Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DAN BAHAN MAKANAN SUMBER ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA MUSLIMIN Nataliningrum, Rr. Desire Meria; Maulana, Muhammad Farhan; Abhijana, Mochamad Farhan; Pastika, Ajeng; Nurfarhah, Gita; Dikna, Raissa Anandhianya; Putri, Herfina Hemadika
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah lebih rendah dari normal. Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan otot menyebabkan gejala anemia, seperti lemah, letih, lesu, dan lunglai. Remaja dalam fase pertumbuhan membutuhkan nutrisi, termasuk zat besi, untuk mendukung perkembangan. Namun, mereka rentan mengalami defisiensi zat besi, yang berisiko menyebabkan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian tablet tambah darah (TTD) dan konsumsi zat besi harian dengan kadar hemoglobin pada remaja putri. Penelitian dilakukan pada 81 siswi kelas 10 SMA Muslimin Cililin menggunakan Hb Meter, kuesioner konsumsi zat besi dan kepatuhan konsumsi TTD. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan konsumsi zat besi tidak mencukupi dan tidak patuh mengonsumsi TTD (N=25) memiliki rerata kadar hemoglobin 10,85 g/dL. Responden dengan konsumsi zat besi tidak mencukupi tetapi patuh mengonsumsi TTD (N=40) memiliki rerata kadar hemoglobin 12,96 g/dL. Responden dengan konsumsi zat besi mencukupi tetapi tidak patuh mengonsumsi TTD (N=3) memiliki rerata kadar hemoglobin 13,76 g/dL, sementara responden dengan konsumsi zat besi mencukupi dan patuh (N=13) memiliki rerata kadar hemoglobin 12,98 g/dL, yang artinya hasil penelitian sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara konsumsi zat besi harian dengan kadar hemoglobin. Namun, tidak terdapat hubungan bermakna antara kepatuhan konsumsi TTD dengan kadar hemoglobin pada remaja putri. Sedangkan konsumsi zat besi harian dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah secara bersamaan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kadar hemoglobin responden. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan antara konsumsi tablet tambah darah dan bahan makanan sumber zat besi dengan kadar hemoglobin pada remaja putri kelas X di SMA Muslimin Cililin. Kata kunci: hemoglobin, konsumsi zat besi ,tablet tambah darah DOI : 10.35990/mk.v8n1.p58-70
Pelatihan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Anggota Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia Provinsi Jawa Barat Anwar, Tezza Adriansyah; Nataliningrum, Rr. Desire Meria; Indriyana, Sri Quintina; Mutiara, Dinar; Sutrisno, Sutrisno; Marditama, Theresia
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v4i1.291

Abstract

Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah merupakan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu mewujudkanmasyarakat yang adil, makmur, spiritual dan material. Pertumbuhan usaha jasa boga atau kuliner yang berkembang pesat sehingga menciptakan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja baru, merupakan salah satu faktor upaya meningkatkan kualitas hidup untuk mencapai tujuan pembangunan nasional manusia seutuhnya. Kegiatan kuliner diharapkan dapat meningkatkan taraf pemenuhan gizi masyarakat, meningkatkan standar kesehatan dan kecerdasan konsumen dalam memilih makanan dan minuman. Selain memproduksi pangan yang aman, faktor penting lainnya adalah produk bermutu dan bernilai jual tinggi agar pelanggan terpuaskan. Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) melalui Fakultas Kedokteran berupaya untuk berkolaborasi dan membantu APJI Jawa Barat untuk melakukan pelatihan dan pendampingan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja bagi para anggota APJI Jawa Barat dengan metode diskusi kelompok terpumpun terkait manajemen produksi pangan yang baik dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan anggota APJI dapat meningkatkan keamanan dan kualitas dari produknya.
HUBUNGAN ANTARA KERJA GILIR DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK X PURWAKARTA Nataliningrum, Rr. Desire Meria; Rubani, Rizka Hanifannisa; Manoe, Zacarja Jacob
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 3 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem kerja gilir umumnya diberlakukan oleh rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan selama 24 jam. Penerapan kerja gilir sering kali berpengaruh terhadap kualitas tidur perawat. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas perawat dalam melakukan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kerja gilir dengan kualitas tidur pada perawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Purwakarta dengan menggunakan metode analitik dan pendekatan studi potong lintang. Jumlah perawat yang menjadi sampel penelitian sebanyak 78 orang, terbagi dalam 59 perawat shift (75,6%) dan 19 perawat non-shift (24,4%), didapatkan melalui cara simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Perawat shift yang memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 42 perawat (71,2%) dan perawat non-shift yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 14 perawat (73,7%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kerja gilir dengan kualitas tidur pada perawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Purwakarta (p=0,001). Kualitas tidur pada perawat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti stres psikologis (penyakit dan situasi yang menyebabkan stres), aktivitas fisik serta aktivitas sosial, diet, obat-obatan, usia, motivasi, hubungan keluarga, konsumsi kafein, gaya hidup, dan penyakit penyerta. Kata kunci: kerja shift, kualitas tidur, perawat, Pittsburgh Sleep Quality Index DOI : 10.35990/mk.v8n3.p319-330