Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Konsumsi Mi Instan, Junk Food, dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja di SMKN 3 Bogor Siraz, Nazira Andriani; Adyas, Ezria Ekafadhina; Nurlita, Asri Ismiyani; Dwinugraha, Ksatriadi Widya
JURNAL NUTRISIA Vol 27 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jnutri.v27i1.399

Abstract

The prevalence of obesity continues to increase due to changes in energy balance caused by various factors. Risk factors for obesity consist of heredity, diet, lack of physical activity, age, gender and socio-economic factors. This study aims to determine the relationship between consumption of instant noodles, junk food and physical activity with the incidence of obesity in adolescents at SMKN 3 Bogor. This research used a cross-sectional design and was conducted on March 22 – June 12 2024 at SMKN 3 Bogor. The number of subjects selected in this research was 114 people using purposive sampling technique. The Spearman test results show that there is a significant relationship (p<0.05) between pocket money, junk food consumption and physical activity with the incidence of obesity in teenagers at SMKN 3 Bogor. On the other hand, the Spearman test results showed that there was no relationship (p>0.05) between age, gender and instant noodle consumption and the incidence of obesity in adolescents at SMKN 3 Bogor.
Edukasi DAGUSIBUAN (Dapatkan obat, Gunakan obat, Simpan obat, Buang obat dan Antibiotik) di Kampung Cikoneng, Desa Puraseda Oktaviona, Nur dita Dwi; Irawan, Olgi; Rahmadanty, Shovy Dewi; Safitri, Wulan Caesar; El Zahra, Lulu; Nirmalarani, Yayie; Palupi, Amelia Destiana; Nurlita, Asri Ismiyani
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 3 No 2 (2024): Edisi Juli 2024 - Desember 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v3i2.1431

Abstract

Penggunaan obat tanpa resep (swamedikasi) di masyarakat Indonesia telah meningkat pesat, namun sering kali disertai dengan kesalahan dalam memperoleh, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat. Data dari RISKESDAS (2013) menunjukkan bahwa banyak keluarga di Indonesia yang menyimpan obat untuk swamedikasi, tetapi pemahaman mereka mengenai penggunaan obat yang tepat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kampung Cikoneng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, mengenai cara yang benar dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat melalui program DAGUSIBUAN (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang Antibiotik dengan Baik dan Benar). Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan sesi tanya jawab, yang diikuti dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Kegiatan ini diikuti oleh 24 orang yang sebelumnya mengisi pre-test, kemudian diberikan edukasi menggunakan alat bantu seperti power point dan poster. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat, dengan skor rata-rata peserta meningkat dari 64,58% (pre-test) menjadi 94,17% (post-test) (p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa program DAGUSIBU berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan obat yang benar. Program ini diharapkan dapat menjadi model untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat terkait penggunaan obat secara bijak.
Edukasi keamanan pangan melalui media kalender “penanganan tepat, kontaminasi silang minggat” pada masyarakat Kota Bogor Nurlita, Asri Ismiyani; Ardelia, Saifani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33851

Abstract

AbstrakKontaminasi silang merupakan salah satu penyebab utama penyakit bawaan pangan yang dapat terjadi di setiap tahapan rantai pangan. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap praktik keamanan pangan menjadi faktor risiko yang signifikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan kontaminasi silang melalui media kalender edukatif bertema “Penanganan Tepat, Kontaminasi Silang Minggat”. Sasaran kegiatan adalah masyarakat RT 04, RW 05 Kelurahan Ciwaringin Kaum, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, sebanyak 15 orang. Kegiatan dilaksanakan melalui ceramah edukatif dan distribusi media kalender dan leaflet. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test berupa 10 soal pilihan ganda untuk menilai pemahaman peserta. Hasil menunjukkan peningkatan skor median (Q1,Q3) dari 80 (50,90) pada pre-test menjadi 100 (90,100) pada post-test, dengan proporsi peserta dalam kategori pengetahuan baik meningkat dari 33,3% menjadi 80%. Media kalender dan leaflet terbukti efektif dalam menyampaikan informasi secara visual dan menarik, serta mampu meningkatkan antusiasme dan partisipasi peserta. Kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi visual sederhana dapat berdampak signifikan dalam peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai keamanan pangan. Kata kunci: kontaminasi silang; keamanan pangan; edukasi; kalender; pengabdian masyarakat. Abstract Cross-contamination is one of the leading causes of foodborne diseases and can occur at any stage of the food chain. The lack of public knowledge about food safety practices contributes significantly to this risk. This community service activity aimed to increase public awareness of cross-contamination prevention through educational media in the form of a calendar titled “Proper Handling, Goodbye Cross-Contamination.” The target participants were 15 from residents of RT 04, RW 05, Ciwaringin Kaum Subdistrict, Central Bogor District, Bogor City. The method used was an educational session involving lectures, distribution of calendars and leaflets, and evaluation using pre-test and post-test questionnaires. Each participant answered 10 multiple-choice questions before and after the session. The results showed an increase in the median (Q1,Q3) score from 80 (Q1: 50, Q3: 90) in the pre-test to 100 (Q1: 90, Q3: 100) in the post-test. Participants with good knowledge increased from 33.3% to 80%. The use of visually engaging calendars and informative leaflets proved effective in delivering key messages and encouraging active participation. This activity demonstrates that simple, visual-based education tools can significantly improve public understanding of food safety practices. Keywords: cross-contamination; food safety; education; calendar; community service.