Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BRANDING PRODUK SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK KERAJINAN KHAS KALIMANTAN DI PASAR INPRES KEBUN SAYUR Supratiwi Amir; Eko Agung Syaputra; Faisal Syamsuddin; Hesti Rosita Dwi Putri
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Packaging design as product branding is one of the powerful things that can support product marketing. Often good packaging can represent a good product. the function of packaging is not only to maintain quality, but packaging can also be an attraction for consumers to buy the product. The Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan is a place for UMKM to introduce and distribute many handicraft products of East Kalimantan to global consumers and it's also an effort to protect and preserve local cultural wealth. Pasar Inpres is the one and only traditional market that sells various handicraft products of East Kalimantan and has become one of the icons of world tourist attractions for the city of Balikpapan, both for recreation and education. The handicraft products for sale at the Pasar Inpres haven't been packaged properly, this can be seen in the products for sale without a brand name and packaged only using clear plastic as simple. These things happen because of limited knowledge and skills in utilizing technology to optimize product branding and product marketing. One of the solutions to this problem is socializing and training small enterpreneurs of Pasar Inpres about product branding strategy and product marketing in the online marketplace. This activity is carried out using counseling, discussion, and training methods involving small enterpreneurs (UMKM) of Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan. Expected from this activity is small enterpreneurs (UMKM) of Pasar Inpres can understand that packaging design is an important thing to optimizing product branding and product marketing to increase product sales. Abstrak Desain kemasan sebagai branding produk merupakan salah satu hal yang ampuh yang dapat mendukung pemasaran produk. Seringkali kemasan yang baik dapat mewakili produk yang baik. fungsi kemasan tidak hanya untuk menjaga kualitas, tetapi kemasan juga dapat menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan merupakan wadah bagi UMKM untuk memperkenalkan dan mendistribusikan berbagai produk kerajinan Kalimantan Timur kepada konsumen global dan juga sebagai upaya untuk melindungi dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Pasar Inpres merupakan satu-satunya pasar tradisional yang menjual berbagai produk kerajinan Kalimantan Timur dan menjadi salah satu ikon tempat wisata dunia bagi kota Balikpapan, baik untuk rekreasi maupun pendidikan. Produk kerajinan yang dijual di Pasar Inpres belum dikemas dengan baik, hal ini terlihat pada produk yang dijual tanpa nama merek dan dikemas hanya menggunakan plastik bening sesederhana mungkin. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan branding produk dan pemasaran produk. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah sosialisasi dan pelatihan kepada para pengusaha kecil Pasar Inpres tentang strategi branding produk dan pemasaran produk di pasar online. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan, diskusi, dan pelatihan yang melibatkan pengusaha kecil (UMKM) Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan. Diharapkan dari kegiatan ini para pengusaha kecil (UMKM) Pasar Inpres dapat memahami bahwa desain kemasan merupakan hal yang penting untuk mengoptimalkan branding produk dan pemasaran produk untuk meningkatkan penjualan produk.
EKSISTENSI KAIN TENUN LIPA’SABBE DALAM MASYARAKAT SUKU BUGIS DI KOTA SENGKANG KABUPATEN WAJO SULAWESI SELATAN Supratiwi Amir; Faisal Syamsuddin
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jsuluh.v5i2.4232

Abstract

Tradisi menenun dalam masyarakat suku Bugis merupakan keterampilan lokal genius. Tradisi ini menghasilkan sebuah kain tenun yang disebut lipa’ sabbe yang berarti sarung sutra. Eksistensi kain tenun lipa’ sabbe dalam masyakat suku Bugis di Kota Sengkang Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan telah ditinjau melalui asal-usul kebudayaan menenun serta fungsi kain tenun lipa’ sabbe. Asal usul tradisi menenun dalam masyarakat suku Bugis menjelaskan teknologi alat tenun, bahan dasar dan teknik sederhana pembuatan lipa’ sabbe. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil observasi (pengamatan langsung), studi pustaka, dan wawancara, masyarakat di Kota Sengkang mengenal 3 alat tenun yaitu alat tenun walida/ gedogan, alat tenun bukan mesin dan alat tenun mesin. Adapun fungsi lipa’ sabbe digunakan dalam ritual adat dalam masyarakat khususnya suku bugis.
ANALISIS POTENSI EKOWISATA BAMBOE WANADESA: DESAIN SUVENIR UNTUK MENDUKUNG PROGRAM SMART CITY BALIKPAPAN Amir, Supratiwi; Syamsuddin, Faisal; Syaputra, Eko Agung
Tanra: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 12, No 1 (2025): Januari - April
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v12i1.67944

