Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Kulit Durian menjadi Pupuk Organik Ramah Lingkungan Elfira Sari, Naila; Elfayetti; Melani Astika; Septian Prayogi; Farhan Fauzan Ahdaputra; Rud Sahanaia Sari Nona; Desty Novry lianty; Nurliana, Vita; Malau, Shintia; Elsa Kardiana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 3 (2025): MARET 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi durian yang meningkat setiap tahun menghasilkan limbah kulit durian yang dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pemanfaatan limbah kulit durian sebagai pupuk organik ramah lingkungan melalui proses fermentasi menggunakan EM4 (Effective Microorganisms 4). Metode eksperimen digunakan dengan mencampur kulit durian segar, tanah, dan larutan EM4. Fermentasi dilakukan selama 3-4 minggu dengan pengadukan berkala, kemudian hasilnya diuji menggunakan indikator pH serta larutan H₂O₂, HCl, dan KCl untuk mengetahui kandungan bahan organik dan sifat keasaman tanah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pupuk kompos kulit durian memiliki pH netral (pH 7), kandungan bahan organik tinggi yang ditunjukkan dengan reaksi buih pada uji H₂O₂, serta kandungan kapur (CaCO₃) yang dapat menetralkan keasaman tanah. Berdasarkan hasil tersebut, pemanfaatan kulit durian sebagai pupuk organik tidak hanya mampu meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan.
Perspektif Mahasiswa terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan dalam Mewujudkan Nilai Pancasila di Kampus Multikultural Malau, Shintia; Feny Cristanti Siburian; Ahmad Fauzi Sinuraya; Joey Athana Sembiring; Angelo Simanulang; Lasmauli Marpaung
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Indonesia berperan strategis sebagai simbol identitas nasional dan alat pemersatu dalam keberagaman. Di kampus multikultural, bahasa ini menginternalisasi nilai sila ketiga Pancasila—persatuan—serta mendorong toleransi, empati, dan karakter kebangsaan. Penggunaan Bahasa Indonesia memperkuat komunikasi, mencegah konflik sosial, dan menjadikan kampus sebagai pelopor integrasi melalui nilai-nilai Pancasila.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan 56 mahasiswa dari universitas multikultural sebagai sampel acak. Tujuannya untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan penguat nilai sila ketiga Pancasila. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan dianalisis secara deskriptif menggunakan persentase dan frekuensi untuk mengidentifikasi pola persepsi.Mayoritas dari 56 responden mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia sebagai simbol persatuan. Mereka sepakat bahwa bahasa ini penting dalam membangun kesatuan di kampus multikultural, selaras dengan sila ketiga Pancasila. Dukungan terhadap penggunaannya dalam kegiatan resmi menunjukkan kesadaran kolektif akan peran Bahasa Indonesia sebagai identitas dan alat pemersatu bangsa.disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia masih berperan penting sebagai bahasa pemersatu. Mahasiswa menunjukkan sikap positif, menggunakannya dalam aktivitas formal dan santai. Bahasa Indonesia dinilai mampu mempererat hubungan, menumbuhkan cinta tanah air, serta memperkuat identitas nasional di tengah keberagaman budaya.