Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Uji Konsentrasi Cuka Salak (Salacca sumatrana (Becc) Mogea) sebagai Obat Penurun Kadar Kolesterol dalam Darah Lubis, Jalilah Azizah; Harahap, Fatma Suryani; Tambunan, Muhammad Iqbal H.; Ritonga, Eka Nurwani
Jurnal Jeumpa Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Jeumpa (In Progress)
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v11i2.10487

Abstract

Salak Padangsidimpuan (Salacca sumatrana (Becc) Mogea) memiliki ciri morfologi unik dengan ukuran yang lebih besar, daging berwarna merah, dan rasa asam khas. Kandungan asam ini memungkinkan buah salak diolah menjadi cuka salak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan metabolit sekunder dalam cuka salak yang memiliki potensi sebagai obat herbal penurun kolesterol. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol untuk proses ekstraksi. Hasil ekstraksi kemudian diuji pada mencit hiperkolesterol dengan berbagai konsentrasi. Data hasil uji dianalisis menggunakan uji Anova. Hasilnya menunjukkan bahwa cuka salak mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, fenolik, saponin, tanin, terpenoid, namun tidak mengandung flavonoid dan steroid. Uji Anova menunjukkan bahwa dosis terbaik cuka salak adalah 0.4 gr/ml, dengan durasi pemberian selama 20 hari sekali sehari, efektif menurunkan kolesterol. Cuka salak mampu menurunkan kolesterol 68.3%esuai dengan dosis yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cuka salak berpotensi digunakan sebagai alternatif penurun kadar kolesterol
Pengaruh Tahapan Aklimatisasi Menggunakan Media Cocopid dan Spagnum terhadap Pertumbuhan Anggrek Dendrobium Rumapea, Lusiana; Nainggolan, Junister; Harahap, Fauziyah; Tambunan, Muhammad Iqbal H.
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10284

Abstract

Anggrek Dendrobium adalah salah satu jenis anggrek yang banyak dibudidayakan, baik secara konvensional maupun melalui teknik kultur jaringan. Aklimatisasi merupakan tahap penting dalam proses pembudidayaan anggrek kultur jaringan, yang bertujuan untuk menyesuaikan tanaman dengan kondisi lingkungan baru setelah dipindahkan dari kultur jaringan ke media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh media tumbuh (cocopid dan spagnum) serta perlakuan antibiotik dan fungisida terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang melibatkan dua jenis media tanam (cocopid dan spagnum) dan empat perlakuan (tanpa perlakuan, antibiotik, fungisida, dan kombinasi antibiotik serta fungisida). Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, lebar daun, serta jumlah dan kondisi daun selama empat minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media spagnum memberikan pertumbuhan yang lebih optimal dibandingkan cocopid, dengan rata-rata tinggi tanaman mencapai 14,5 cm pada spagnum dan 11,8 cm pada cocopid. Perlakuan kombinasi antibiotik dan fungisida menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik, yaitu tinggi tanaman mencapai 15,2 cm, jumlah daun rata-rata 5 daun, serta lebar daun yang signifikan lebih besar (5,2 cm) dibandingkan dengan perlakuan tunggal (antibiotik atau fungisida) dan tanpa perlakuan. Analisis ANOVA menunjukkan bahwa media tumbuh dan perlakuan antibiotik serta fungisida memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan anggrek (p 0,05), dengan interaksi media x perlakuan tidak menunjukkan pengaruh signifikan (p 0,05). Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan teknik aklimatisasi anggrek, khususnya dalam pemilihan media tanam dan perlakuan yang efektif untuk meningkatkan keberhasilan budidaya anggrek Dendrobium.
Pengaruh Perendaman Air Kelapa terhadap Pematahan Dormansi Biji Jagung Anliana, Anliana; Sitorus, Henry Pangihutan; Harahap, Fauziyah; Tambunan, Muhammad Iqbal H.
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10285

Abstract

Pematahan dormansi pada biji jagung sering menjadi tantangan utama dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perendaman biji jagung dalam air kelapa dengan durasi berbeda terhadap peningkatan daya berkecambah dan pertumbuhan awal tanaman. Perlakuan terdiri dari P1 (tanpa perendaman), P2 (perendaman selama 10 jam), P3 (20 jam), dan P4 (30 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman air kelapa secara signifikan meningkatkan daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan keseragaman tumbuh dibandingkan kontrol. Perlakuan P3 menghasilkan daya berkecambah tertinggi (92,3%) dan panjang akar rata-rata terbaik (8,5 cm). Mekanisme ini diduga terkait dengan kandungan hormon alami seperti sitokinin dan auksin dalam air kelapa yang merangsang aktivitas metabolisme biji. Temuan ini memberikan dasar untuk penggunaan air kelapa sebagai bahan alami dalam teknologi benih.
Characterization morfology of Nepenthes spp. in the lowlands XIII Koto Kampar District, Riau Azhar, Syaiful; Tambunan, Muhammad Iqbal H.; Adlini, Miza Nina; Sirait, Fitriatul Aspahani
Inornatus: Biology Education Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Inornatus: Biology Education Journal
Publisher : Univeritas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/inornatus.v5i2.847

