Masalah disektor perumahan ini menjadi salah satu perhatian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo, maka lahirlah kebijakan Program Satu Juta Rumah (PSR). Persoalan yang kemudian muncul adalah bagaimana program ini mampu menjangkau kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Berbagai strategi komunikasi digunakan untuk mensukseskan PSR dengan kolaborasi strategi media, desain instruksional, partisipatori, dan pemasaran. Tujuan penelitian melihat komunikasi yang digunakan pemerintah atau pihak terkait dalam menyosialisasikan PSR kepada MBR, termasuk media, pesan, dan saluran yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode wawancara dan dokumentasi. Key informant dalam penelitian ini adalah Humas Ditjen Perumahan PUPR, tenaga fasilitator lapangan, pengembang perumahan dan dokumentasi dari berbagai sumber. Hasil kajian menyimpulkan komunikasi pembangunan melibatkan berbagai unsur mulai dari pemerintah, sektor swasta, akademisi, serta komunitas masyarakat. Tahapan komunikasi dilakukan dengan tahapan identifikasi sasaran dilanjutkan sosialisasi dengan menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif didukung dengan teknologi komunikasi, serta adanya partisipasi aktif dari sasaran pembangunan itu sendiri. Kata Kunci: Komunikasi Pembangunan, Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Program Sejuta Rumah