Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN WAKTU PEMASANGAN KB IUD PASCASALIN DENGAN KEJADIAN EKSPULSI DI RS X TAHUN 2021 Sagita, Widi
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 7 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61720/jib.v7i1.350

Abstract

Ekspulsi IUD merupakan terjadinya pengeluaran alat dari uterus yang biasanya terjadi pada trimester pertama setelah pemasangan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasangan IUD adalah jenis IUD, faktor akseptor, waktu pemasangan (interval, pasca salin, pasca abortus, pasca coitus), dan tenaga yang memasang. Berdasarkan studi pendahuluan di RS X, angka kejadian ekspulsi post plasenta dan pasca salin sebesar 7% dari 142 akseptor IUD di tahun 2019, dan sebesar 9% dari 150 akseptor IUD di tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Waktu Pemasangan KB IUD Pasca Salin dengan Kejadian Ekspulsi di RS X Periode Januari- Maret tahun 2021. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional, menggunakan total sampel dengan jumlah sampel 78 responden, menggunakan data sekunder (rekam medik), analisis menggunakan SPSS. Dari hasil penelitian uji statistik chi-square menunjukkan ada hubungan antara waktu pemasangan KB IUD pasca salin dengan kejadian ekspulsi di RS X periode Januari-Maret tahun 2021 (p-value = 0,047) dengan kejadian ekspulsi terbanyak pada waktu pemasangan pasca plasenta. Dari tiga variabel yang diteliti semua terdapat adanya hubungan dengan kejadian ekspulsi di RS X periode Januari-Maret tahun 2021.
HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGANKENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0–3 BULAN DI PMB X Kartiko Kusumo Wardani, Dyah Woro; Rosari, Naomi Putri; Sagita, Widi; Maimunah, Maimunah
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i1.582

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Nutrisi yang adekuat, pola tidur yang cukup dan stimulasi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Stimulasi rangsangan berupa pijat bayi oleh orang tua dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan potensi bayi secara maksimal sehingga jaringan otot dapat dipulihkan dan diperbaiki. Jaringan otot yang baik dapat meningkatkan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Metode: Penelitian menggunakan Analitik Correlational dengan pendekatan Crossectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi yang berusia 0 – 3 bulan di PMB X periode Desember 2021 sampai dengan Januari 2022 sebanyak 40 bayi. Penentuan sampel menggunakan total sampling dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis. Analisis data untuk membuktikan hubungan pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi menggunakan Uji Chi-square. Hasil: analisis data menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pijat bayi dengan kenaikan berat badan bayi usia 0-3 bulan di PMB X dengan nilai P Value 0,006 (p<0,050). Diskusi: Bayi yang diberi simulasi berupa pijat bayi, dapat meningkatkan nafsu makan dan frekuensi menyusuinya sehingga bayi yang kenyang dapat beristirahat dengan efektif yang menyebabkan meningkatnya berat badan bayi secara signifikan. Peningkatan berat badan yang adekuat karena pijatan, dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, khususnya pada masa transisi bayi di usia 0-3 bulan. Kata Kunci: Bayi, Pijat Bayi, Peningkatan berat badan. ABSTRACT Introduction: For baby to grow and develop properly, they need stimulation, proper sleep habits, and appropriate nutrition. Parental stimulation, such as massaging their baby, can influence the growth and development of the baby in an ideal way, allowing for the restoration and regeneration of muscular tissue. Its function can be enhanced as much as feasible by healthy muscle tissue. Methode: The research uses correlational analytics with a cross-sectional approach. The population of this study was all babies aged 0–3 months in PMB. The sample was determined using total sampling using secondary data from medical records. Data analysis was used to prove the relationship between baby massage and increased baby weight using the Chi-square test. Results: Data analysis showed that there was a significant relationship between baby massage and weight gain in babies aged 0–3 months at PMB X with a P value of 0.006 (p<0.050). Discussion: Babies who are given a simulation in the form of baby massage can increase their appetite and frequency of breastfeeding so that full babies can rest effectively, which causes the baby's weight to increase significantly. Adequate weight gain due to massage can support optimal growth and development, especially during the transition period for babies aged 0–3 months. Keywords: Babies, Baby Massage, weight gain
Pemberdayaan Kesehatan Anak Usia Sekolah Pada Kelompok Anak Pesantren di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan Wijayanti, Ru; Sulastriningsih, Kursih; Sagita, Widi; Prihantiningsih, Anggarani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14327

