Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SOSIALISASI MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT IBU-IBU PKK DESA TEGALREJO TENTANG DAMPAK BURUK JUDI ONLINE Nur Aisyah, Rasyidah; Jailani, Ahmad; Fathul Arifin, Muhammad Hasan; Efendi, Rian; Ajry, Muhammad Alvin
Jurnal Abdi Nusa Vol. 4 No. 3 (2024): October 2024
Publisher : LPPM Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/abdinusa.v4i3.304

Abstract

Perjudian kini semakin marak seiring dengan kemajuan zaman. Judi online merupakan salah satu contoh yang muncul akibat pesatnya perkembangan teknologi. Hal yang paling menggemparkan di Indonesia adalah banyaknya remaja yang menjadi pengguna judi online. Para remaja yang seharusnya menjadi generasi penerus dan harapan bangsa justru terjerumus dalam praktik negatif perjudian online yang dapat berujung pada tindakan kriminal seperti pencurian, mabuk-mabukan, tawuran, dan lain sebagainya. Selain di kalangan remaja, perjudian online juga merambah hingga ke kepala keluarga sehingga menimbulkan dampak negatif seperti kecanduan dan rusaknya keharmonisan keluarga. Bahkan yang paling parah dapat berujung pada pembunuhan. Oleh karena itu, dilakukanlah kegiatan sosialisasi tentang bahaya judi online kepada masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan metode pembelajaran yang meliputi penyampaian materi, diskusi, dan tanya jawab langsung kepada peserta yang merupakan ibu rumah tangga dan ibu-ibu PKK Desa Tegalrejo. Hasil dari kegiatan ini terbilang sukses, terbukti dari antusiasme para ibu-ibu dalam berpartisipasi terutama pada sesi tanya jawab yang menjadi sumber ilmu baru untuk menghindarkan anak atau suami mereka dari terjerumus dalam perjudian online.
Analisis Disposisi Matematis, Kecemasan Matematika, dan Numerasi Siswa di Daerah 3T: Perbatasan RI-PNG Efendi, Rian; Diana, Yanti; Panjaitan, Agnes Teresa
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v9i2.3967

Abstract

Berdasarkan hasil PISA 2022 dan Rapor Pendidikan Indonesia 2023, kemampuan numerasi siswa di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) perbatasan RI-Papua Nugini masih rendah. Rendahnya pencapaian ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, termasuk kecemasan matematika dan disposisi matematis. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kecemasan matematika dan disposisi matematis berdasarkan gender terhadap kemampuan numerasi siswa di wilayah 3T. Metode kuantitatif dengan pendekatan survei diterapkan pada 199 siswa SMA Negeri 6 Skouw, menggunakan instrumen tes numerasi, skala kecemasan matematika, dan kuesioner disposisi matematis. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial (ANOVA dua arah, regresi linear berganda, dan korelasi Pearson). Hasil menunjukkan bahwa secara simultan, kecemasan matematika dan disposisi matematis berdasarkan gender tidak berpengaruh signifikan terhadap numerasi (p > 0,05). Namun, secara parsial, perbedaan gender (rata-rata numerasi perempuan lebih tinggi: 64,00 vs. laki-laki: 55,42) dan tingkat disposisi matematis memengaruhi kemampuan numerasi (p < 0,05). Kecemasan matematika tidak berpengaruh signifikan, meskipun ditemukan korelasi negatif antara kecemasan dan disposisi (r = -0,474; p < 0,05). Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan kompleksitas hubungan antara faktor afektif dan kognitif dalam pembelajaran matematika. Diskusi menggarisbawahi pentingnya konteks daerah 3T, di mana keterbatasan fasilitas pendidikan berpotensi memperburuk tantangan belajar. Kesimpulannya, meskipun gender dan disposisi matematis berperan parsial, diperlukan pendekatan holistik untuk meningkatkan numerasi, termasuk intervensi psikologis dan peningkatan fasilitas belajar. Penelitian lanjutan direkomendasikan untuk mengeksplorasi faktor lain seperti akses pendidikan dan dukungan sosial di wilayah 3T.
Pengaruh Etika Kerja, Pengembangan SDM dan Dukungan Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Probolinggo Efendi, Rian; Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas; Yekti Rahajeng
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 4 No. 4: Mei 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v4i4.8572

