk Makanan Yang Memiliki Nilai Jual Di Desa Pala Gajah Kec. Bukit Kemuning, Kab. Lampung Utara Gunawan, Aan; Rahmawati, Lisa; Yunita, Irma; Saputri, Indah Dwi; Verina, Kiki
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5723

Abstract

Setiap musim, produksi durian yang melimpah menghasilkan limbah organik dalam jumlah besar, salah satunya biji durian yang sering kali dibuang tanpa dimanfaatkan lebih lanjut. Padahal, jika diolah dengan baik biji durian bisa di jadikan olahan makanan bahkan biji durian juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Pala Gajah, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, agar mereka dapat memanfaatkan limbah biji durian untuk diolah menjadi produk bernilai jual, yaitu donat biji durian. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Pala Gajah, yang dilaksanakan melalui tiga  tahapan :  penyuluhan, pelatihan,  dan  evaluasi Hasil  pelatihan menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah biji durian menjadi donat. Donat yang dihasilkan mendapat respon positif dari peserta, dengan tekstur yang lembut dan rasa yang enak. Selain mengurangi limbah biji durian, kegiatan ini juga membuka peluang usaha baru, terutama bagi remaja dan ibu rumah tangga di desa tersebut. Secara keseluruhan kegiatan ini memberikan dampak positif dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Pala Gajah dalam mengolah biji durian menjadi produk makanan yang bernilai ekonomis..
Praktek Etika Bisnis Dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah: Bisnis Syariah Gunawan, Aan; Uyun, Muhamad; Rohmatika, Idha Ismalia
Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 4 No. 01 (2023): Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Institute of Research and Community Service at Islamic University of Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The market is a meeting place for traders and buyers. The products or goods that are often traded in the market consist of fruits, rice, meat, fish, vegetables, spices, clothing and electronic equipment. To gain profit and sympathy from consumers, traders or business people often use strategies including product strategy, pricing strategy, and promotion strategy. However, most of the strategies they apply are not in accordance with the principles of shari'ah business ethics, including frequently reducing the amount of measure, hiding defective goods, playing with prices and frequently committing perjury.This research is included in field research, namely a study whose purpose is to look closely and intensively at a social event, namely the practice of business ethics from the perspective of Islamic economics. The essence of this research is descriptive-analytic research, namely research that aims to find, describe problems. To obtain the information needed in research, researchers used observation, interviews and documentation. After analyzing the data, the researcher uses qualitative methods and draws conclusions using a deductive approach.Based on the research results, it can be concluded that traders or businessmen, especially in traditional markets, often carry out strategies that are not in accordance with Shari'ah business ethics. Therefore, so that the actions of traders can be in accordance with Sharia business ethics, traders must apply the principles of shari'ah business ethics, namely honesty, trustworthiness and openness or transparency.
Kriteria Saksi Adil dalam Peradilan menurut Ulama Syafi`iyah dan Hanafiyah Andiko, Toha; Masril, Masril; Mulyono, Edi; Reza, Amelia; Gunawan, Aan
MU'ASYARAH: Jurnal Kajian Hukum Keluarga Islam Vol 1, No 1 (2022): Oktober
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mua.v1i1.4899

Abstract

Salah satu syarat dalam peradilan adalah adanya saksi yang harus adil, yaitu yang menunaikan yang fardhu dan sunnah, menjauhi yang haram dan dimakruhkan. Namun beberapa ulama berbeda pendapat tentang persyaratan kriteria saksi ada yang berpendapat tidak mensyaratkan adil pendapat ulama Hanafiyah, dan ada yang berpendapat saksi harus adil menurut pendapat ulama Syafi`iyah. Dari latar belakang persoalan tersebut timbul pertanyaan bagaimana kriteria saksi yang adil dalam Peradilan menurut pendapat ulama Hanafiyah dan Syafi`iyah ? dan bagaimana analisis kriteria saksi yang adil dalam Peradilan menurut pendapat Ulama Hanafiyah dan Syafi`iyah? Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kriteria saksi yang adil dalam Peradilan menurut pendapat ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah dan untuk menganalisis kriteria saksi yang adil dalam Peradilan menurut pendapat ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research), Untuk memperoleh datadata yang dipaparkan dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data skunder. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ulama Hanafiyyah yang mengatakan kriteria saksi adalah menegaskan dan menyaksikan kebenaran sedangkan ulama Syafi`iyah akriteria saksi adalah menjauhkan dosa besar, selamat aqidahnya dan dipercaya amarahnya.