Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Why Are Micromerchants Still Reluctant To Use Digital Payments? Case Study: South Jakarta Msmes Azhari, Munir; Damayanti, Wiwit; Feriandy, Feriandy; Naser, Haspul
EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 13 No 2 (2025): April
Publisher : UNIVED Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/ekombis.v13i2.7190

Abstract

The adoption of digital payments by micromerchants in South Jakarta remains low. This study aims to investigate the reasons behind this reluctance, identify the factors that contribute to it, and suggest potential solutions. Qualitative research method was used. The research sample consisted of microentrepreneurs in the culinary, food and beverage, grocery, and home laundry sectors. Data were collected through interviews and observations in order to gain a more detailed understanding. The findings indicate that a significant proportion of small entrepreneurs remain reluctant to utilize digital payments because of a lack of comprehension regarding its utilization. This underscores the necessity for the provision of education and training to micro-merchants regarding the advantages and operational aspects of digital payments. This could potentially enhance the adoption of digital payments among micromerchants and facilitate more efficient business operations.
Pengaruh Konflik dan Lingkungan Kerja terhadap Kelelahan Emosional Karyawan CV. Barokah Grup Abadi Muttaqin, Sirojul; Damayanti, Wiwit; Zendrato, Yuniria
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 5 No. 1: November 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v5i1.11787

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konflik kerja dan lingkungan kerja terhadap kelelahan emosional karyawan CV Barokah Grup Abadi. Latar belakang penelitian berangkat dari fenomena kelelahan emosional yang dapat dipicu oleh faktor internal maupun eksternal dalam lingkungan kerja. Metode yang digunakan adalah kuantitatif asosiatif dengan instrumen kuesioner, diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 23. Sampel penelitian berjumlah 50 responden dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelelahan emosional (t hitung 4,056 > 2,011; sig 0,00 < 0,05). Sementara itu, lingkungan kerja berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap kelelahan emosional (t hitung -1,477 < 2,011; sig 1,46 > 0,05). Secara simultan, konflik kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kelelahan emosional (f hitung 8,544 > 3,195; sig 0,01 < 0,05). Hasil ini menegaskan bahwa konflik kerja menjadi faktor utama yang memicu kelelahan emosional, sedangkan pengaruh lingkungan kerja relatif kecil. Temuan penelitian ini penting sebagai masukan bagi manajemen untuk mengelola konflik kerja secara efektif guna meminimalisir dampak negatif terhadap karyawan.
Human Resource Optimization: Best Practices in Talent Management and Organizational Performance Damayanti, Wiwit
Return : Study of Management, Economic and Bussines Vol. 2 No. 8 (2023): Return : Study of Management, Economic And Bussines
Publisher : PT. Publikasiku Academic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/return.v2i8.156

Abstract

Human resources are one of the important assets for a company or organization. Maintaining high-value human resources is not something that is easy. Many workers in the millennial generation leave or leave the company without any clear reason, this is what many resource management are afraid of. human power. Because losing a worker is a normal thing that happens and burdens the company, such as lost productivity and damaged morale are one of the reasons behind the high price of losing a worker, therefore an optimal strategy is needed so that employees are comfortable and loyal to the organization or company. The aim of this research is to find out what efforts to optimize human resources are like. This research uses descriptive qualitative research methods and library research which is useful for expanding the discussion. The results of this research are that optimization efforts carried out by implementing talent management strategies by providing training, mentoring and education for employees can have a significant impact on performance for companies or government organizations.
Memperkuat Pengendalian Internal atas Transaksi Kas Kecil: Studi Kasus Kualitatif Devi, Nurwulan Kusuma; Naser, Haspul; Damayanti, Wiwit
Aliansi : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 19, No 1 (2024): ALIANSI : Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46975/aliansi.v19i1.576

Abstract

Latar Belakang: Pengendalian internal yang efektif atas pengeluaran kas sangat penting bagi organisasi untuk mencegah kecurangan, salah urus, dan memastikan penggunaan dana yang tepat, terutama dalam pengelolaan transaksi kas kecil. Kas kecil adalah sejumlah uang tunai yang digunakan untuk pengeluaran kecil dan tidak terduga yang sulit untuk diproses melalui prosedur pengadaan normal. Mempertahankan kontrol internal yang kuat atas kas kecil sangat penting untuk melindungi aset dan mendorong akuntabilitas keuangan. Tujuan: penelitian ini untuk menganalisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas dalam pengelolaan transaksi kas kecil pada sebuah organisasi berskala menengah. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, yang melibatkan penelaahan dokumen, observasi, dan wawancara semi-terstruktur dengan personil yang relevan yang bertanggung jawab atas pengelolaan kas kecil. Data dikumpulkan mengenai kebijakan, prosedur, dan praktik-praktik yang terkait dengan penanganan, otorisasi, pencatatan, dan rekonsiliasi kas kecil. Temuan/Hasil: Analisis kualitatif menunjukkan beberapa kekuatan dalam sistem pengendalian internal, seperti pemisahan tugas yang jelas, batas otorisasi yang jelas, dan rekonsiliasi yang teratur. Namun, kelemahan juga diidentifikasi, termasuk pelatihan yang tidak memadai untuk penjaga kas kecil, kurangnya penghitungan fisik secara berkala, dan kurangnya pemantauan terhadap pola penggantian biaya. Kesimpulan: Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa meskipun organisasi telah menetapkan kerangka kerja pengendalian internal yang baik untuk pengelolaan kas kecil, masih terdapat peluang untuk perbaikan guna meningkatkan efektivitas secara keseluruhan dan mengurangi potensi risiko. Rekomendasi yang diberikan mencakup penguatan pelatihan, penerapan penghitungan kas mendadak, dan peningkatan prosedur pemantauan dan tinjauan untuk memastikan pengamanan aset yang tepat dan penggunaan dana kas kecil yang efisien.