Abstract

ABSTRAK Kesehatan merupakan hak azasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Definisi kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Salah satu yang perlu menjadi perhatian semua pihak adalah kelompok anak. Pesantren adalah sebuah komunitas yang warganya berinteraksi selama 24 jam sehari dan cenderung padat. Interaksi antar santri dan pengelola memudahkan penyebaran penyakit. Masalah kesehatan yang sering terjadi di kalangan pondok pesantren diantaranya adalah scabies, ISPA, diare, dan pediculosis kapitis. Pemberdayaan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi seluruh santri dan menciptakan lingkungan yang sehat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Juni 2022 yang menyasar pada kelompok santri pondok pesantren di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan yang melalui tiga tahap, diantaranya tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Hasil kegiatan ini adalah para santri antusias mengikuti kegiatan edukasi kesehatan tentang PHBS, asupan gizi yang baik, dan aktif bergerah setiap hari. Setelah kegiatan edukasi kesehatan, para santri secara sukarela melakukan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan pemberdayaan kesehatan di pondok pesantren memiliki potensi untuk mencetak santri-santri yang melek kesehatan dan menjadi agen perubahan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat pada kelompok santri pondok pesantren. Kata Kunci: Santri, PHBS, Penyakit, Anak  ABSTRACT Health is a fundamental human right and one of the elements of well-being that must be realized. The definition of health is a state of well-being, both physically, mentally, spiritually, and socially, allowing everyone to live productively in a social and economic context. One of the groups that needs attention from all parties is the children. Boarding schools are communities where residents interact 24 hours a day and tend to be crowded. Interactions among students and administrators facilitate the spread of diseases. Common health problems in boarding schools include scabies, acute respiratory infections (ISPA), diarrhea, and head lice infestation. This empowerment is carried out with the aim of increasing awareness of clean and healthy living behaviors (PHBS) for all students and creating a healthy environment. This community service activity was conducted in June 2022, targeting groups of students in boarding schools in the Jagakarsa area, South Jakarta, through three stages: preparation, implementation, and reporting. The results of this activity are enthusiastic students participating in health education activities about PHBS, proper nutritional intake, and being physically active every day. After the health education activities, students voluntarily undergo health check-ups. Health empowerment activities in boarding schools have the potential to produce health-literate students who can become agents of change for improving public health in the boarding school student community. Keywords: Students, Clean and Healthy Living Behaviors, Diseases, Children
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di RSUD C Tahun 2014 Sagita, Widi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.215 KB) | DOI: 10.60010/jikd.v2i2.37

Abstract

Preeklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal di seluruh dunia. Di Indonesia KejadianPreeklampsia adalah penyebab kematian ibu tertinggi kedua setelah perdarahan dengan persentase 25%. Kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUD C tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 6 % dibandingkan pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan preeklampsiapadaibuhamil di RSUD Cibinong tahun 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang terdapat pada rekam medik dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang. Variabel dependen yang dipilih adalah preeklampsia.sedangkan variabel independen yang dipilih adalah faktor-faktor yang berhubungan (usiaibu, paritas, usia kehamilan, riwayat hipertensi dan pekerjaan). Analisa yang digunakan yaitu analisa data univariat dan bivariat menggunakan ujistatistik Chi-square dengan ? = 0,05 dan dengan penghitungan menggunakan Odds Rasio (OR). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian preeklampsia terbanyak adalah preeklampsia ringan sebesar 43orang (55,1%). Dari uji Chi-square didapatkan variabel yangada hubungan bermakna dengan kejadian preeklampsia antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,014, OR=3,649), paritas dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,040, OR = 3,026), usia kehamilan dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,029, OR = 3,158), riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,047, OR = 1,619), sedangkan pekerjaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam penelitian ini (p value = 0,411). Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan untuk memantau kehamilan dan mendeteksi secara dini adanya resiko dalam kehamilan, sehingga di harapkan adanya pengetahuan dalam pemeriksaan kehamilan. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklamsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia.
HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET BESI (FE) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MULIA BARU KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT TAHUN 2024 Gusti, Niky Wahyuning; Sagita, Widi
Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL ILMIAH KESEHATAN STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58813/stikesbpi.v9i1.237

