Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penguatan Literasi Menulis Siswa Melalui Kegiatan Menulis Cerita Pendek Kelas V di SD Negeri Pondok Cabe Udik 02 Rosani, Rosani; Alifa, Hani; Kamilah, Dinda Putri; Wulandari, Dyah; Zahra, Dyah Ayu Putri; Ramadanti, Alia Zulfa; Prasasti, Alvira; Ainni, Putri Nur; Gunarsih, Lutfia; Ragil, Yoga Aditia
Indonesian Journal on Education (IJoEd) Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/7jshkp14

Abstract

Literasi merupakan kemampuan seseorang menggunakan bahasa dan gambar dalam berbagai macam bentuk, seperti membaca, menulis, berbicara, melihat, dan berpikir kritis dalam menyajikan suatu ide dalam pengembangan awal. Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat literasi menulis siswa melalui kegiatan menulis cerita pendek di kelas VA SD Negeri Pondok Cabe Udik 02, Tangerang Selatan. Metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis efektivitas kegiatan menulis cerpen dalam meningkatkan minat dan kemampuan literasi siswa. Subjek penelitian adalah 25 siswa kelas VA, yang mayoritas memiliki tingkat literasi rendah berdasarkan wawancara awal dengan guru. Kegiatan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu orientasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap orientasi, siswa diberikan pemahaman mengenai pengertian, struktur, dan langkah-langkah menulis cerpen. Pada tahap pelaksanaan, siswa mempraktikkan penulisan cerpen secara mandiri dengan bimbingan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan menulis cerpen tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis siswa, tetapi juga mendorong kreativitas dan minat mereka terhadap literasi. Kegiatan ini berperan sebagai strategi efektif untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa dan mengembangkan potensi mereka. Dengan demikian, disarankan agar guru mengintegrasikan kegiatan serupa ke dalam pembelajaran secara rutin untuk memperkuat literasi siswa.
Memahami Asal Usul Lambang Negara Indonesia dan Burung Garuda Alia, Alia Zulfa Ramadanti; Ghozali, Salismiati; Dwi Apriliani, Vera; Gunarsih, Lutfia; Handayani, Lilis; Meiliza, Shella; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i3.358

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang lambang negara Indonesia sebagai identitas nasional bangsa kita. Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Lambang negara merupakan perwujudan sebuah ideologi dari suatu negara. Lambang negara diartikan juga sebagai identitas suatu kalangan yang berisi kepribadian yang dipegang saat menjalankan sebuah pemerintahan. Penggunaan lambang negara diharapkan pembeda untuk bangsabangsa lain. Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah lambang negara Indonesia berbentuk burung garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan dari sudut pandang Garuda, perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958. Burung Garuda sebagai identitas nasional dan juga lambang negara Indonesia harus dihormati dan dijaga sampai kapan pun. Burung Garuda tersebut memiliki banyak makna pada setiap bagiannya, dari kepala hingga pita putih yang di kaki. Makna pada lambang Garuda Pancasila itu harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Potret Multikultural ; Perspektif Negara Kesatuan RI Gunarsih, Lutfia; Santoso, Gunawan; Majenih
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 1 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v1i2.472

Abstract

Multikultural adalah keberagaman budaya yang menggambarkan kesatuan berbagai kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa yang berbeda dalam suatu negara. Masyarakat multikultural mengusung konsep multikulturalisme, yaitu sebuah paham yang menekan kesederajatan dan kesetaraan berbagai budaya lokal tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya lain. Nilai-nilai multikultural dijelaskan sebagai berikut. Demokrasi, pluralisme, dan humanisme. Multikulturalisme tekanan keragaman budaya dalam kesederajatan. Masyarakat multikultural menganggap bahwa sejumlah perbedaan yang ada dalam satu masyarakat jamak dan heterogen tersebut merupakan bagian dari kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.