Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Setiawan, Risky
PAWIYATAN Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh N (jumlah peserta) terhadap kestabilan parameter estimate, 2) mengetahui pengaruh model terhadap kestabilan item dan parameter estimasi fix N n respons, 3) Pengaruh N (jumlah peserta) dan n (jumlah butir soal) terhadap kestabilan item parameter dan examinee estimate, dan 4) mengetahui pengaruh N (jumlah peserta), n (jumlah butir) dan model (1PL, 2PL, 3PL) terhadap kestabilan item parameter (b). Metode penelitian yang digunakan adalah permodelan dengan menggunakan teknik simulasi data guna menghasilkan replikasi menurut kriteria yang diinginkan. Pemilihan item tes dalam prosedur pengembangan tes menggunakan CTT didasarkan pada: (a) nilai kesukaran item, dan (b) korelasi skor item dan skor total atau disingkat korelasi item-total. Item yang memiliki korelasi item-total paling tinggi dipakai sebagai elemen suatu tes untuk membentuk suatu skala dengan konsistensi internal tinggi guna memperkecil sumbangan error acak skor-skor tes. Program yang digunakan adalah Win-Gen (Han Software) yang berfungsi untuk melakukan simulasi data dengan menyusun spesifikasi N, n, tingkat kemampuan, dan model parameter pengukuran dengan membuat replikasi yang akan kita inginkan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk memaksimalkan nilai estimasi theta (θ) yang tinggi maka perlu melihat dari besar N (peserta), n (butir) dan model yang digunakan (1PL, 2PL atau 3PL) sehingga dapat menjadi sebuah instrumen yang baik dan teruji secara empiris.Kata Kunci : peserta, butir, examinee estimate, parameter test
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU PAUD (PENDIDIKAN ANAK USIA DINI) DI PROVINSI JAWA TENGAH Setiawan, Risky
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Motivasi belajar guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah; (2) kinerja guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah; (3) pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan profesionalitas guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian adalah penelitian desain eksperimental dengan dua variabel yakni motivasi dan kinerja guru PAUD. Objek penelitian adalah 100 guru PAUD yang dipilih secara acak merupakan mahasiswa IKIP Veteran Jawa Tengah dan guru PAUD di Jawa Tengah. Instrumen kuesioner divalidasi dengan uji validitas konstruk serta analisis kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) motivasi guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa 80% guru PAUD memiliki motivasi tinggi untuk menjadi guru yang profesional; (2) kinerja guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa 81,4% guru masuk dalam kategori profesional; (3) Hasil regresi motivasi guru PAUD dapat menunjukkan pengaruhnya yang signifikan terhadap kinerja guru PAUD. Hal ini didasarkan pada pengujian statistik dengan regresi linear sederhana yang menghasilkan nilai t hitung sebesar 2.309 dan nilai signifikansinya sebesar 0,049. Oleh karena nilai t hitung > t tabel (=1,98), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh dari motivasi guru PAUD terhadap kinerja dan profesionalitas guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah. Kata Kunci: motivasi, belajar, kinerja, profesional, PAUD
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU PAUD (PENDIDIKAN ANAK USIA DINI) DI PROVINSI JAWA TENGAH Setiawan, Risky
PAWIYATAN Vol 20 No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Motivasi belajar guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah; (2) kinerja guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah; (3) pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan profesionalitas guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian adalah penelitian desain eksperimental dengan dua variabel yakni motivasi dan kinerja guru PAUD. Objek penelitian adalah 100 guru PAUD yang dipilih secara acak merupakan mahasiswa IKIP Veteran Jawa Tengah dan guru PAUD di Jawa Tengah. Instrumen kuesioner divalidasi dengan uji validitas konstruk serta analisis kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) motivasi guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa 80% guru PAUD memiliki motivasi tinggi untuk menjadi guru yang profesional; (2) kinerja guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa 81,4% guru masuk dalam kategori profesional; (3) Hasil regresi motivasi guru PAUD dapat menunjukkan pengaruhnya yang signifikan terhadap kinerja guru PAUD. Hal ini didasarkan pada pengujian statistik dengan regresi linear sederhana yang menghasilkan nilai t hitung sebesar 2.309 dan nilai signifikansinya sebesar 0,049. Oleh karena nilai t hitung > t tabel (=1,98), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh dari motivasi guru PAUD terhadap kinerja dan profesionalitas guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah. Kata Kunci: motivasi, belajar, kinerja, profesional, PAUD
Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Setiawan, Risky
PAWIYATAN Vol 21 No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh N (jumlah peserta) terhadap kestabilan parameter estimate, 2) mengetahui pengaruh model terhadap kestabilan item dan parameter estimasi fix N n respons, 3) Pengaruh N (jumlah peserta) dan n (jumlah butir soal) terhadap kestabilan item parameter dan examinee estimate, dan 4) mengetahui pengaruh N (jumlah peserta), n (jumlah butir) dan model (1PL, 2PL, 3PL) terhadap kestabilan item parameter (b). Metode penelitian yang digunakan adalah permodelan dengan menggunakan teknik simulasi data guna menghasilkan replikasi menurut kriteria yang diinginkan. Pemilihan item tes dalam prosedur pengembangan tes menggunakan CTT didasarkan pada: (a) nilai kesukaran item, dan (b) korelasi skor item dan skor total atau disingkat korelasi item-total. Item yang memiliki korelasi item-total paling tinggi dipakai sebagai elemen suatu tes untuk membentuk suatu skala dengan konsistensi internal tinggi guna memperkecil sumbangan error acak skor-skor tes. Program yang digunakan adalah Win-Gen (Han Software) yang berfungsi untuk melakukan simulasi data dengan menyusun spesifikasi N, n, tingkat kemampuan, dan model parameter pengukuran dengan membuat replikasi yang akan kita inginkan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk memaksimalkan nilai estimasi theta (θ) yang tinggi maka perlu melihat dari besar N (peserta), n (butir) dan model yang digunakan (1PL, 2PL atau 3PL) sehingga dapat menjadi sebuah instrumen yang baik dan teruji secara empiris.Kata Kunci : peserta, butir, examinee estimate, parameter test
Uji Komparasi antara Kegiatan Menulis Angka dan Membuat Kalender dalam Pengenalan Konsep Angka di Kelompok B TK Dharma Wanita Kendal, Jawa Tengah. Setiawan, Risky; Khamah, Pristi Nur
Journal of Studies in Early Childhood Education (J-SECE) Vol 1 No 1 (2018): Maret 2018, Number 1, Volume 1
Publisher : Prodi PG Pendidikan Anak Usia Dini, IKIP Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sece.v1i1.584

