Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pengaruh Penjabat Bupati dalam Kontestasi Pilkada Boby, Feramita Hasani; Gazalin, Junaid; Restiawati, Restiawati; Zulhidayat, M Reyza; Ananto, Muh Aldi Musbaq
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i3.7791

Abstract

Acting regents play an important role in the political process of Regional Head Elections (Pilkada) in Indonesia, especially in the transition period between the resignation of the previous official and the implementation of the next election. This study aims to analyze the influence of acting regents on the dynamics of political contestation in Pilkada, using a qualitative approach through surveys and in-depth interviews. The results show that the acting regent has a significant influence on voters, both through policies taken during the term of office and direct influence on regional head candidates. Despite the potential for abuse of power, the majority of respondents considered that the role of the acting regent was more about regulating regional administration than directly intervening in practical politics. This study suggests the need for stricter regulations regarding the involvement of acting regents in the political process in order to maintain the integrity of Pilkada.
Peran dan Fungsi Jabatan Pegawai Kesultanan dalam Stuktur Pemerintahan Kesultanan Buton Boby, Feramita Hasani; Safardan Ka Oihu; Nurlia; Suhada; Herry Pratama A. Junaid Gazalin
LANCAH: Jurnal Inovasi dan Tren Vol. 2 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET) - Lembaga KITA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/ljit.v2i1.2217

Abstract

Sistem kekuasaan di Buton bisa dikatakan menarik karena konsep kekuasaan tidak mirip dengan konsep kekuasaan di kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Sultan tidak diwariskan berdasarkan keturunan saja, tetapi dipilih oleh Siolimbona, yaitu dewan yang terdiri dari sembilan penguasa dan penjaga adat Buton. Selain itu, kesultanan ini memiliki konstitusi sendiri, lengkap dengan badan-badan yang bertindak sebagai legislatif, yudikatif dan eksekutif. Band-band yang dimaksud adalah Sara Pangka (eksekutif), Sara Gau (legislatif), dan Sara Bitara (Yudikatif). Hukum di Kesultanan Buton disebut Murtabat Tujuh, yang diresmikan oleh Sultan La Elangi (1597-1631) dan digunakan sampai kesultanan dihapuskan. Uniknya, hukum di Kesultanan Buton diberlakukan untuk semua orang, tidak hanya rakyat jelata tetapi juga pejabat istana atau bahkan sultan. Terbukti bahwa selama empat abad keberadaannya, 12 sultan Buton dihukum karena melanggar hukum. Kesultanan Buton juga memegang lima filosofi kehidupan, yaitu agama (Islam), Sara (pemerintahan), Lipu (negara), Karo (pribadi/orang), dan Arataa (properti).