Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

STUDI PUSTAKA SISTEMATIS: PENGARUH POLIFENOL DELIMA (Punica granatum L.) TERHADAP KADAR PROSTAGLANDIN E2 DARI SEL MAKROFAG RAW264.7 Faizah Dwi Qurrotul Aini; Anita Puspa Widiyana; Doti Wahyuningsih
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.692 KB)

Abstract

Abstrak: Prostaglandin E2 (PGE2) adalah senyawa yang akan meningkat pada jaringan inflamasi dan berkontribusi memodulasi nyeri. Delima (Punica granatum L.) dilaporkan memiliki potensi anti-inflamasi dan anti-nyeri neurogenik. Studi pustaka sistematis (SPS) ini mempelajari potensi anti-inflamasi ekstrak dan senyawa polifenol delima terhadap penurunan kadar PGE2 pada sel makrofag RAW264.7. Metode: Studi pustaka sistematis. Data penelitian dikumpulkan dari PubMed Central, PubMed, dan Google Scholar berdasarkan kata kunci pomegranate atau Punica granatum, inflammation, PGE2, dan sel makrofag RAW264.7. Delapan artikel memenuhi kriteria inklusi dan ditetapkan untuk ditelaah. Hasil: Ekstrak kulit dan bunga delima serta senyawa polifenol dalam buah dan kulit delima terbukti mampu menurunkan kadar PGE2 pada sel makrofag RAW264.7. Aktivitas anti-inflamasi ekstrak kulit dan bunga delima serta senyawa polifenol dalam buah dan kulit delima menurunkan kadar PGE2 melalui hambatan ekspresi Toll-Like Receptor 4 (TLR4), hambatan aktivasi jalur pensinyalan Mitogen-Activated Protein Kinase (MAPK), hambatan aktivasi faktor transkripsi Nuclear Factor-Kappa B (NF-κB), serta hambatan ekspresi dan regulasi enzim COX-2. Data menunjukkan bahwa senyawa polifenol delima menghambat sintesis PGE2 secara dependen. Kesimpulan: Senyawa polifenol delima mampu menurunkan kadar PGE2 pada sel makrofag RAW264.7.Kata kunci: Delima, Inflamasi, PGE2, Sel Makrofag RAW264.7
Systematic Literature Rreview: Pengaruh Polifenol Delima (punicagranatum l.) terhadap Kadar Interleukin-6 pada Penyakit yang Melibatkan Patofisiologi Inflamasi Ariya Indra Krisna; Ike Widyaningrum; Doti Wahyuningsih
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.098 KB)

Abstract

Introduction: Interleukin-6 (IL-6) is one of the citokynes released by macrophage and patologic cells it has a main role in mediating inflammation. Pomegranate (Punica granatum l.) contain polyphenol such as punicalagin, ellagic acid, urolithin, gallic acid, and delphinidin which has high anti-inflammation activity. Research done this far is the ability of pomegranate to decrease IL-6 level in only one disease. This systematic literature review reports the effect of pomegranate’s polyphenol in decreasing IL-6 level on macrophage and other pathologic cells by in vitro method focus at inflammatory disease that includes alzheimer’s, inflammatory bowel disease, cancer, metabolic disease and degenerative disease such as  rheumatoid arthritis, osteoarthritis, osteoporosis, and atherosclerosis.Method: Systematic literature review. Data were colected from Google Scholar and PubMed Central. The keywords used are “punica granatum,  inflammation, interleukin-6”. 19  papers which fullfilled the inclusion criteria reported the effect of pomegranate (Punicagranatum l.) to IL-6.Result: Active substance like punicalagin, ellagic acid, gallic acid, urolithin A/B, granatin A/B and delphinidin from the flower, seed, skin, mesocarp (inner skin) and all parts of pomegranate are reported to decrease the interleukin-6 (IL-6) level in diseases involving inflammation patophysiology, which include inflammatory disease such as inflamatory bowel disease and alzheimer’s, cancer, metabolic disease and degenerative disease include rheumatoid arthritis, osteoarthritis, osteoporosis, and atherosclerosis.Keyword: Punica granatum, Inflammation, Interleukin-6, In Vitro
STUDI PUSTAKA SISTEMATIS: PENGARUH KURKUMIN SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP C-REACTIVE PROTEIN PADA BERBAGAI PENYAKIT INFLAMASI Andrie Devin Susilo Hadi; Marindra Firmansyah; Doti Wahyuningsih
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.132 KB)

