Patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang otoritas utama dalam berbagai aspek kehidupan, seperti keluarga, pekerjaan, dan pengambilan keputusan. Dalam masyarakat Indonesia, sistem patriarki masih cukup kuat dan mempengaruhi norma serta struktur sosial bahkan seorang anak bisa menjadi korban. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perspektif anak terhadap budaya patriarki dalam keluarga Islam serta dampaknya pada psikologis, emosional, dan pengambilan keputusan mereka di masa depan. Menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner sebagai Teknik pengumpulan data, penelitian ini melibatkan responden remaja perempuan dewasa berusia 18-30 tahun yang belum menikah dan beragama Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden masih menganggap laki-laki sebagai pemegang peran utama dalam keluarga, sementara perempuan lebih banyak dibebankan tugas domestik. Dampak patriarki terlihat dalam rendahnya kepercayaan diri, keterbatasan dalam mengekspresikan pendapat, serta hambatan dalam interaksi sosial. Dalam jangka panjang, sebagian responden cenderung mempertahankan pola patriarki dalam keluarga mereka, sementara yang lain mulai mengadopsi nilai kesetaraan gender. Meskipun terdapat pergeseran nilai, warisan budaya patriarki masih mempengaruhi kehidupan keluarga. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan pemberdayaan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang lebih adil dalam lingkup Islam.