Diana, Yanti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Disposisi Matematis, Kecemasan Matematika, dan Numerasi Siswa di Daerah 3T: Perbatasan RI-PNG Efendi, Rian; Diana, Yanti; Panjaitan, Agnes Teresa
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v9i2.3967

Abstract

Berdasarkan hasil PISA 2022 dan Rapor Pendidikan Indonesia 2023, kemampuan numerasi siswa di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) perbatasan RI-Papua Nugini masih rendah. Rendahnya pencapaian ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, termasuk kecemasan matematika dan disposisi matematis. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kecemasan matematika dan disposisi matematis berdasarkan gender terhadap kemampuan numerasi siswa di wilayah 3T. Metode kuantitatif dengan pendekatan survei diterapkan pada 199 siswa SMA Negeri 6 Skouw, menggunakan instrumen tes numerasi, skala kecemasan matematika, dan kuesioner disposisi matematis. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial (ANOVA dua arah, regresi linear berganda, dan korelasi Pearson). Hasil menunjukkan bahwa secara simultan, kecemasan matematika dan disposisi matematis berdasarkan gender tidak berpengaruh signifikan terhadap numerasi (p > 0,05). Namun, secara parsial, perbedaan gender (rata-rata numerasi perempuan lebih tinggi: 64,00 vs. laki-laki: 55,42) dan tingkat disposisi matematis memengaruhi kemampuan numerasi (p < 0,05). Kecemasan matematika tidak berpengaruh signifikan, meskipun ditemukan korelasi negatif antara kecemasan dan disposisi (r = -0,474; p < 0,05). Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan kompleksitas hubungan antara faktor afektif dan kognitif dalam pembelajaran matematika. Diskusi menggarisbawahi pentingnya konteks daerah 3T, di mana keterbatasan fasilitas pendidikan berpotensi memperburuk tantangan belajar. Kesimpulannya, meskipun gender dan disposisi matematis berperan parsial, diperlukan pendekatan holistik untuk meningkatkan numerasi, termasuk intervensi psikologis dan peningkatan fasilitas belajar. Penelitian lanjutan direkomendasikan untuk mengeksplorasi faktor lain seperti akses pendidikan dan dukungan sosial di wilayah 3T.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG YATURAHARJA ARSO X Pusmiati, Pusmiati; Nurhidayah, Midah; Mubarak, Taufik; Diana, Yanti; Kelana, Ardian Hangga
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i2.4875

Abstract

ABSTRAKSustainable waste management is one of the crucial issues in maintaining cleanliness, environmental health, and quality of life of the community, with unique and often more complex challenges in rural areas that may have limited infrastructure. This study specifically aims to determine and analyze in depth the relationship between the level of community knowledge and the manifestation of their behavior in daily waste management in Yaturaharja Arso X Village, Keerom Regency, Papua. To achieve this goal, this study adopted a quantitative method with a cross-sectional study design to investigate the phenomenon at one point in time. Primary data collection was carried out by distributing structured questionnaires to 45 respondents, who were heads of families or household representatives, selected using purposive sampling techniques based on representativeness and permanent domicile criteria. The questionnaire instrument was designed to measure variables of knowledge levels related to types of waste, impacts, and management methods, as well as variables of waste management behavior. Data analysis revealed a positive and statistically significant relationship between the level of community knowledge regarding the principles of proper waste management and their daily behavior. It was found that respondents with higher knowledge scores consistently demonstrated more responsible practices in terms of sorting organic and inorganic waste, selecting safe disposal methods, and general household waste management efforts, including simple reduction and recycling. In conclusion, these findings underscore that increasing community knowledge and awareness through targeted education programs can be an important and effective intervention strategy in efforts to realize better and more sustainable community-based waste management in rural areas. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan menjadi salah satu isu krusial dalam menjaga kebersihan, kesehatan lingkungan, dan kualitas hidup masyarakat, dengan tantangan yang unik dan seringkali lebih kompleks di wilayah pedesaan yang mungkin memiliki keterbatasan infrastruktur. Penelitian ini secara spesifik bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara mendalam hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan manifestasi perilaku mereka dalam pengelolaan sampah sehari-hari di Kampung Yaturaharja Arso X, Kabupaten Keerom, Papua. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini mengadopsi metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional guna menginvestigasi fenomena pada satu titik waktu. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner terstruktur kepada 45 responden, yang merupakan kepala keluarga atau perwakilan rumah tangga, dipilih menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria keterwakilan dan domisili tetap. Instrumen kuesioner dirancang untuk mengukur variabel tingkat pengetahuan terkait jenis sampah, dampak, dan cara pengelolaan, serta variabel perilaku pengelolaan sampah. Analisis data mengungkapkan adanya hubungan positif dan signifikan secara statistik antara tingkat pengetahuan masyarakat mengenai prinsip-prinsip pengelolaan sampah yang benar dan perilaku sehari-hari mereka. Ditemukan bahwa responden dengan skor pengetahuan yang lebih tinggi secara konsisten menunjukkan praktik yang lebih bertanggung jawab dalam aspek pemilahan sampah organik dan anorganik, pemilihan metode pembuangan yang aman, serta upaya pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga secara umum, termasuk pengurangan dan daur ulang sederhana. Kesimpulannya, temuan ini menggarisbawahi bahwa peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui program edukasi yang tepat sasaran dapat menjadi strategi intervensi yang penting dan efektif dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan di wilayah pedesaan.