Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Tahapan Aklimatisasi Menggunakan Media Cocopid dan Spagnum terhadap Pertumbuhan Anggrek Dendrobium Rumapea, Lusiana; Nainggolan, Junister; Harahap, Fauziyah; Tambunan, Muhammad Iqbal H.
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10284

Abstract

Anggrek Dendrobium adalah salah satu jenis anggrek yang banyak dibudidayakan, baik secara konvensional maupun melalui teknik kultur jaringan. Aklimatisasi merupakan tahap penting dalam proses pembudidayaan anggrek kultur jaringan, yang bertujuan untuk menyesuaikan tanaman dengan kondisi lingkungan baru setelah dipindahkan dari kultur jaringan ke media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh media tumbuh (cocopid dan spagnum) serta perlakuan antibiotik dan fungisida terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang melibatkan dua jenis media tanam (cocopid dan spagnum) dan empat perlakuan (tanpa perlakuan, antibiotik, fungisida, dan kombinasi antibiotik serta fungisida). Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, lebar daun, serta jumlah dan kondisi daun selama empat minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media spagnum memberikan pertumbuhan yang lebih optimal dibandingkan cocopid, dengan rata-rata tinggi tanaman mencapai 14,5 cm pada spagnum dan 11,8 cm pada cocopid. Perlakuan kombinasi antibiotik dan fungisida menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik, yaitu tinggi tanaman mencapai 15,2 cm, jumlah daun rata-rata 5 daun, serta lebar daun yang signifikan lebih besar (5,2 cm) dibandingkan dengan perlakuan tunggal (antibiotik atau fungisida) dan tanpa perlakuan. Analisis ANOVA menunjukkan bahwa media tumbuh dan perlakuan antibiotik serta fungisida memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan anggrek (p 0,05), dengan interaksi media x perlakuan tidak menunjukkan pengaruh signifikan (p 0,05). Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan teknik aklimatisasi anggrek, khususnya dalam pemilihan media tanam dan perlakuan yang efektif untuk meningkatkan keberhasilan budidaya anggrek Dendrobium.
Meningkatkan Sistem Imune Dengan Pemanfaatan Albumin Pada Ikan Gabus (Channa striata) Nainggolan, Junister; Rumapea, Lusiana; Silitonga, Melva
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10758

Abstract

Sistem imun adalah mekanisme perlindungan tubuh yang terdiri dari berbagai sel dan molekul yang bekerja sama melawan patogen dan menjaga homeostasis. Kinerja sistem imun dapat terganggu oleh malnutrisi, penyakit kronis, dan inflamasi berlebihan, yang dapat menyebabkan infeksi berulang, penyembuhan luka lambat, serta peningkatan risiko komplikasi seperti sepsis. Salah satu cara untuk mendukung fungsi imun adalah mencukupi kebutuhan protein, khususnya albumin, yang berperan dalam keseimbangan cairan, transportasi molekul bioaktif, dan regenerasi jaringan. Ikan gabus (Channa striata) dikenal sebagai sumber albumin alami yang dapat meningkatkan kadar albumin serum hingga 30% dalam waktu 2 minggu pada pasien dengan defisiensi albumin. Selain itu, albumin ikan gabus terbukti memiliki efek imunomodulator yang signifikan, dengan peningkatan produksi interferon gamma (IFN-γ) sebesar 40% pada model uji klinis. Kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 dalam ikan gabus juga memberikan efek antiinflamasi yang mengurangi kadar sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α dan IL-6 hingga 50%, yang dapat mengatur respons imun tubuh dan mengurangi inflamasi berlebihan. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menganalisis data dari berbagai sumber ilmiah, termasuk penelitian klinis dan in vitro. Hasilnya menunjukkan bahwa albumin ikan gabus dapat meningkatkan kadar interferon gamma (IFN-γ) dan menekan sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α dan IL-6. Temuan ini mendukung potensi albumin ikan gabus dalam memperkuat fungsi imun, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi risiko inflamasi berlebihan. Hasil kajian ini menjadi dasar pengembangan produk kesehatan berbasis ikan gabus untuk mendukung daya tahan tubuh.
STUDI MORFOLOGI DAN PRAKTIK BUDIDAYA JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI DESA SARIBUDOLOK SIMALUNGUN Nainggolan, Junister; Anliana, Anliana; Harahap, Fauziyah
EduNaturalia: Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : FKIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/edunaturalia.v6i1.92431

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi keragaman morfologi dan teknik budidaya jeruk siam (Citrus nobilis) di Desa Saribudolok, Simalungun, Sumatra Utara, melalui pendekatan kualitatif eksploratif-deskriptif. Observasi dilakukan di kebun milik Bapak Sarmulia Jonmulia Saragih, petani berpengalaman lebih dari 20 tahun. Parameter yang diamati meliputi ukuran, berat, warna, dan ketebalan kulit buah, bentuk daun, pola pertumbuhan, serta ketahanan terhadap penyakit. Hasil menunjukkan adanya keragaman morfologi signifikan, dengan diameter buah 6,0–7,5 cm dan berat 150–210 gram. Variasi ini dipengaruhi oleh teknik budidaya seperti pemangkasan, pengairan tradisional, pemupukan, dan pengendalian hama. Penggunaan fungisida berbahan aktif tembaga, benomil, dan difenokonazol efektif mencegah infeksi luka pemangkasan. Petani juga berhasil mengendalikan penyakit blandog melalui eksperimen mandiri dan seleksi bibit berdasarkan pengalaman Pemberian nutrisi dan racikan asam amino alami hasil fermentasi terbukti meningkatkan kualitas buah dan ketahanan tanaman. Praktik budidaya ini turut mendukung konservasi varietas lokal yang dianggap unggul secara adaptif terhadap perubahan lingkungan Keywords: Jeruk Siam, Teknik Budidaya, Desa Saribudolok