Lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan ibu dan bayi, terutama selama masa kehamilan hingga proses melahirkan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor lingkungan dengan kesehatan ibu dan bayi menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengkaji literatur yang relevan untuk mengidentifikasi tema utama terkait dampak sanitasi, polusi udara, akses terhadap fasilitas kesehatan, serta kualitas lingkungan binaan terhadap hasil kehamilan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sanitasi yang buruk, seperti kurangnya akses air bersih dan pengelolaan limbah yang tidak memadai, meningkatkan risiko infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Polusi udara, terutama paparan partikel halus (PM2.5), dikaitkan dengan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Selain itu, keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan di daerah terpencil menghambat layanan prenatal yang esensial, sehingga meningkatkan risiko komplikasi saat melahirkan. Kualitas lingkungan binaan juga memainkan peran penting; rumah dengan ventilasi buruk dan minimnya ruang hijau dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Faktor sosial-ekonomi memperburuk dampak lingkungan negatif ini, terutama pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Artikel ini menekankan pentingnya intervensi berbasis kebijakan untuk meningkatkan sanitasi, mengurangi polusi udara, memperluas akses layanan kesehatan, dan menciptakan lingkungan binaan yang mendukung kesehatan ibu dan bayi. Dengan demikian, upaya multidisiplin diperlukan untuk memastikan hasil kehamilan yang lebih baik dan menurunkan angka morbiditas serta mortalitas ibu dan bayi.