Abstract

Latar Belakang : Ibu hamil dengan anemia defisiensi besi dapat berakibat fatal. Hal ini disesbabkan karena pada proses persalinan ibu hamil memerlukan banyak tenaga dan mungkin saja akan kehilangan banyak darah dalam jumlah yang cukup banyak. Adapun faktor mempengaruhi anemia dalam kehamilan diantaranya adalah konsumsi tablet Fe, status gisi ibu hamil, penyakit infeksi dan perdarahan Tujuan : untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mulia Baru Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat Tahun 2024 Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan rancangan analitik potong lintang atau Cross Sectional. Pengambilan data menggunakan teknik Purposive Sampling dengan 47 responden, yang dilakukan secara tatap muka dari tanggal 13-24 Januari 2024 di Puskesmas Mulia Baru. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Analisa data menggunakan uji statistik Fisher’s Exact. Hasil : Pada penelitian ini, nilai yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah nilai dari uji fisher’s exact test. Adapun nilai Exact Sig. (2-Sided) dalam penelitian ini adalah 0,008 yang artinya nilai P < 0,05. Simpulan : bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mulia Baru Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat Tahun 2024.
Faktor Dominan Akseptor KB Memilih Metode Kb Di Koramil 12 Rogojampi TAHUN 2022 Eni Rafika Devi, Tria; Salanti, Pipih; Sagita, Widi; Rodiyah, Dedeh
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2471

Abstract

Pelayanan KB merupakan salah satu strategi untuk mendukung percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui mengatur waktu, jarak dan jumlah kehamilan, kemudian untuk mencegah atau memperkecil kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi yang membahayakan jiwa atau janin selama kehamilan, persalinan dan nifas. Program keluarga berencana (KB) adalah suatu usaha kesehatan preventive yang paling dasar bagi Kesehatan reproduksi wanita, peningkatan dan perluasan layanan keluarga berencana (KB) merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan. Pilihan jenis alat kontrasepsi di Indonesia umumnya masih terarah pada metode kontrasepsi hormonal seperti suntik, pil dan implan. Sementara kebijakan pemerintah terhadap program KB lebih mengarah pada penggunaan kontrasepsi non hormonal seperti IUD, tubektomi, dan vasektomi. Metode penelitian ini adalah deskriptif, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan WUS/akseptor KB memilih metode KB Di Koramil 12 Rogojampi tahun 2022. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah populasi 21 dan total sampel 21. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan questioner kepada WUS/akseptor KB di Koramil 12 Rogojampi Banyuwangi pada bulan oktober tahun 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode KB yang dipilih oleh akseptor terbanyak adalah metode KB pantang berkala ada 8 akseptor (40%) dengan faktor dominan memilih metode tersebut yaitu karena metode kontrasepsi tersebut cocok tanpa efeksamping dengan jumlah sebanyak 9 akseptor (45%).
HUBUNGAN WAKTU PEMASANGAN KB IUD PASCASALIN DENGAN KEJADIAN EKSPULSI DI RS X sagita, widi
Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL ILMIAH KESEHATAN STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA VOL. 6 NO. 1, FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58813/stikesbpi.v6i1.106