Abstract

Penelitian mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh etika kerja, pengembangan SDM dan dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai pada PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Probolinggo. Jenis penelitian yang dipergunakan yakni pendekatan kuantitatif, dengan variabel yang mencakup variabel bebas yaitu etika kerja, pengembangan SDM, dan dukungan organisasi dan variabel terikat yaitu kinerja pegawai. Studi yang dilaksanakan ini mempunyai populasi sejumlah 41 dan sampel yang digunakan sejumllah 40 pegawai PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Probolinggo. Sumber data yang dipergunakan peneliti berasal dari data primer dan data sekunder, data diolah berbantuan SPSS 26. Hasil penelitian menyatakan jika etika kerja (X1) memberi pengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) secara signifikan positif. Pengembangan SDM (X2) memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Dukungan organisasi (X3) terhadap kinerja pegawai (Y) memperlihatkan pengaruh yang signifikan dan positif.
Pelatihan Debat Bahasa Inggris sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara dan Berpikir Kritis Praja IPDN Provinsi Papua Naing, Ince Rezky; Rafra, Precilia; L. Nemoq, Maximus; Mutaqin, Alim; Efendi, Rian
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 7 (2025): Mei
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/1y1hpe45

Abstract

Pelatihan debat berbahasa Inggris ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan berpikir kritis para praja. Kegiatan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan peningkatan kompetensi bahasa Inggris, khususnya dalam menyampaikan argumen secara logis dan sistematis. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, peserta menunjukkan rendahnya kepercayaan diri dan keterbatasan dalam membangun argumen. Pelatihan dilaksanakan selama tiga pertemuan menggunakan metode workshop, simulasi debat, dan evaluasi. Materi pelatihan meliputi pengenalan format debat, latihan berbicara di depan umum, serta teknik pengembangan argumen berbasis data. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan berbicara, struktur berpikir, dan partisipasi aktif peserta. Pelatihan ini berhasil menumbuhkan kepercayaan diri, keterampilan berpikir kritis, serta kompetensi berbahasa Inggris secara terpadu. Kegiatan ini direkomendasikan untuk dilanjutkan melalui pembentukan klub debat dan pelatihan rutin berkelanjutan.
Pelatihan Bela Negara untuk Meningkatkan Kompetensi dan Nasionalisme Mahasiswa PPG Universitas Cenderawasih Efendi, Rian; Mutaqin, Alim; Simorangkir, Agustina; M. Raidil; Wijaya, Silvia Anggri; Pamangin, Wilda Wijayani
Journal of Social and Community Service Vol. 3 No. 3 (2024): November 2024
Publisher : Faculty of Engineering University of Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jestmc.v3i2.170

Abstract

National defense training for prospective teachers is a strategic effort to develop resilient, disciplined educators with a strong sense of national identity. This article presents an evaluation of a community service program in the form of national defense training assistance for 21 students of the first cohort of the Teacher Professional Education (PPG) program at Cenderawasih University. The three-day program was conducted at the National Defense Education Depot, RINDAM XVII Cenderawasih, combining interactive lectures, simulations, and field practices such as drill regulations (PBB), ceremonial procedures, group dynamics, and field psychology. The experiential learning approach and collaboration with the military were key to the program's implementation. Evaluation through pretest-posttest and participatory observation revealed significant improvements: all participants (100%) achieved the Minimum Mastery Criteria (KKM) in the posttest, compared to only 14.29%-38.10% in the pretest. The greatest improvement was in drill regulations (85.71%), followed by military honors (80.95%), and national insight (71.43%). Qualitatively, participants showed enhanced discipline, teamwork, confidence, and understanding of national values. Activities such as campfires and field psychology simulations further strengthened solidarity and leadership skills. This program demonstrates the effectiveness of integrating experience-based training and educational-military partnerships in preparing prospective teachers as agents of character development for the younger generation. The results recommend incorporating similar training models into the PPG curriculum to reinforce the academic, social, and nationalistic competencies of future educators.
Pengaruh Self-Regulated Learning dan Gaya Belajar terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa MTs Negeri Kota Jayapura Efendi, Rian; Kulimbang, Elieser
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 10 Nomor 1
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v10i1.4601