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kegiatan menulis angka dan kegiatan membuat kalender dalam pengenalan  konsep angka pada anak kelompok B TK Dharma Wanita Trisobo, 2) Untuk mengetahui kegiatan manakah yang lebih efektif dalam pengenalan konsep angka di kelompok B TK Dharma Wanita. Subyek penelitian adalah anak didik kelompok B TK Dharma Wanita Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang berjumlah 24 anak, 9 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada tiga, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumplan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti. Observasi digunakan untuk memperoleh data di lapangan, baik yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh anak maupun guru ketika proses penelitian berlangsung. Sedangkan dokumentasi merupakan data tambahan yang diperoleh dari hasil lembar observasi yang didokumentasikan dalam bentuk gambar ataupun tulisan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dan kegiatan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh adalah : 1) ada perbedaan antara kegiatan menulis angka dan kegiatan membuat kalender. Hal ini dibuktikan dari hasil output SPSS sebesar -14.750 (14.750 > 0.05 (2.060). 2) kegiatan membuat kalender dalam pengenalan konsep angka lebih efektif dari kegiatan menulis angka. Hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata keseluruhan pengenalan konsep angka melalui kegiatan membuat kalender lebih tinggi daripada menulis angka, yaitu (91,54% > 59,57%). Selain itu dikuatkan dengan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas, yang menyatak bahwa melalui kegiatan membuat kalender anak didik menjadi lebih aktif dan kreatif. Ini menunjukkan bahwa kegiatan membuat kalender lebih menunjang proses pembelajaran dalam pengenalan konsep angka pada anak usia dini
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dalam Mengenal Angka Dengan Metode Bermain Rangkai Pipa Pada Kelompok A Di TK IT Raudlatul Muhsinin Dempel Kidul Semarang Tahun Ajaran 2017 – 2018 Sari, Novita Cahya Sari Novita; Setiawan, Risky; Indra Dewi, Radeni Sukma
Journal of Studies in Early Childhood Education (J-SECE) Vol 1 No 2 (2018): Nov 2018, Volume : 1, Number : 2
Publisher : Prodi PG Pendidikan Anak Usia Dini, IKIP Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sece.v1i2.693