Abstract

Lowlands such as peat swamps have specific, limited conditions that play a role in storing the world's main carbon, one of the plants that adapts is Nepenthes. This is important considering that peatlands in Indonesia face the threat of deforestation, while Nepenthes is a protected plant. So it is important to know the type and characteristics of Nepenthes in that location. Kampar Regency is an undulating area with lowland swamps. The research was conducted in August 2023, using a purposive sampling exploration method at locations considered to have potential. The samples found were recorded for habitat characteristics (altitude, temperature and coordinates) and photographed and collected (herbarium) for observation of their morphological characteristics. The results of the study found 3 types, namely N. gracilis, N. ampullaria, N. mirabilis, classified as lowland Nepenthes. The Nepenthes found were at 94-131 meters above sea level with a temperature range of 27-33 C. The morphological characteristics of Nepenthes are generally the same as similar characters in other areas. There are concerns about ecological disruption to the remaining lowland Nepenthes habitat in Koto Kampar. Therefore, this research is expected to be complementary data on biodiversity information in Riau, especially in the lowlands of Koto Kampar District.
Uji Konsentrasi Cuka Salak (Salacca sumatrana (Becc) Mogea) sebagai Obat Penurun Kadar Kolesterol dalam Darah Lubis, Jalilah Azizah; Harahap, Fatma Suryani; Tambunan, Muhammad Iqbal H.; Ritonga, Eka Nurwani
Jurnal Jeumpa Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v11i2.10826

Abstract

Salak Padangsidimpuan (Salacca sumatrana (Becc) Mogea) memiliki ciri morfologi unik dengan ukuran yang lebih besar, daging berwarna merah, dan rasa asam khas. Kandungan asam ini memungkinkan buah salak diolah menjadi cuka salak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan metabolit sekunder dalam cuka salak yang memiliki potensi sebagai obat herbal penurun kolesterol. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol untuk proses ekstraksi. Hasil ekstraksi kemudian diuji pada mencit hiperkolesterol dengan berbagai konsentrasi. Data hasil uji dianalisis menggunakan uji Anova. Hasilnya menunjukkan bahwa cuka salak mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, fenolik, saponin, tanin, terpenoid, namun tidak mengandung flavonoid dan steroid. Uji Anova menunjukkan bahwa dosis terbaik cuka salak adalah 0.4 gr/ml, dengan durasi pemberian selama 20 hari sekali sehari, efektif menurunkan kolesterol. Cuka salak mampu menurunkan kolesterol 68.3%esuai dengan dosis yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cuka salak berpotensi digunakan sebagai alternatif penurun kadar kolesterol.
Comparative Evaluation of Cytokinin-Induced In Vitro Shoot Multiplication in Black Ginger (Kaempferia paviflora Wall. ex Baker) Tambunan, Muhammad Iqbal H.; Tarigan, Lola Zeramenda Br; Saragih, Sisca Sri Dewi; Ritonga, Hayati Sakinah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.11806

Abstract

Kaempferia parviflora Wall. ex Baker (Zingiberaceae), commonly known as black ginger, produces dark purple to black rhizomes rich in bioactive compounds. Conventional propagation of K. parviflora is constrained by limited planting material availability. This study evaluated the effectiveness of various cytokinins for in vitro shoot multiplication of K. parviflora. Nodal explants derived from sterile in vitro stock were cultured on Murashige & Skoog medium supplemented with one of seven treatments: P₀ (no cytokinin), P₁ (1 mg L⁻¹ BAP), P₂ (2 mg L⁻¹ BAP), P₃ (1 mg L⁻¹ kinetin), P₄ (2 mg L⁻¹ kinetin), P₅ (1 mg L⁻¹ TDZ), or P₆ (2 mg L⁻¹ TDZ), with ten replicates per treatment. Parameters recorded after eight weeks included explant survival percentage, shoot number, leaf number, and shoot length. Explant survival averaged 94 % across treatments. Treatment P₆ (2 mg L⁻¹ TDZ) yielded the highest mean shoot number (4.9 ± 2.6 shoots) and leaf number (9.3 ± 2.2 leaves) per explant. The superior performance of low‑concentration TDZ compared to BAP and kinetin shows its high efficacy in promoting cytokinin‑mediated shoot proliferation.
Identification of Amphibian Species in the Durin Serugun Village Forest, Sibolangit, North Sumatra Tambunan, Muhammad Iqbal H.; Haq, Muhammad Daffa; Muammar, Muammar; Hardiansyah, Dadang; Ritonga, Yusran Efendi
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i2.22120

