Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Safety evaluation of Oral NSAID Treatment on Blood Pressure in Osteoarthritis Patients: Preventive study to Cardiovascular Events Rosnarita, Intan Adevia; Khudzaifi, Muhammad; Priswa, Nindya
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.103508

Abstract

Osteoarthritis (OA) is a degenerative joint disorder primarily affecting weight-bearing joints, causing pain, stiffness, and reduced mobility. Although there is no cure, symptom management focuses on pain relief and inflammation reduction, often through the use of nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). However, NSAIDs are known to increase blood pressure, which poses concerns for long-term use, especially in patients with pre-existing cardiovascular risk factors. Given the chronic nature of OA and the common prescription of long-term NSAID therapy, it is important to assess their impact on blood pressure and cardiovascular health. This study aimed to evaluate the safety of oral NSAID therapy in terms of its effects on blood pressure in osteoarthritis patients at Dr. Moewardi Surakarta Regional General Hospital. An observational descriptive design was used with purposive sampling, analyzing data retrospectively from 35 OA patients receiving outpatient treatment for three months. The Wilcoxon signed-rank test was applied to assess changes in blood pressure, with statistical significance set at p<0.05. Results showed a significant increase in both systolic (11.3 ± 7.9 mmHg, p<0.05) and diastolic blood pressure (8.9 ± 7.0 mmHg, p<0.05) following NSAID use over the 3-month period. These findings highlight the need for careful monitoring of blood pressure in OA patients on long-term NSAID therapy, particularly those at higher cardiovascular risk. Long-term safety assessments are essential when considering NSAID treatment, and alternative therapeutic options should be considered for high-risk patients.
Formulation and Physical Evaluation of a Combination of Pegagan Leaf Extract (Centella Asiatica L. Urb) and Patchouli Oil (Patchouli Oil) in Liquid Body Wash Preparation Sari, Dwi Maya Ratna; Fanani, Zaenal; Khudzaifi, Muhammad
Advances in Healthcare Research Vol. 3 No. 2 (2025): March - August
Publisher : Yayasan Pendidikan Bukhari Dwi Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60079/ahr.v3i2.560

Abstract

Purpose: This study aimed to formulate and evaluate the physical quality of liquid body wash containing Centella asiatica (L.). Urb. Extract and patchouli oil to determine the optimal concentration for safe and effective use, with the hypothesis that varying concentrations would affect pH, viscosity, foam stability, and overall product quality. Research Method: An experimental post-test control design was conducted at the Pharmaceutical Technology Laboratory of Cendekia Utama Kudus Health Technology Institute, with irritation tests performed at Universitas Muhammadiyah Kudus. Four formulations (F0–F3) contained pegagan extract (0%, 5%, 10%, 15%) and patchouli oil (0%, 1%, 2%, 3%). Physical evaluations included organoleptic, homogeneity, pH, viscosity, foam height, and irritation tests. Data were analyzed using Shapiro-Wilk, Levene’s test, and One-Way ANOVA. Results and Discussion: All formulations met SNI standards for liquid soap. Formula 1 (5% extract, 1% patchouli oil) exhibited the most balanced properties, with a neutral pH (6.06), suitable viscosity (695 mPas), stable foam height (13.50 mm), and no irritation. Higher extract concentrations reduced viscosity but did not significantly affect foam height. No formula caused redness or itching in volunteers. Implications: Formula 1 is recommended for further development as a natural, skin-safe liquid body wash. Future studies should assess the long-term stability, consumer acceptance, and commercial feasibility of these products.
Formulasi dan Uji Aktivitas Gel Repellent Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Cananga Odorata) terhadap Nyamuk Aedes Aegypti Rahmawati, Irma Sari; Putri, Riana; Khudzaifi, Muhammad
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.31496

Abstract

Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang berpotensi sebagai bahan repellent alami, salah satunya adalah bunga kenanga (Cananga odorata). Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyebab penyakit DBD, sedangkan penggunaan repellent nyamuk berbahan aktif kimia sintetis dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Repellent yang berasal dari minyak atsiri mampu memproteksi kulit dari gigitan nyamuk dengan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas repellent sediaan gel minyak atsiri bunga kenanga dengan variasi konsentrasi FI (3%), FII (4%), dan FIII (5%) terhadap nyamuk Aedes aegypti.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian eksperimental atau percobaan dalam bentuk desain fungsional maupun desain faktora. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dikarenakan bertujuan untuk mengetahui formulasi dan uji aktivitas antinyamuk minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata) terhadap sediaan gel repellent.Hasil Uji analisa statistik One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar masing-masing formula gel perlakuan dengan taraf signifikansi (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing konsentrasi sediaan gel minyak atsiri bunga kenanga memiliki perbedaan aktivitas sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Konsentrasi terbaik diperoleh pada FIII (5%) dengan nilai daya proteksi sebesar 96,15% padaa jam pertama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sediaan gel minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata) dengan variasi konsentrasi FI (3%), FII (4%), dan FIII (5%) memiliki aktivitas sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti. Konsentrasi terbaik diperoleh pada FIII (5%) dengan nilai daya proteksi sebesar 96,15% pada jam pertama. Oleh karena itu, gel minyak atsiri bunga kenanga berpotensi dikembangkan sebagai alternatif repellent alami yang aman digunakan serta ramah lingkungan.
Analisis Kemometrika Kandungan Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bunga Asoka (Ixora Coccinea L.) Widiansyah, Risma Anindya; Setyowati, Endang; Khudzaifi, Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20719

Abstract

Bunga asoka (Ixora coccinea L.) dikenal bukan hanya karena keindahanya, tetapi juga karena kandungan senyawa aktifnya seperti flavonoid dan fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan yang dapat berkontribusi terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemometrika antara kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak bunga asoka yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% dan etil asetat. Kandungan flavonoid total diukur menggunakan kuersetin sebagai standar pembanding, sedangkan fenolik total menggunakan asam galat. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH pada konsentrasi 40, 60, 100, dan 120 ppm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% mengandung flavonoid total sebesar 4,267 ± 0,006 mgEK/mL dan fenolik total sebesar 6,227 ± 0,027 mgEAG/mL, lebih tinggi dibandingkan ekstrak etil asetat. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa nilai IC50 pada kuersetin yaitu sebesar 2,9495 ppm, ekstrak etanol 70% sebesar 32,589 ppm dan etil asetat sebesar 148,508 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat tergolong aktivitas antioksidan kategori sedang dibanding dengan kuersetin dan ekstrak etanol 70% yang tergolong sangat kuat. Hasil analisis kemometrika menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% memiliki hubungan yang lebih kuat dengan aktivitas antioksidan dibandingkan ekstrak etil asetat. Kandungan fenolik total etanol membentuk korelasi positif dengan aktivitas antioksidan metode DPPH etanol. Hasil tersebut membuktikan bahwa pelarut etanol 70% lebih efektif dalam mengekstraksi senyawa aktif dari bunga asoka yang berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan.