Anggrek Dendrobium adalah salah satu jenis anggrek yang banyak dibudidayakan, baik secara konvensional maupun melalui teknik kultur jaringan. Aklimatisasi merupakan tahap penting dalam proses pembudidayaan anggrek kultur jaringan, yang bertujuan untuk menyesuaikan tanaman dengan kondisi lingkungan baru setelah dipindahkan dari kultur jaringan ke media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh media tumbuh (cocopid dan spagnum) serta perlakuan antibiotik dan fungisida terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang melibatkan dua jenis media tanam (cocopid dan spagnum) dan empat perlakuan (tanpa perlakuan, antibiotik, fungisida, dan kombinasi antibiotik serta fungisida). Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, lebar daun, serta jumlah dan kondisi daun selama empat minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media spagnum memberikan pertumbuhan yang lebih optimal dibandingkan cocopid, dengan rata-rata tinggi tanaman mencapai 14,5 cm pada spagnum dan 11,8 cm pada cocopid. Perlakuan kombinasi antibiotik dan fungisida menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik, yaitu tinggi tanaman mencapai 15,2 cm, jumlah daun rata-rata 5 daun, serta lebar daun yang signifikan lebih besar (5,2 cm) dibandingkan dengan perlakuan tunggal (antibiotik atau fungisida) dan tanpa perlakuan. Analisis ANOVA menunjukkan bahwa media tumbuh dan perlakuan antibiotik serta fungisida memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan anggrek (p 0,05), dengan interaksi media x perlakuan tidak menunjukkan pengaruh signifikan (p 0,05). Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan teknik aklimatisasi anggrek, khususnya dalam pemilihan media tanam dan perlakuan yang efektif untuk meningkatkan keberhasilan budidaya anggrek Dendrobium.