Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Membentuk Karakter Pancasila di Era Generasi Z Adelia Yusnita; Emilia Susanti; Salsabila Novita Sari; Putri Yulianisa; Tiara Anggraini; Sari Wahyuni Siregar
Aktivisme: Jurnal Ilmu Pendidikan, Politik dan Sosial Indonesia Vol. 1 No. 3 (2024): Juli : Aktivisme : Jurnal Ilmu Pendidikan, Politik dan Sosial Indonesia
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/aktivisme.v1i3.359

Abstract

The Indonesian state's ideology, known as pancasila, holds that the community must preserve moral principles. Pancasila serves as a manual for proper civic conduct. The purpose of this study is to ascertain how Generation Z, who have been impacted by globalization, use Pancasila values. A literature review is employed to carry out the strategy in this qualitative way of methodology. The focus of this essay is on the ways that Pancasila ideological values are vanishing in the lives of Generation Z, as well as the reasons for and effects of this phenomenon. This study aims to inform the public on the significance of living by Pancasila values, particularly in the light of the current globalization period.
HAKIKAT PENDIDIKAN: MENCARI MAKNA BELAJAR DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT Basori; Sari Wahyuni Siregar; Layyana Syarifah Pane
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 5 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Mei
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i5.1953

Abstract

Artikel ini membahas hakikat pendidikan dengan menelaah makna belajar melalui pendekatan filsafat. Pendidikan tidak hanya dipahami sebagai proses transfer pengetahuan, tetapi sebagai proses humanisasi yang membentuk manusia secara utuh— nalar, etika, dan eksistensi. Dengan mengkaji pandangan filsuf seperti Plato, Aristoteles, John Dewey, dan Paulo Freire, artikel ini mengungkap bahwa tujuan pendidikan melampaui aspek kognitif semata, mencakup pembentukan karakter, kebebasan berpikir, dan kesadaran kritis terhadap realitas sosial. Dalam konteks ini, belajar dipahami sebagai proses transformasi diri yang berkelanjutan. Artikel ini juga mengkritisi paradigma pendidikan modern yang cenderung teknokratis dan menekankan pentingnya pendekatan filosofis dalam merancang sistem pendidikan yang lebih manusiawi. Dengan demikian, filsafat pendidikan berperan penting dalam mengarahkan pendidikan menuju pembebasan dan pencerahan manusia.