Abstract

Durin Serugun Village Forest, Sibolangit District, North Sumatra is a customary and conservation forest. Located in Deli Serdang Regency and is the headwaters of important rivers in Medan. This area contains a wealth of flora and fauna diversity such as amphibians that have never been published. A study was conducted in April 2025 with a Visual Counter Survey (VES) combined with exploration to obtain data on amphibian species in two habitats; terrestrial (including arboreal and fossorial) and aquatic. The results of the study obtained 15 species of amphibians from 5 families; Bufonidae (4 species), Megophrydae (1 species), Ranidae (4 species), Digroclossidae (5 species), Rhacophoridae (1 species). Three of them are endemic to Sumatra; Chalcorana parvaccola, Sumatrana crassiovis and Rhacophorus catamitus. The report on amphibians in this location is expected to be an important reason for all related parties to take firm and serious steps in protecting and preserving the area and in more in-depth exploration the area has the potential to reveal the existence of amphibian species due to the lack of data in this potential location.
Pembelajaran Kultur Jaringan Tanaman Obat Berbasis Project Base Learning (PjBL) Terintegrasi Lesson Study: Plant Tissue Culture Learning Based on Project Based Learning (PjBL) Integrated Lesson Study Sapitri, Alfi; Tambunan, Muhammad Iqbal H.; Lubis, Retnita Ernayani; Arisetya, Dian
BIODIK Vol. 10 No. 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v10i4.38756

Abstract

The learning process that occurs still focuses on the lecturer as the main source of knowledge. So, to develop superior graduate competencies, learning development is needed by implementing project based learning (PjBL) integrated lesson study in learning medicinal plant tissue culture. In project learning (PjBL) students are required to be able to master theoretical concepts in the field of knowledge in depth, procedurally, analyze data, be able to solve problems, make decisions based on information and data analysis, and provide and choose alternative solutions. The aim of this research is to increase the learning effectiveness of pharmacy students. The research method used is Development or Research and Development (R&D). Lesson Study activities are carried out in 3 stages, namely planning, implementing (do) accompanied by project-based learning, and reflection (see). The research subjects were 50 pharmacy students from Sari Mutiara University, Indonesia. The research results show that: the application of PjBL to medicinal plant tissue culture which is integrated in lesson study can improve student learning outcomes as seen from the pre-test results of 37.4% and post-test results of 83.9%. The project carried out by students on medicinal plant tissue culture in all 10 groups resulted in the production of 100% sterile media, the results of explant initiation were 94% sterile and the explants grew 99.3%.
PROGRAM KONSERVASI MANGROVE MELALUI PENANAMAN DAN PENAMAAN JENIS DI EKOWISATA PANTAI SUJONO Tambunan, Muhammad Iqbal H.; Iqbal , Muhammad; Efendi, Zulfan; Humayra, Sekar Mala
Tepak Sirih : Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani Vol. 4 No. 2 (2025): Tepak Sirih : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Madani
Publisher : LPPM Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/jpmm.v4i2.3959

Abstract

Ekosistem Mangrove berperan penting dalam keseimbangan ekosistem pesisir. Fungsi Mangrove melindungi garis pantai dari abrasi dan memiliki daya serap carbon dan polutan. Ekowisata Pantai Sujono memiliki kawasan Mangrove yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana edukasi lingkungan. Tujuan kegiatan pengabdian ini diharapkan masyarakat semakin bertambah pengetahuannya terkait Mangrove disekitar ekowisata Pantai Sujono. Metode yang digunakan dengan pendekatan langsung (direct approach). Penanaman Mangrove sebagai upaya pelestarian. Adanya identitas Mangrove di Pantai Sujono sebagai bentuk memperkenalkan jenis-jenis tanaman pada wisatawan yang berkunjung, sehingga dengan adanya informasi tersebut menambah pengetahuan dan membentuk kepeduliannya terhadap ekosistem Mangrove di Pantai Sujono. Kegiatan penanaman Mangrove sebagai bentuk keperdulian terhadap ekosistem dan juga sebagai cara dalam mengatasi kerusakan ekosistem Mangrove. Penanaman dilakukan dengan membangun pemahaman masyarakat dalam memperhatikan jenis bibit dan zonasi agar upaya pelestarian hutan Mangrove dilakukan melalui pengelolaan yang seimbang.