Abstract

Desain suvenir dapat dijadikan strategi branding di sub dimensi pariwisata Kota Balikpapan yang pada akhirnya mampu mempengaruhi keputusan berkunjung parawisatawan. Membantu pemerintah pada kawasan wisata prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisata merupakan tujuan dimensi smart branding, yang merupakan satu pilar dalam mewujudkan pembangunan smart city sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar Bamboe Wanadesa.Metode penelitian ini menggunakan metode design thinking yang di bagi dalam tiga tahap, yakni pra penelitian, penelitian, pasca penelitian. Pra penelitian dilakukan melalui studi literatur, sedangkan tahap penelitian akan dilakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi (tahap emphatize)terkait potensi lokal dan budaya Kalimantan dan dilakukan analisis (tahap define) dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Ekowisata Bamboe Wanadesa. Selanjutnya, merumuskan strategi (tahap idea) dalam pengembangan Ekowisata Bamboe Wanadesa, melakukan perancangan desain suvenir (tahap prototype),dan uji publik(tahap testing). Penelitian ini menunjukkan adanya kebutuhan masyarakat terhadap produk wisata yakni suvenir sehingga menjadi dasar peneliti dalam melakukan perancangan suvenir yang memanfaatkan sumber daya alam Balikpapan dan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal Kalimantan Timur. Sehingga akhir penelitian ini menghasilkan desain prototype suvenir khas Ekowisata Bamboe Wanadesa berupa akseoris gelang, gantungan kunci dan magnet kulkas. Desain suvenir merupakan strategi pengembangan pariwisata, dapat memperkuat ekonomi kreatif yang merupakan salah satu dimensi Smart City.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK SINGKONG DAN TEPUNG MOCAF DI KAMPUNG BANYUMAS, KALIMANTAN TIMUR Amir, Supratiwi; Alif, Muh. Ikhsan; Syamsuddin, Faisal; Syaputra, Eko Agung; Faustine, Evelyn Elaine; Wahyuni, Margie; Mulki, Muhammad Malikul; Rendi, Muhammad; Zhalifunnas, Muhammad Hibrizi
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i2.2254

Abstract

Kampung Banyumas merupakan daerah yang memiliki dataran lahan tani yang signifikan dengan jumlah penduduk 184 kepala keluarga dengan mayoritas kepala keluarga berprofesi sebagai petani (75%) dengan komoditas utama singkong. Singkong melimpah namun pemanfaatannya kurang optimal karena pemasaran hasil pertanian masih bergantung kepada tengkulak. Belum ada inovasi produk singkong yang dilakukan, hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat Kampung Banyumas untuk mengolah singkong menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Sehingga, penulis melaksanakan pelatihan dan pendampingan guna mengoptimalkan pengolahan singkong di Kampung Banyumas. Melakukan pemberdayaan masyarakat, mengolah bahan baku singkong menjadi keripik dan tepung mocaf dengan alat sederhana. Metode yang digunakan adalah melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Sosialisasi adalah proses pemberian informasi kepada masayarakat untuk meningkatkan pemahaman. Sedangkan, pelatihan dan pendampingan merupakan kegiatan membersamai masyarakat sasaran untuk melakukan latihan, memberi contoh praktik yang dilakukan secara bersama-sama. Hasil kegiatan ini merupakan wujud pemberdayaan, memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang produk olahan singkong. Mengoptimalkan pemanfaatan singkong serta meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Dari hasil monitoring menunjukkan bahwa program ini bermanfaat, meningkatkan keterampilan masyarakat, serta mendapat respons positif dari masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Kampung Banyumas menjadi masyarakat produktif, menciptakan peluang ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Penciptaan Huruf Tradisonal Motif Tato Dayak ical, Faisal Syamsuddin; Amir, Supratiwi
CILPA Vol 10 No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v10i2.19796

Abstract

Abstrak Tato Dayak memiliki beragam motif dimana setiap motif yang dimiliki mempunyai makna tersendiri dalam pengunaanya sesuai dengan aturan adat masayarakat Dayak. Berdasarkan analisa dan beberapa pertimbangan yang telah dilakukan menganggap tato Suku Dayak memiliki potensi untuk digunakan sebagai sumber ide dalam menciptakan desain huruf motif tato Dayak Kalimantan. Tujuan penelitian dan penciptaan karya ini adalah upaya pembangunan branding budaya Tato dengan penerapan media huruf sehingga budaya dapat dilestarikan dan dapat difungsikan dalam masyarakat. Metode penciptaan karya ini menggunakan metode eksplorasi, improvisasi dan eksperimentasi, serta pembentukan (forming). Dalam mendeskripsikan ide, konsep karya dan gagasan menciptakan huruf motif corak tato Dayak melalui pendekatan estetik tanpa menghilangkan makna setiap motif. Ruang lingkup pengembangan gagasan serta penerapan karya dilakukan secara bertahap. Hasil dari penelian dan penciptaan karya ini adalah berupa Huruf motif tato Dayak dan Tipografi yang mengintegrasikan unsur-unsur budaya Dayak dan proses kreatif berfungsi sebagai alat pendidikan yang efektif. Aplikasi huruf dan tipografi tersebut Melalui buku, poster, atau materi informasi lainnya yang menggunakan jenis huruf bergaya Dayak. Abstract Dayak tattoos have various motifs, each with its own meaning in their use according to the customs of the Dayak community. Based on the analysis and several considerations that have been made, it is believed that Dayak tattoos have the potential to be used as a source of ideas in creating letter designs for Dayak Kalimantan tattoo motifs. The purpose of this research and creation of this work is an effort to build tattoo culture branding thru the application of letter media so that the culture can be preserved and function within society. The method of creating this work uses exploration, improvisation, and experimentation methods, as well as forming. In describing the idea, concept of the work, and the idea of creating letters with Dayak tattoo motifs thru an esthetic approach without losing the meaning of each motif. The scope of idea development and the application of the work are carried out in stages. The result of this research and creation is in the form of Dayak tattoo motif letters and typography that integrate elements of Dayak culture and the creative process, serving as an effective educational tool. The application of these letters and typography is thru books, posters, or other informational materials that use Dayak-style fonts.