Abstract

ABSTRACT IUD expulsion is the occurrence of expulsion of the device from the uterus which usually occurs in the first trimester after insertion. Factors that influence the success of the IUD insertion are the type of IUD, the acceptor factor, the time of insertion (interval, postpartum, post-abortion, post-coitus), and the installation force. Based on a preliminary study at the X Hospital, the incidence of post placental and postpartum expulsion was 7% of 142 IUD acceptors in 2019, and 9% of 150 IUD acceptors in 2020. The purpose of this study was to determine the relationship between the timing of post-partum IUD insertion with expulsion incidence at X Hospital Period January-March 2021. Method This research is a descriptive analytic study with a cross sectional design, using a total sample of 78 respondents, using secondary data (medical records), analysis using SPSS. From the results of the study, the chi-square statistical test showed that there was a relationship between the timing of post-partum IUD insertion and the incidence of expulsion at the X Hospital for the period January-March 2021 (p-value = 0.047) with the highest incidence of expulsion at the time of post-placental insertion. Of the three variables, all of them have a relationship with the incidence of expulsion at the X Hospital for the January-March 2021 period. Keywords: Post partum IUD KB, Expulsion
Factors Affecting the Low Delivery by Health Workers in Ciakar Village, Tangerang Regency Rosmiati, Rosmiati; Anggraini, Aulia Hervi; Sagita, Widi
JOURNAL EDUCATIONAL OF NURSING(JEN) Vol 5, No 2 (2022): Journal Educational of Nursing (JEN)
Publisher : Akademi Keperawatan RSPAD Gatot Soebroto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37430/jen.v5i2.147

Abstract

The high maternal mortality rate in Indonesia is caused by 32% of births being assisted by traditional birth attendants. Delivery assisted by medical personnel is closely related to efforts to reduce infant mortality and maternal mortality. Even though the movement is slow, it definitely shows improvement compared to those who are assisted by non-medical personnel (midwife). The purpose of this study was to determine the relationship between attitude and the selection of birth attendants for pregnant women in Ciakar village, Tangerang district. The research method used is the analytical method. The population and sample of the study were 68 pregnant women. Data analysis with univariate and bivariate analysis. The results of univariate analysis, pregnant women based on the selection of birth attendants (52.9%) showed that the majority of pregnant women chose non-health workers, pregnant women based on their attitudes towards the selection of birth attendants (73.5%) showed that the majority of pregnant women have a disapproving attitude towards the selection of birth attendants with health workers. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between attitudes and the selection of birth attendants for pregnant women (P=0.001).
Faktor Dominan Akseptor KB Memilih Metode Kb Di Koramil 12 Rogojampi TAHUN 2022 Eni Rafika Devi, Tria; Salanti, Pipih; Sagita, Widi; Rodiyah, Dedeh
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2471

Abstract

Pelayanan KB merupakan salah satu strategi untuk mendukung percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui mengatur waktu, jarak dan jumlah kehamilan, kemudian untuk mencegah atau memperkecil kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi yang membahayakan jiwa atau janin selama kehamilan, persalinan dan nifas. Program keluarga berencana (KB) adalah suatu usaha kesehatan preventive yang paling dasar bagi Kesehatan reproduksi wanita, peningkatan dan perluasan layanan keluarga berencana (KB) merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan. Pilihan jenis alat kontrasepsi di Indonesia umumnya masih terarah pada metode kontrasepsi hormonal seperti suntik, pil dan implan. Sementara kebijakan pemerintah terhadap program KB lebih mengarah pada penggunaan kontrasepsi non hormonal seperti IUD, tubektomi, dan vasektomi. Metode penelitian ini adalah deskriptif, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan WUS/akseptor KB memilih metode KB Di Koramil 12 Rogojampi tahun 2022. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah populasi 21 dan total sampel 21. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan questioner kepada WUS/akseptor KB di Koramil 12 Rogojampi Banyuwangi pada bulan oktober tahun 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode KB yang dipilih oleh akseptor terbanyak adalah metode KB pantang berkala ada 8 akseptor (40%) dengan faktor dominan memilih metode tersebut yaitu karena metode kontrasepsi tersebut cocok tanpa efeksamping dengan jumlah sebanyak 9 akseptor (45%).