Eni Rafika Devi, Tria
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Dominan Akseptor KB Memilih Metode Kb Di Koramil 12 Rogojampi TAHUN 2022 Eni Rafika Devi, Tria; Salanti, Pipih; Sagita, Widi; Rodiyah, Dedeh
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2471

Abstract

Pelayanan KB merupakan salah satu strategi untuk mendukung percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui mengatur waktu, jarak dan jumlah kehamilan, kemudian untuk mencegah atau memperkecil kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi yang membahayakan jiwa atau janin selama kehamilan, persalinan dan nifas. Program keluarga berencana (KB) adalah suatu usaha kesehatan preventive yang paling dasar bagi Kesehatan reproduksi wanita, peningkatan dan perluasan layanan keluarga berencana (KB) merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan. Pilihan jenis alat kontrasepsi di Indonesia umumnya masih terarah pada metode kontrasepsi hormonal seperti suntik, pil dan implan. Sementara kebijakan pemerintah terhadap program KB lebih mengarah pada penggunaan kontrasepsi non hormonal seperti IUD, tubektomi, dan vasektomi. Metode penelitian ini adalah deskriptif, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan WUS/akseptor KB memilih metode KB Di Koramil 12 Rogojampi tahun 2022. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah populasi 21 dan total sampel 21. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan questioner kepada WUS/akseptor KB di Koramil 12 Rogojampi Banyuwangi pada bulan oktober tahun 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode KB yang dipilih oleh akseptor terbanyak adalah metode KB pantang berkala ada 8 akseptor (40%) dengan faktor dominan memilih metode tersebut yaitu karena metode kontrasepsi tersebut cocok tanpa efeksamping dengan jumlah sebanyak 9 akseptor (45%).
Faktor Dominan Akseptor KB Memilih Metode Kb Di Koramil 12 Rogojampi TAHUN 2022 Eni Rafika Devi, Tria; Salanti, Pipih; Sagita, Widi; Rodiyah, Dedeh
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2471

Abstract

Pelayanan KB merupakan salah satu strategi untuk mendukung percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui mengatur waktu, jarak dan jumlah kehamilan, kemudian untuk mencegah atau memperkecil kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi yang membahayakan jiwa atau janin selama kehamilan, persalinan dan nifas. Program keluarga berencana (KB) adalah suatu usaha kesehatan preventive yang paling dasar bagi Kesehatan reproduksi wanita, peningkatan dan perluasan layanan keluarga berencana (KB) merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan. Pilihan jenis alat kontrasepsi di Indonesia umumnya masih terarah pada metode kontrasepsi hormonal seperti suntik, pil dan implan. Sementara kebijakan pemerintah terhadap program KB lebih mengarah pada penggunaan kontrasepsi non hormonal seperti IUD, tubektomi, dan vasektomi. Metode penelitian ini adalah deskriptif, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan WUS/akseptor KB memilih metode KB Di Koramil 12 Rogojampi tahun 2022. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah populasi 21 dan total sampel 21. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan questioner kepada WUS/akseptor KB di Koramil 12 Rogojampi Banyuwangi pada bulan oktober tahun 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode KB yang dipilih oleh akseptor terbanyak adalah metode KB pantang berkala ada 8 akseptor (40%) dengan faktor dominan memilih metode tersebut yaitu karena metode kontrasepsi tersebut cocok tanpa efeksamping dengan jumlah sebanyak 9 akseptor (45%).
Efektifitas Program Inovasi Pencegahan Stunting menuju Banyuwangi Zero Stunting Nuzula, Firdawsyi; Eni Rafika Devi, Tria; Haswita; Dwiyanti Yunita, Rizky
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 8 No. 1 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v8i1.778

Abstract

Abstrak Salah satu kunci pembangunan kesehatan adalah menurunnya prevalensi angka stunting pada anak. Stunting suatu gangguan pertumbuhan yang tidak dapat diubah diakibatkan oleh asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Pemerintah Indonesia berupaya memberantas stunting dengan mencanangkan berbagai program inovasi. Penelitian bertujuan menganalisis angka stunting sebelum dan sesudah program inovasi serta menganalisis tantangan penanganan stunting dan efektifitas program inovasi pencegahan stunting. Desain penelitian menggunakan mix design kualitatif dan kuantitatif. Desain cross sectional untuk kuantitatif. Populasi puskesmas, kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang mempunyai program inovasi penanganan stunting. Teknik sampling menggunakan simple random sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner serta observasi dan wawancara mendalam. Hasil analisis menggunakan Uji Chi-square, didapatkan nilai lebih kecil dari α = 0,05 hanya pada variabel pelaksanaan (proses) yaitu 0,015. Program kesehatan merupakan sebuah framework yang digunakan untuk menjalani sebuah perubahan dalam masalah kesehatan. Sebuah program yang baik berfokus inovasi program, perencanaan dan pelaksanaan program yang dilakukan dengan benar sehingga membawa dampak atau perubahan pada hasil akhirnya. Program inovasi pencegahan stunting di Kabupaten Banyuwangi tahun 2023 sudah efektif ditandai dengan penurunan angka stunting secara global di Kabupaten Banyuwangi sekitar 2,4%. Kata kunci: Balita, Inovasi Program, Stunting   Abstract Health development is reducing prevalence of stunting in children. Stunting is considered an irreversible growth disorder caused by inadequate nutritional intake. Indonesian government has attempted to eradicate stunting by launching various innovation programs. The research aims to analyze the stunting rate before and after program, the challenges of handling stunting and the effectiveness of it. The research design used mix design, with Cross Sectional and phenomenal design. Population of community health centers at Banyuwangi that have innovation programs for handling stunting. The sampling technique uses simple random sampling with data collection techniques using questionnaires, observation and in-depth interviews. The analysis results used the Chi-square test. The results of the analysis show p value <α only for the implementation (process) variable, namely 0.015. Health program is a framework used to undergo changes in health problems. A good program focus on how well is the program innovation created, planned, and implemented so it brings impact to the final results. The stunting prevention innovation program in Banyuwangi Regency in 2023 has been effective, marked by a reduction in the global stunting rate in Banyuwangi Regency by around 2.4%. Keywords:  toddler, program innovation, stunting