Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The relationship between the use of technology in learning and student self-efficacy Putri, Nimas Dahlia; Abtasari, Selly Moza; Izazi, Fathan Cahyan; Nurhidayah, Nurhidayah; Tanjung, Romi Fajar; AR, Silvia
Journal of Counseling and Educational Research Vol. 1 No. 1 (2024): Journal of Counseling and Educational Research
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/jcerch.v1i1.1

Abstract

Information technology and self-efficacy in learning activities are very important, because information technology is a process that can help to make it easier to access and obtain the desired scientific information. The aim of the research is to determine the level of technology use in learning and the level of student self-efficacy and to examine the relationship between the use of technology in learning and student self-efficacy. The method applied in this research adopts a quantitative approach with a correlational type. This study had 34 samples determined using random sampling techniques. The research results show that the level of skills in using technology in learning and students' self-efficacy are generally in the medium category. Then it can be seen that the correlation between variables does not show a significant correlation.
Hubungan Regulasi Emosi dengan Psychological Well-Being pada Siswa SMA Ananta, Syahira Hayu; Umardi, Qarsela Tiara; Meidiansyah, Rifki; Putri, Nimas Dahlia; Patrisia, Salsabila; Hartono, Yusuf; Lubis, Khadijah
Jurnal Wawasan Pendidikan Vol 5, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jwp.v5i2.22900

Abstract

Masa remaja merupakan periode yang penuh tantangan emosional dan sosial, di mana kemampuan dalam mengelola emosi (regulasi emosi) memegang peran yang penting untuk mendukung kesejahteraan psikologis (psychological well-being). Tujuan utama penelitian yakni untuk menguji hubungan yang dimiliki variabel regulasi emosi dengan variabel psychological well-being peserta didik SMA. Metode yang dipakai merupakan metode deskriptif kuantitatif menggunakan teknik korelasi, serta pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling pada 117 peserta didik di beberapa SMA di Indralaya dan Palembang. Instrumen penelitian berupa angket skala likert untuk mengukur kedua variabel. Hasil dari penelitian menyatakan jika tingkat regulasi emosi dan kesejahteraan psikologis rata-rata peserta didik berada dalam kategori sedang. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan terdapat sebuah hubungan positif antara regulasi emosi dan psychological well-being (r = 0,423; p 0,05). Hal tersebut menunjukkan semakin baik regulasi emosi peserta didik, sehingga akan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan psikologis yang dimilikinya. Temuan ini memperlihatkan pentingnya pengembangan kemampuan regulasi emosi dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis remaja
STUDI LITERATUR TENTANG PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANGUN KARAKTER SISWA Awaliah, Salsabila; Putri, Nimas Dahlia; Sabillah, Finkah; Nurhidayah; Alrefi; Anisa Sitinurjanah
Journal of Counseling Support Vol. 1 No. 3 (2025): November
Publisher : Cendekia Sinergi Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64998/jcs.v1i3.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran bimbingan dan konseling (BK) dalam membentuk nilai-nilai karakter siswa melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Data dikumpulkan dari berbagai jurnal, buku, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik pendidikan karakter. Hasil kajian menunjukkan bahwa BK memiliki kontribusi penting dalam membentuk karakter siswa melalui pengembangan nilai moral, etika, tanggung jawab, empati, dan disiplin. Peran guru BK tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada aspek sosial dan emosional siswa, seperti pengembangan diri, keterampilan sosial, pengendalian emosi, serta pengambilan keputusan yang bijak. Solusi yang direkomendasikan meliputi peningkatan profesionalisme guru BK, penguatan kerja sama sekolah–orang tua, serta penerapan nilai Profil Pelajar Pancasila secara berkelanjutan. Rekomendasi penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas kajian melalui penelitian lapangan yang melibatkan observasi langsung di sekolah, pengembangan model layanan BK berbasis digital dan kolaboratif, serta analisis komparatif antara jenjang pendidikan untuk mengetahui efektivitas peran BK dalam konteks yang berbeda. Dengan demikian, bimbingan dan konseling berperan strategis dalam menciptakan peserta didik yang berakhlak, mandiri, dan bertanggung jawab.