Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Menjelajahi peran warisan budaya dalam branding destinasi: Kasus Taman Jati Larangan Riyanisma, Besti Ismi; Mutiarni, Yosi S; Bandiyah, Uswatun Nurul; Setiawan, Risky
Jurnal Ilmiah WUNY Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v7i1.83802

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi peran warisan budaya dalam branding destinasi, dengan fokus pada Taman Jati Larangan di Dusun Iroyudan, Guwosari, Bantul. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana warisan budaya mempengaruhi branding destinasi pariwisata dan berkontribusi pada identitas komunitas lokal. Pendekatan kualitatif digunakan, dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan tinjauan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Jati Larangan, yang awalnya didirikan sebagai destinasi pariwisata kuliner dan religi, memiliki akar yang dalam pada warisan budaya, terutama melalui makna sejarah dari makam Mbah Wiroyudho dan cerita rakyat setempat mengenai pendukung Pangeran Diponegoro. Elemen-elemen ini berfungsi sebagai warisan budaya tangible (makam dan situs sejarah) dan intangible (tradisi lisan dan cerita sejarah), yang bersama-sama membentuk narasi yang menarik untuk branding destinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi warisan budaya dalam strategi branding destinasi meningkatkan keaslian dan keunikan situs, menarik wisatawan yang mencari pengalaman budaya yang bermakna, dan mendukung pariwisata berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya pemasaran digital dalam mempromosikan warisan Taman Jati Larangan kepada wisatawan yang lebih luas. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti bagaimana warisan budaya, melalui bentuk tangible dan intangible, dapat digunakan secara efektif untuk membangun brand pariwisata yang unik dan berkelanjutan, menciptakan hubungan emosional dengan pengunjung, dan mendukung pengembangan pariwisata jangka panjang.
Strategic Elevation of an Emerging Destination through a SWOT-Based Marketing Approach at Taman Jati Larangan Bandiyah, Uswatun Nurul; Yosi Septa Mutiarni; Besti Ismi Riyanisma; Aisha Astriecia; Risky Setiawan
Journal of Language, Communication, and Tourism Vol. 3 No. 2 (2025): June
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jlct.v3i2.6112

Abstract

Taman Jati Larangan is a developing tourist destination with high cultural and historical potential. This study aims to formulate a strategic marketing plan through SWOT analysis, supported by the Internal Factor Evaluation (IFE) and External Factor Evaluation (EFE) matrices. Employing a qualitative approach, data were collected via interviews, field observations, and document analysis. Key findings include strong internal assets such as community-led management, local wisdom-based attractions, and creative tourism innovation. Meanwhile, external opportunities such as mapped tourism routes and third-party investment potential present avenues for growth. The SWOT results place the site in the S-O (Strengths-Opportunities) quadrant, suggesting a Maxi-Maxi strategy. Recommended actions include developing agro-tourism based on green initiatives (e.g., catfish, farming), enhancing digital marketing, and creating integrated tourism packages. These findings provide both a strategic model and practical implications for stakeholder-driven rural tourism planning.
Place-Making Approach in Transforming Community Gardens into Tourist Attractions in Guwosari, Bantul, Yogyakarta MUTIARNI, Yosi Septa; BANDIYAH, Uswatun Nurul; RIYANISMA, Besti Ismi; SETIAWAN, Risky
Journal of Tourism Economics and Policy Vol. 4 No. 4 (2024): Journal of Tourism Economics and Policy (October - December 2024)
Publisher : PT Keberlanjutan Strategis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38142/jtep.v5i4.1525

Abstract

Urban farming in community gardens has been increasingly recognized as spaces that support various activities, from environmental sustainability, community resilience, to food security. Now, these spaces have gotten more attention due to their potential as tourist destinations, providing chances for cultural, educational, and experiential tourism activities. This study examines the potential of the community garden in Guwosari, especially Iroyudan, Bantul, as a tourist attraction using the role of space in sustainable tourism, place-making, and tourism geography. The possibility of a community garden as a tourist attraction is assessed using a qualitative approach to highlight the role of placemaking and particularly explores the key factors for integrating agritourism within urban tourism frameworks. Findings indicate that Iroyudan Community Garden offers rich experiential tourism opportunities, including educational farm tours, farm-to-table experiences, direct agricultural workshops, and cultural heritage integration. However, challenges such as infrastructure limitations, community readiness, and policy support must be addressed to ensure sustainable development.