Abstract

Abstract: C-Reactive Protein (CRP) merupakan protein yang dihasilkan pada fase akut dari kondisi inflamasi yang sampai sekarang digunakan sebagai penanda sistemik di klinis. Kurkumin dilaporkan memiliki pengaruh sebagai antiinflamasi. Studi Pustaka sistematis ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh kurkumin terhadap penurunan kadar CRP pada berbagai kelainan yang patofisiologinya melibatkan inflamasi. Pada studi ini dipela-jari pengaruh kurkumin pada CRP dari kelainan: metabolisme, keganasan, infeksi,dan intoksikasi. Studi Pustaka sistematis. Data dikumpulkan dari PubMed dan Google Scholar berdasarkan kata kunci Curcumin, C-Reactive Protein, dan Inflamation. Proses screening menghasilkan 16 artikel yang memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan untuk ditelaah. Kurkumin terbukti mampu menurunkan kadar CRP pada berbagai kondisi inflamasi. Dalam penelitian ini dilaporkan Kurkumin bekerja dengan menghambat Tumor Necrosis Factor-α (TNF-α), In-terleukin-1β (IL-1β), Interleukin-6 (IL-6) serta menghambat aktivasi faktor transkripsi Nuclear Factor-Kappa B (NF-κB). Sehingga kurkumin mampu menurunkan kadar CRP pada berbagai kondisi inflamasi.Kata Kunci : Kurkumin, C-Reactive Protein, Inflamasi
Pengaruh Kombinasi Dekokta Rimpang Zingiber officinale var rubrum dan Imperata cylindrica Terhadap Kadar MMP-9 Serum Tikus Wistar Jantan Model Osteoartritis Adam Bregas Regowo; Merlita Herbani; Doti Wahyuningsih
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Osteoarthritis is a damage chronic disorder caused by degenerative process and inflammation that lead to the joint cartilage. Previous research showed that red ginger rhizome (Zingiber officinale var rubrum) and cogon grass rhizome (Imperata Cylindrica) had anti-inflammation and antioxidant effects. This research aimed to know the potencial of the combination of red ginger rhizome (Zingiber officinale var rubrum) and cogon grass rhizome (Imperata Cylindrica) (CRGCG) by measuring the OA rats serum Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9). Matrix Metalloproteinase-9 is an enzyme that plays a role in joint cartilage destruction.Methods: 25 male Wistar rats age 4 months divided into 5 groups namely positive control group (PC), negative control group (NC), treatment group 1 recieved dose 9+40 mg/rat/day (T1), treatment group 2 recieve dose 18+40 mg/rat/day (T2), and treatment group 3 recieve dose 36+40 mg/rat/day(T3). Rats were induced with Complete Freund’s Adjuvant (CFA) by 0.1 ml/rat on right knee intraarticular to induce. The administration of CRGCG is given for 10 days. The serum MMP-9 level was assessed by MMP-9 ELISA Kit. Data analyzed using One Way Anova followed by Post Hoc test. The result is significant if p<0.05.Result: The Combination of Red Ginger Rhizome and Cogon Grass Rhizome (CRGCG) on the first treatment (0,85±0,03), second treatment (0,86±0,02) and third treatment (0,84±0,02) able to decrease the serum MMP-9 level significantly (p<0,05).Conclusion: The optimal dose from Combination of Red Ginger Rhizome and Cogon Grass Rhizome (CRGCG) to reduce serum MMP-9 level is  dose 9+40 mg/rat/day.Keywords: Cogon Grass, Matrix Metalloproteinase-9, Osteoarthritis, Red Ginger
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW : PENGARUH DELIMA (Punica granatum L.) TERHADAP KADAR MATRIX METALLOPROTEINASE-9 PADA KONDISI INFLAMASI Fidurroty Baidho; Yoyon Arif Martino; Doti Wahyuningsih
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.468 KB)

