Keragaman geomorfologi di Provinsi Sumatera Utara membentuk variasi sumber daya alam yang berdampak langsung pada cara masyarakat beradaptasi dalam menentukan mata pencahariannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan spasial antara kondisi geomorfologi dan pola mata pencaharian tradisional masyarakat dengan memanfaatkan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan berupa data sekunder, yaitu peta geomorfologi, data elevasi digital (DEM), serta data ketenagakerjaan dari Badan Pusat Statistik (BPS) per kabupaten/kota. Analisis dilakukan melalui klasifikasi bentuk lahan, ekstraksi elevasi dan kemiringan lereng, serta overlay antara zonasi geomorfologi per kabupaten/kota. Hasil penelitian menunjukkan: 1) pola yang kuat di mana dataran rendah didominasi aktivitas pertanian intensif, dataran tinggi vulkanik didominasi hortikultura dan perkebunan, sedangkan wilayah pesisir dan kepulauan mengandalkan perikanan dan kegiatan maritim. 2) sektor jasa dan industri pengolahan berkembang pesat di pusat perkotaan seperti Medan. Temuan ini menunjukkan bahwa geomorfologi berperan signifikan dalam menentukan adaptasi ekonomi masyarakat, meskipun faktor sosial seperti aksesibilitas, urbanisasi, dan fungsi administratif wilayah turut memengaruhi keragaman pola ekonomi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perencanaan pembangunan daerah berbasis karakteristik fisik wilayah.