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan kognitif dalam mengenal angka melalui metode bermain rangkai pipa di kelompok A TK IT Raudlatul Muhsinin  Dempel Kidul Pedurungan Semarang. Untuk mendeskripsikan peningkatan  aktivitas bermain anak dan untuk mendeskripsikan kemampuan pendidik dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal angka melalui .metode bermain rangkai pipa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas penelitian yang mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang teliti melalui data sampel atau populasi dengan melalui analisis dan kesimpulan yang berlaku. Objek penelitian adalah 16 peserta didik yang terdiri dari 8 peserta didik laki-laki dan 8 peserta didik perempuan. Dalam penelitian ini dilakukan 2 siklus. I siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan indikator keberhasilan 75%. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif dalam mengenal angka di siklus I dan siklus II. Pada siklus I Kemampuan  kognitif anak  dalam mengenal angka memiliki prosentase sebesar 66,5%. Tindakan siklus I telah dapat mengembangkan kognitif dalam mengenal angka, tetapi belum memenuhi target keberhasilan sehingga dilakukan perbaikan pada siklus II. Pada akhir siklus II, anak dengan kemmampuan kognitif dalam mengenal angka yang memenuhi kriteria meningkat menjadi 84,75 %.
Evaluation of the implementation of Indonesia Pintar program in vocational school Hamdi, Syukrul; Setiawan, Risky; Musyadad, Faridl
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v24i1.32603

Abstract

The study aims to evaluate a program of channeling educational fund, Program Indonesia Pintar (PIP), for vocational school (sekolah menengah kejuruan or SMK). This research was evaluation research using mix method approach. The evaluation model used was the CIPP model covering context, input, process, and product. The respondents of the study were 702 principals, 125 student’s parents, and 15853 students of the SMKs spreading across 29 out of 34 provinces in Indonesia. Data collection techniques used were analysis, survey, interview, observation, and study documentation. The instruments used were analysis sheets, questionnaires, interview guidelines, observation sheets, and the list of related documents. Data analysis techniques used were quantitative descriptive and qualitative and comparing the result with the PIP evaluation success criteria. The results show that the overall PIP implementation runs well with details in aspects: (a) context, the PIP socialization is implemented well, the PIP objectives performance is in the very good category and can ease students’ costs in the excellent category; (b) input, the school provides particular staffs executing PIP showing the excellent category; (c) process, the targeted accuracy of most PIP students at SMK states that they follow the provisions. Based on the PIP SMK management role and function, the institute has served well; (d) product, most issues reported of the PIP funds for SMK indicate that the use of the fund by students is suitable with the provision and its management. The current model of the PIP aid funds needs to be advanced, particularly with several aspects unsteady.
PKM HOME INDUSTRI JENANG DI KABUPATEN KUDUS setiawan, risky setiawan
Pawiyatan Vol 25 No 2 (2018): PAWIYATAN
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.086 KB)

Abstract

Jenang adalah salah satu makanan khas daerah yang telah memasyarakat baik dalam skala Nasional maupun Internasional. Dalam pelaksanaannya sentra industri jenang dominan di Kabupaten Kudus. Terdapat lebih dari dua puluh sentra industri pembuatan jenang di Kabupaten Kudus. Untuk jumlah pendapatan hanya beberapa pabrik jenang yang telaah terkualifikasi baik dari segi kualitas maupun jumlah produksi. Masih banyak sentra industri jenang yang memproduksi jenangnya dengan sistem manual. Dalam proses pembuatannya, jenang yang dibuat menggunakan mesin akan lebih baik kualitas kelenturannya serta tingkat kandungan tepung yang melekat juga akan lebih baik. Disamping itu, sistem pemasaran dan pendistribusian masih cenderung dilakukan hanya promosi dari mulut kemulut (Word of Mouth Marketing). Hal ini tentunya hanya terbatas untuk kalangan tertentu. Sumber daya manusia (SDM) Pemilik home industri Dua Keris dan Sinar Fadhil jenang sudah bagus. ilmu tata boga baik didapat dalam bangku sekolah maupun otodidak, tetapi belum bisa mengatasi permasalahan terutama pada efisiensi dan optimalisasi kualitas jenang yang diproduksi. Selain itu, mereka tidak punya ilmu tentang manajemen dan pemasaran produk yang menjadi salah satu suksesnya usaha. Penerepan Iptek khususnya dalam penerapan Program Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi home industri. Dengan menerapkan hasil riset yang sudah dilakukan IKIP Veteran Semarang yang akan diaplikasikan ke mitra akan meringankan dan memecah permasalahan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan, memaksimalkan kualitas produk jenang, menjual hasil produk dan memudahkan memanajemen usaha jenang. Metode yang dipakai pada program PKM adalah: 1) Memberi pelatihan pembuatan alat pengaduk jenang menggunakan bahan bakar listrik dan pemanas gas LPG (liquid petroleum gas) pada mitra “dua keris” dan masyarakat RT.01 Rw.03. 2) Memberi pengetahuan promosi jasa usaha jenang dan pemasaran melalui internet atau e-Commerce, Pelatihan Manajeman usaha dan pemasaran produk yang akan di jual, dan Pengetahuan manajemen dan informasi mengakses bantuan usaha baik pemerintah maupun bank.. Luaran program PKM yaitu Terwujudnya alat pengaduk jenang tenaga listrik, Menciptakan metode baru peningkatan tingkat kelenturan jenang dan kandungan tepung pada produk, Meningkatkan Iptek dan skill para mitra untuk mengembangkan SDM dan kemajuan jenang, Terbangun website e-Commerce untuk promosi produk jenang dan penjualan produk jenang melalui internet, Menambah pengetahuan manajemen dan pemasaran produk, Informasi mengakses bantuan usaha, Sertifikat kegiatan Program Kemitraan Masyarakat, Laporan kegiatan, seminar nasional dan Publikasi nasional hasil kegiatan program PKM.
Integration of strengthening of character education and higher order thinking skills in history learning Apriliana Rusly Haniah; Aman Aman; Risky Setiawan
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 14, No 2: May 2020
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.894 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v14i2.15010