Abstract

Pendahuluan: Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) merupakan suatu enzim yang dilaporkan meningkat pada keadaan radang akut maupun kronis. Beberapa penelitian melaporkan, peningkatan kadar MMP-9 dalam tubuh akan menyebabkan komplikasi pada organ vital. Delima (Punica granatum L.) dilaporkan memiliki sifat anti inflamasi sehingga mampu menurunkan kadar MMP-9. Zat aktif ellagitannin, punicalagin, punicalin, ellagic acid, punicid acid dan luteolin dilaporkan mampu menurunkan kadar MMP-9 pada kondisi inflamasi. Tinjauan ini melaporkan pengaruh delima terhadap kadar MMP-9 pada kondisi inflamasi akibat infeksi dan non infeksi dalam penelitian in vivo dan in vitro.Metode: Systematic literature review mengenai pengaruh delima terhadap kadar MMP-9 pada kondisi inflamasi dilakukan dengan melakukan pencarian data pada Google Scholar, PubMed Central, dan PubMed. Kata kunci yang digunakan adalah “punica granatum AND inflammation AND MMP-9”. Dari 953 jurnal, sebanyak 931 jurnal dikecualikan dan terpilih 22 jurnal sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan antara lain tahun terbit antara 2007-2020, original article, terindeks SCOPUS dan dapat diakses secara full text.Hasil: Zat aktif delima ellagitannins, punicalagin, punicalin, ellagic acid, punicid acid, dan luteolin dilaporkan mampu menurunkan kadar MMP-9 pada kondisi inflamasi. Mekanisme hambatannya yaitu hambatan pada jalur NF-kB, jalur TIMPs, jalur MAPK dan jalur PI3K, serta mampu menurunkan sekresi mediator inflamasi TNF-α dan memicu terjadinya autofagi dan apoptosis.Kata Kunci: Punica granatum, Inflammation, MMP-9
STUDI PUSTAKA SISTEMATIS: DELIMA MEMPERBAIKI KADAR NITRIC OXIDE PADA BERBAGAI KONDISI STRES OKSIDATIF Siti Norazizah; Nugroho Wibisono; Doti Wahyuningsih
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.966 KB)

Abstract

Abstrak : Nitric Oxide (NO) merupakan suatu radikal bebas. Peningkatan kadar NO didapatkan pada berbagai kondisi stres oksidatif. Pemberian ekstrak delima dilaporkan dapat memperbaiki kadar NO dalam kondisi stres oksidatif karena adanya kandungan antioksidan pada delima terutama senyawa polifenol. Penelitian menggunakan metode studi pustaka sistematis bertujuan mengetahui pengaruh delima (Punica granatum) terhadap kadar Nitric Oxide (NO) pada serum, plasma, jaringan hepar, otak, limfe, usus, ginjal dan endotel yang diperoleh dari penyakit yang patofisiologinya melibatkan stres oksidatif (injury, toksisitas, inflamasi dan infeksi). Bagian delima yang dipelajari pada penelitian ini adalah buah, kulit, biji dan bunga. Studi pustaka sistematis. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui sumber PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci Punica granatum, Antioxidant, dan Nitric Oxide. Melalui proses screening didapatkan data berupa 14 artikel memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Senyawa antioksidan yang terdapat dalam ekstrak buah, kulit, bunga, dan biji delima terbukti mampu memperbaiki nilai NO dengan menurunkan kadar NO pada jaringan hepar, otak, usus, limfe, ginjal dan meningkatkan NO pada jaringan endotel pada kondisi stres oksidatif. Melalui 14 jurnal yang ditelaah, mekanisme antioksidan utama ekstrak delima dalam memperbaiki nilai NO adalah melalui peningkatan antioksidan dan pembersihan radikal bebas. Pemberian ekstrak buah, biji, kulit, dan bunga delima (Punica granatum) dapat memperbaiki kadar radikal NO pada kondisi stres oksidatif.Kata Kunci : Punica granatum, Antioxidant, Nitric Oxide
STUDI PUSTAKA SISTEMATIS: PENGARUH DELIMA TERHADAP SUPEROXIDE DISMUTASE DAN MALONDIALDEHYDE DALAM KONDISI STRES OKSIDATIF Dewi Intan Putri Dwiyanti; Fifin Pradina Duhitatrissari; Doti Wahyuningsih
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.763 KB)

Abstract

Abstrak: Stres Oksidatif adalah keadaan ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas dan anti-oksidan. Delima (Punica Granatum L.) dilaporkan berperan sebagai scavenger bagi radikal bebas, sehingga dapat mengurangi stres oksidatif. Tujuan dari penelitian studi pustaka sistematis ini ada-lah untuk membuktikan hasil riset tentang kegunaan buah delima dalam mengatasi stres oksidatif dengan memeriksa kadar SOD dan MDA. Kondisi stres oksidatif dalam studi literature ini meliputi intoksisikasi karena penggunaan obat tertentu, diabetes militus, penyakit neurodegenerative dan polutan. Jenis ekstrak yang akan dipelajari adalah ekstark kulit, buah, bunga, daun, biji dan jus buah delima. Systematic Literature Review. Data penelitian dikumpulkan dari PubMed Central, PubMed, dan Google Scholar berdasarkan kata kunci pomegranate, stres oksidatif, SOD, dan MDA. Proses screening menghasilkan 100 artikel yang relevan. Yang memenuhi kriteria inklusi untuk ditelaah berjumlah 17 artikel. Ekstrak kulit, biji, bunga, daun, serta jus buah delima mampu menaikkan kadar SOD dan menurunkan kadar MDA. Jadi ekstrak dari delima mampu menaikkan kadar SOD dan menurunkan kadar MDAKata kunci: Delima, stres oksidatif, SOD dan MDA