Abstract

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika di MTs Negeri Kota Jayapura, sebuah madrasah di wilayah perbatasan, mencerminkan tantangan kompleks dalam pendidikan matematika di daerah khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kemandirian belajar (self-regulated learning) dan gaya belajar (visual, auditori, kinestetik) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di MTs Negeri Kota Jayapura. Metode kuantitatif dengan desain survei cross-sectional diterapkan pada sampel 162 siswa yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan menggunakan angket dan tes uraian, kemudian dianalisis dengan regresi linier. Hasil penelitian mengungkap temuan yang paradoksal: kemandirian belajar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah, sementara gaya belajar visual terbukti menjadi prediktor positif terkuat dibandingkan gaya auditori dan kinestetik. Secara simultan, kombinasi variabel-variabel ini hanya menjelaskan 16.4% varians kemampuan pemecahan masalah, mengindikasikan dominannya faktor lain yang tidak terukur. Temuan ini menyoroti ketidakselarasan potensial antara konstruk kemandirian belajar generik dengan tuntutan spesifik pemecahan masalah matematika di konteks MTs Negeri Kota Jayapura. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan pedagogis yang berfokus pada penguatan representasi visual dan pengembangan strategi pembelajaran yang kontekstual diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika di madrasah perbatasan.
Eksplorasi Kesiapan Digital dalam Pembelajaran Matematika di SMP YPK Kotaraja Jayapura: Tantangan dan Peluang di Era Digital Sitepu, Rina Ananta; Efendi, Rian; Purba, Chrismanto
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v9i3.4613

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mendorong transformasi dalam pembelajaran, termasuk pembelajaran matematika, namun wilayah seperti Papua masih menghadapi keterbatasan infrastruktur dan sumber daya yang memengaruhi kesiapan digital siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tingkat kesiapan digital siswa dalam pembelajaran matematika di SMP YPK Kotaraja Jayapura serta mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan campuran (mixed-method) dengan desain explanatory sequential, dimana data kuantitatif diperoleh melalui angket kesiapan digital berbasis model E-Learning Readiness (ELR) dan data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan siswa, guru matematika, dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan digital siswa berada pada kategori sedang (M = 3,04; 60,72%), dengan dimensi tertinggi pada Human Resource Readiness (61%) dan terendah pada dimensi Financial Readiness (59,6%). Lebih lanjut, temuan kualitatif menunjukkan bahwa meskipun siswa memiliki motivasi cukup tinggi pada pembelajaran berbasis digital, namun proses pembelajaran masih terhambat oleh keterbatasan perangkat, jaringan, dan dukungan pedagogis guru. Oleh karenanya dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan antara potensi sumber daya manusia dan ketersediaan sarana prasarana digital yang memengaruhi optimalisasi pembelajaran berbasis teknologi. Penelitian ini menegaskan perlunya penguatan infrastruktur digital serta peningkatan kapasitas guru dan siswa untuk mendukung pembelajaran matematika yang lebih adaptif di era digital.
Pemberdayaan Guru MI melalui Integrasi Budaya Lokal Papua dan Artificial Intelligence dalam Meningkatkan Kompetensi Numerasi: Empowering Islamic Elementary School Teachers through the Integration of Papua Local Culture and Artificial Intelligence to Enhance Numeracy Competence Efendi, Rian; Kulimbang, Elieser; Sitepu, Rina Ananta Sumawardani
DARMADIKSANI Vol 5 No 3 (2025): Edisi November (Special Edition)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i3.8949

Abstract

Tingkat numerasi siswa Indonesia masih rendah, termasuk di MI Darul Ma’arif Numbay, Papua, yang diperparah oleh keterbatasan pemahaman guru dan bahan ajar kontekstual. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam menganalisis dan merancang soal numerasi berbasis budaya lokal Papua. Metode yang digunakan terdiri dari lima tahap terintegrasi: diagnostik awal, pemaparan konsep numerasi (konten, konteks, proses), pendampingan pembuatan soal berbantuan AI, penugasan pengembangan soal, dan evaluasi akhir. Hasilnya menunjukkan 87,5% guru (14 dari 16 peserta) mampu menganalisis komponen soal numerasi secara akurat, dan seluruh guru (100%) berhasil membuat minimal empat soal kontekstual berbasis budaya Papua. Disimpulkan bahwa Workshop dan pelatihan terstruktur berhasil mentransformasi pemahaman guru dan mengoptimalkan integrasi kearifan lokal serta teknologi dalam pengembangan numerasi.