Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dinamika Penggunaan Bahasa Daerah dalam Interaksi Sosial Mahasiswa Etnis Nias di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Grace Mercy Epsilon Hia; Tasya Nasution; Zauzza Zahra Stabitah; Leli Sartika; Rio Anggoro; Tri Indah Prasasti
Indonesian Journal Of Education Vol. 2 No. 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Yayasan Pendidikan Genlita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71417/ije.v2i1.314

Abstract

Penelitian ini mengkaji dinamika penggunaan bahasa daerah oleh mahasiswa etnis Nias di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dalam konteks interaksi sosial dan akademik. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara terhadap sepuluh mahasiswa Nias yang dipilih secara purposif. Hasil menunjukkan bahwa bahasa Nias digunakan untuk memperkuat solidaritas dan identitas budaya dalam interaksi sesama etnis, sedangkan Bahasa Indonesia digunakan dalam konteks akademik dan lintas etnis sebagai bentuk adaptasi sosial. Fenomena alih kode dan perbedaan strategi komunikasi berdasarkan gender juga ditemukan, menunjukkan fleksibilitas linguistik mahasiswa dalam menyesuaikan bahasa sesuai konteks sosial. Temuan ini dianalisis menggunakan Teori Akomodasi Komunikasi dan menunjukkan strategi bilingualisme adaptif yang memungkinkan mahasiswa mempertahankan identitas budaya sembari berintegrasi dalam lingkungan multikultural
Analisis Penyebab Berlarutnya Sengketa Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Pulau Sebatik Dalam Prespektif Hukum Internasional Sahala Fransiskus marbun; Popy Ardian Ningsih Zega; Aisyah Nur Aini; Roma Ulina Sihotang; Rio Anggoro
Jurnal Cakrawala Akademika Vol. 1 No. 6 (2025): Edisi April
Publisher : PT. Pustaka Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70182/jca.v1i6.333

Abstract

The boundary dispute between Indonesia and Malaysia on Sebatik Island is caused by differences in interpretation of the 1891 and 1915 Agreements between the Netherlands and England, which have not yet produced a final agreement. Indonesia adheres to the principle of Uti Possidetis Juris, while Malaysia considers the need for re-delimitation according to geographical conditions. This study aims to analyze the factors causing this dispute to drag on from an international legal perspective and to evaluate efforts to resolve it. The method used is qualitative research with a literature review approach, reviewing 16 national journals discussing the Sebatik Island border dispute. The results of the study show that although various diplomatic efforts have been made through the Joint Indonesia-Malaysia Boundary Committee (JIM) forum and the installation of new boundary pillars in 2019, there has been no binding agreement between the two countries. This conflict also has an impact on the economic dependence of the Sebatik community on Malaysia, which risks weakening Indonesia's sovereignty. Therefore, a more effective negotiation strategy is needed, including the possibility of international arbitration through the International Court of Justice (ICJ), as well as improving the welfare of border communities in order to strengthen Indonesia's territorial sovereignty.