Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulation And Evaluation of Burns Gel Preparations From Herba Suruhan (Peperomia Pellucida) Leaf Extract In Bogor City: Formulation And Evaluation of Burns Gel Preparations From Herba Suruhan (Peperomia Pellucida) Leaf Extract In Bogor City Gulo, Tris Ella Julita; Maulana, Ilham; Irawan, Olgi; Ardillah, Destry; Selay, Risma Eka Putri
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v3i1.87

Abstract

Luka bakar mengakibatkan kerusakan atau kehilangan jaringan kulit. Pengobatan luka bakar adalah dengan menggunakan sediaan topikal. Melalui analisis gap, penelitian ini mengidentifikasi kebutuhan akan pendekatan baru dalam pengobatan herbal untuk kondisi luka bakar yang belum terpenuhi secara optimal. Latar belakang formulasi menjadi perhatian karena keberhasilan terapi herbal dalam penyembuhan luka bakar sering kali bergantung pada formulasi yang tepat untuk memaksimalkan efek terapeutik dan meminimalkan efek samping Herba suruhan (Peperomia pellucida) adalah salah satu tanaman yang positif memiliki kandungan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid yang efektif untuk penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan gel ekstrak herba suruhan (Peperomia pellucida) dengan variasi konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5% yang menggunakan Na CMC sebagai basisnya dan uji parameter evaluasi, untuk melihat sediaan gel kstrak herba suruhan (Peperomia pellucida) dengan konsentrasi berapa yang memenuhi standar sediaan gel yang baik. Penelitian ini melakukan uji parameter evaluasi yang meliputi; uji organoleptis, uji pH, dan uji homogenitas. Hasil dari penelitian ini menunjukan gel ekstrak herba suruhan (Peperomia Pellucida) dengan konsentrasi 2,5% memiliki bentuk gel dengan warna hijau pekat dan aroma khas daun herba suruhan yang memiliki pH 6,4. Pada konsentrasi 5% dan 7,5% memiliki bentuk gel dan aroma khas daun herba suruhan dengan warna yang lebih pekat dengan pH 6. Disimpulkan pH semua konsentrasi memenuhi syarat sesuai dengan pH kulit, dari segi homogenitas sediaan gel herba suruhan konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5% tidak memenuhi standar homogenitas, dikarenakan terdapat butiran kasar dari ekstrak herba suruhan.
Edukasi DAGUSIBUAN (Dapatkan obat, Gunakan obat, Simpan obat, Buang obat dan Antibiotik) di Kampung Cikoneng, Desa Puraseda Oktaviona, Nur dita Dwi; Irawan, Olgi; Rahmadanty, Shovy Dewi; Safitri, Wulan Caesar; El Zahra, Lulu; Nirmalarani, Yayie; Palupi, Amelia Destiana; Nurlita, Asri Ismiyani
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 3 No 2 (2024): Edisi Juli 2024 - Desember 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v3i2.1431

Abstract

Penggunaan obat tanpa resep (swamedikasi) di masyarakat Indonesia telah meningkat pesat, namun sering kali disertai dengan kesalahan dalam memperoleh, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat. Data dari RISKESDAS (2013) menunjukkan bahwa banyak keluarga di Indonesia yang menyimpan obat untuk swamedikasi, tetapi pemahaman mereka mengenai penggunaan obat yang tepat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kampung Cikoneng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, mengenai cara yang benar dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat melalui program DAGUSIBUAN (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang Antibiotik dengan Baik dan Benar). Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan sesi tanya jawab, yang diikuti dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Kegiatan ini diikuti oleh 24 orang yang sebelumnya mengisi pre-test, kemudian diberikan edukasi menggunakan alat bantu seperti power point dan poster. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat, dengan skor rata-rata peserta meningkat dari 64,58% (pre-test) menjadi 94,17% (post-test) (p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa program DAGUSIBU berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan obat yang benar. Program ini diharapkan dapat menjadi model untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat terkait penggunaan obat secara bijak.