Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peluang dan Tantangan dalam Pengembangan Pengundangan Hukum Ekonomi Syari’ah di Masyarakat Mabruri Andatu; Hilya Zulva; Rima Hafidz Ramadhani; Syahnur Aida Alifia; Alia Cahyani
IQTISHOD: Jurnal Pemikiran dan Hukum Ekonomi Syariah Vol. 4 No. 1 (2025): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : STAI Al-Mas'udiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69768/ji.v4i1.66

Abstract

This study explores the opportunities and challenges in developing the codification of Islamic economic law. Key issues include low public literacy, limited infrastructure, and overlapping regulations that hinder sectoral growth. The research aims to analyze factors influencing the implementation of Islamic economic law and propose strategic solutions. Using the library research method, this study reviews literature on Islamic economic law, financial regulations, and socio-economic factors affecting its implementation.The findings highlight significant opportunities, such as strong regulatory support, the rapid growth of the Islamic financial industry, and the role of digital technology in policy dissemination. However, challenges remain, including low public awareness, infrastructure limitations, and a shortage of experts. A comprehensive strategy involving digital education, regulatory strengthening, and collaboration between the government, private sector, and society is crucial. These efforts will help ensure broader acceptance and sustainable implementation of Islamic economic law, supporting inclusive economic growth. Studi ini mengeksplorasi peluang dan tantangan dalam pengembangan kodifikasi hukum ekonomi Islam. Beberapa isu utama yang diidentifikasi meliputi rendahnya literasi masyarakat, keterbatasan infrastruktur, serta tumpang tindih regulasi yang menghambat pertumbuhan sektor ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi implementasi hukum ekonomi Islam serta mengusulkan solusi strategis. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan, studi ini meninjau literatur tentang hukum ekonomi Islam, regulasi keuangan, serta faktor sosial-ekonomi yang memengaruhi penerapannya. Temuan penelitian menunjukkan adanya peluang signifikan, seperti dukungan regulasi yang kuat, pertumbuhan pesat industri keuangan Islam, dan peran teknologi digital dalam penyebaran kebijakan. Namun, berbagai tantangan tetap ada, termasuk rendahnya kesadaran masyarakat, keterbatasan infrastruktur, dan kurangnya tenaga ahli di bidang ini. Strategi komprehensif yang mencakup edukasi digital, penguatan regulasi, serta kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan. Upaya ini akan membantu meningkatkan penerimaan dan penerapan hukum ekonomi Islam secara lebih luas serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
The Influence Loyalty on Repurchase Interest In Online Shopping At Shopee Alya cahyani; Rima Hafidz Ramadhani; Rizaludin; Ahmad Nuh
Interkoneksi: Journal of Computer Science and Digital Business Vol. 2 No. 1 (2024): June
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/interkoneksi.v2i1.16

Abstract

Online shopping presents a different environment, atmosphere and experience compared to offline shopping because of the convenience provided when transacting at any location via the internet from a web browser or mobile application etc. This study aims to understand the influence of corporate responsibility, consumer trust, and consumer loyalty on repurchase interest in shopping applications in the digital era. This research involved 138 respondents who were active users of online shopping applications on the application (shoppee). The method used is quantitative using an online survey with a questionnaire designed to measure respondents' perceptions of corporate responsibility, consumer trust, consumer loyalty and repurchase interest. The collected data is then analyzed using appropriate statistical techniques to determine the relationship between these variables. The research method used is quantitative by means of an online survey, with an instrument in the form of a questionnaire that has been specifically designed to measure research variables. This questionnaire includes items designed to measure respondents' perceptions of corporate responsibility, consumer trust, consumer loyalty and repurchase intention. The data analysis carried out shows that responsibility, consumer trust and consumer loyalty have a positive effect on repurchase interest in the Shoppee application. These results indicate that shoppee applications that demonstrate high responsibility, build strong trust with their consumers, and are able to maintain consumer loyalty, tend to have consumers with higher repurchase interest. The results of this research provide important insights for shoppee applications operating in the digital era. By understanding the factors that influence repurchase interest, online shopping applications, namely shops, can design and implement more effective strategies to increase customer retention and long-term profitability.
KEDUDUKAN IBU DAN ISTRI DALAM PEMBERIAN NAFKAH OLEH SUAMI DALAM PRESPEKTIF ISLAM Alya Cahyani; Nurul Amalia; Rima Hafidz Ramadhani
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr585

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kedudukan ibu dan istri dalam pemberian nafkah menurut perspektif hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode analisis terhadap sumber-sumber hukum Islam, seperti Al-Quran, hadis, dan pendapat para ulama.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hukum Islam, ibu dan istri memiliki kedudukan yang penting dalam pemberian nafkah. Suami memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya, termasuk kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.Selain itu, hukum Islam juga memberikan perlindungan kepada ibu sebagai istri dalam menerima nafkah dari suami. Ibu memiliki hak untuk menerima nafkah dalam periode tertentu setelah perceraian atau ketika anak-anak masih dalam masa menyusui.Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa pemberian nafkah bukan hanya kewajiban suami semata, tetapi juga merupakan hak istri dan anak-anak. Pemberian nafkah harus dilakukan dengan keikhlasan dan rasa tanggung jawab, tanpa adanya penindasan atau perlakuan yang tidak adil.Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kedudukan ibu dan istri dalam pemberian nafkah menurut perspektif hukum Islam sangat penting. Suami memiliki tanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya, sementara ibu memiliki hak untuk menerima nafkah tersebut. Pemberian nafkah harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab agar tercipta hubungan yang harmonis dalam keluarga.
MANAJEMEN KEUANGAN ISLAM PERSPEKTIFF AL QUR’AN SURAT AL-BAQARAH Alia Cahyani; Muhammad Misbakul Munir; Rima Hafidz Ramadhani
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus608

Abstract

Manajemen keuangan Islam telah menjadi subjek penting dalam diskusi ekonomi global, terutama dalam konteks masyarakat Muslim yang semakin beragam. Dalam upaya untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang konsep-konsep manajemen keuangan dalam Islam, penelitian ini fokus pada analisis ayat-ayat yang relevan dalam Surat Al-Baqarah Al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan mencakup analisis tekstual yang teliti serta tinjauan terhadap literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Surat Al-Baqarah Al-Qur'an menyajikan kerangka kerja yang komprehensif untuk manajemen keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip etika Islam. Salah satu prinsip utama yang diungkapkan adalah keadilan dalam pengelolaan sumber daya keuangan. Ayat-ayat yang diteliti menekankan pentingnya pembagian yang adil dari harta dan pendapatan, serta larangan terhadap riba dan praktik-praktik keuangan yang merugikan. Konsep zakat juga dijelaskan secara rinci, menggarisbawahi pentingnya berkontribusi kepada kesejahteraan sosial melalui pengeluaran yang terencana dan pemberian sumbangan kepada yang membutuhkan. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen risiko yang terkandung dalam Surat Al-Baqarah. Prinsip-prinsip ini mencakup pengelolaan risiko dengan bijaksana, transparansi dalam transaksi keuangan, dan tanggung jawab sosial dalam mengelola kekayaan. Implikasi praktis dari temuan ini adalah pentingnya menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan Islam dalam praktik keuangan modern. Pengembangan model-model manajemen keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam diharapkan dapat memperkuat stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif di masyarakat Muslim. Penelitian ini menyiratkan perlunya kolaborasi antara para akademisi, praktisi keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan kerangka kerja yang lebih komprehensif dan terintegrasi untuk manajemen keuangan Islam. Dengan demikian, upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan.