Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PEMETAAN POTENSI KEMACETAN DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG, JL.TUASAN,SIDOREJO HILIR Sahala Fransiskus Marbun; Anggita Lydia Sirait; Balqis Aulia Mayvita; Nandita Septika Baeha; Nilfais Laia; Mesi Tambunan
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemacetan merupakan kondisi kepadatan  lalu lintas akibat terhambatnya pergerakan kendaraan. Kemacetan lalu lintas terjadi ketika volume kendaraan terlalu tinggi dan kendaraan saling menghalangi, yang mengakibatkan kemacetan semakin parah dan berdekatan satu sama lain.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif .Teknik pengumpulan dari penilitian ini adalah observasi dan melakukan wawancara.Hasil dari penelitian ini pada   jam sibuk di pagi hari (06. 30 – 09. 00 WIB), kepadatan kendaraan lebih banyak dipicu oleh aktivitas masyarakat yang menuju tempat kerja dan sekolah. Di sisi lain, pada jam sibuk di sore (16. 30 – 19. 00 WIB), kepadatan meningkat disebabkan oleh arus balik dari tempat kerja  dan juga aktivitas dari perdagangan di sekitar jalan.Dan beberapa factor penyebabnya itu sebagai berikut: (1) Volume Kendaraan yang Tinggi,(2) . Keberadaan Pasar dan Pusat Perdagangan,(3) Kurangnya Infrastruktur karena setiap penduduk mempunyai keinginan dan preferensi yang berbeda, keragaman budaya suatu bangsa juga mempengaruhi bagaimana pendidikan berkembang.
Analisis Spasial Hubungan Antara Kondisi Geomorfologi dan Pola Mata Pencaharian Tradisional di Provinsi Sumatera Utara Mhd. Zidan Aris Fatih; Aidil Fajri Lintang; Nandita Septika Baeha; Qania Gultom; Sahala Fransiskus Marbun
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keragaman geomorfologi di Provinsi Sumatera Utara membentuk variasi sumber daya alam yang berdampak langsung pada cara masyarakat beradaptasi dalam menentukan mata pencahariannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan spasial antara kondisi geomorfologi dan pola mata pencaharian tradisional masyarakat dengan memanfaatkan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan berupa data sekunder, yaitu peta geomorfologi, data elevasi digital (DEM), serta data ketenagakerjaan dari Badan Pusat Statistik (BPS) per kabupaten/kota. Analisis dilakukan melalui klasifikasi bentuk lahan, ekstraksi elevasi dan kemiringan lereng, serta overlay antara zonasi geomorfologi per kabupaten/kota. Hasil penelitian menunjukkan:  1) pola yang kuat di mana dataran rendah didominasi aktivitas pertanian intensif, dataran tinggi vulkanik didominasi hortikultura dan perkebunan, sedangkan wilayah pesisir dan kepulauan mengandalkan perikanan dan kegiatan maritim. 2) sektor jasa dan industri pengolahan berkembang pesat di pusat perkotaan seperti Medan. Temuan ini menunjukkan bahwa geomorfologi berperan signifikan dalam menentukan adaptasi ekonomi masyarakat, meskipun faktor sosial seperti aksesibilitas, urbanisasi, dan fungsi administratif wilayah turut memengaruhi keragaman pola ekonomi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perencanaan pembangunan daerah berbasis karakteristik fisik wilayah.