Abstract

The purpose of this study is to find integration packages for Strengthening Character Education (PPK) and Higher Order Thinking Skills (HOTS) in history learning at SMAN 1 Yogyakarta, which includes: (1) form of integration packaging for strengthening character education in history learning, (2) forms of integration packaging higher-order thinking skills in history learning, (3) constraints and solutions for integrating strengthening of character education and higher-order thinking skills in history learning.  This research is qualitative research with a naturalistic research type. The subjects in this study were the principal, deputy headmaster of the curriculum section, history teacher, and students who were drawn using purposive sampling techniques. The results showed: (1) Integration of character education reinforcement was found in history learning, namely in the planning, implementation and evaluation stages of learning. Forms of integration packaging or containers for strengthening character education that can be seen in learning activities and attitude assessments that contain religious values, conscientious, disciplined, responsible, communicative, collaborating, confident, caring, critical thinking, nationalist and creative; (2) The packaging for integrating higher-order thinking skills in history learning is found, namely in assessment and questions as well as in learning planning. The assessment carried out is an assessment of attitudes, knowledge, and skills that are integrated with the questions by conducting KD analysis. The results of the analysis then the teacher chooses the KD that can be made about HOTS;  and (3) Obstacles that are found that are technical in inserting character values in learning activities on historical subjects that are suggested to history teachers to always participate in the Subject Teachers' Deliberation (MGMP) which is felt by researchers to be very helpful for teachers to exchange information, and sharing about the obstacles encountered. For the constraints of making assessment instruments, advice to the Principal, Teachers, and Education Office to conduct socialization and training in making assessment instruments, the grid then starts making HOTS questions
Evaluation of hybrid learning in college using CIPP model Aman Aman; Risky Setiawan; Lantip Diat Prasojo; Kunal Mehta
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v25i2.46348

Abstract

Learning in the millennial era provides significant changes in technology and communication. The COVID pandemic period requires every educational institution, especially universities, to carry out online learning. This influences the performance of lecturers in the online learning process, especially the implementation of hybrid learning at Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). The purpose of this study is to (1) describe the implementation of hybrid learning at UNY; (2) know the hybrid learning lecture model carried out at UNY; (3) describe the results of hybrid learning evaluation. This research is an evaluation study with a mixed-method approach that is a mixture of qualitative and quantitative. The evaluation model selected is the CIPP model from Stufflebeam. This model was chosen because the evaluation is comprehensive, including (1) context, (2) input, (3) process, and (4) product. The results show that the hybrid learning evaluation model developed through the instrument already met an excellent construct of loading factor values and had a composite reliability score above 0.7 and Cronbach alpha above 0.6. Implementation of difficulties or obstacles to hybrid learning includes heterogeneity of origin of student residence to make the emergence of internet network signal problems. In comparison, the problem of lecturers is that not all lecturers have skills for technology and media in the implementation of hybrid learning. The results of hybrid learning evaluation showed that the value of context, input, process, and product aspects fall into the category of "excellent," i.e., with a total average score of 3.05.