Kampung Banyumas merupakan daerah yang memiliki dataran lahan tani yang signifikan dengan jumlah penduduk 184 kepala keluarga dengan mayoritas kepala keluarga berprofesi sebagai petani (75%) dengan komoditas utama singkong. Singkong melimpah namun pemanfaatannya kurang optimal karena pemasaran hasil pertanian masih bergantung kepada tengkulak. Belum ada inovasi produk singkong yang dilakukan, hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat Kampung Banyumas untuk mengolah singkong menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Sehingga, penulis melaksanakan pelatihan dan pendampingan guna mengoptimalkan pengolahan singkong di Kampung Banyumas. Melakukan pemberdayaan masyarakat, mengolah bahan baku singkong menjadi keripik dan tepung mocaf dengan alat sederhana. Metode yang digunakan adalah melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Sosialisasi adalah proses pemberian informasi kepada masayarakat untuk meningkatkan pemahaman. Sedangkan, pelatihan dan pendampingan merupakan kegiatan membersamai masyarakat sasaran untuk melakukan latihan, memberi contoh praktik yang dilakukan secara bersama-sama. Hasil kegiatan ini merupakan wujud pemberdayaan, memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang produk olahan singkong. Mengoptimalkan pemanfaatan singkong serta meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Dari hasil monitoring menunjukkan bahwa program ini bermanfaat, meningkatkan keterampilan masyarakat, serta mendapat respons positif dari masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Kampung Banyumas menjadi masyarakat produktif, menciptakan peluang ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.