Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Study of Coastal Vulnerability in North Insana District, North Central Timor Regency, East Nusa Tenggara Province (Indonesia) Ledheng, Ludgardis; Atini, Blasius; Hano’e, Emanuel Maria Yosef
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 2 (2025): March 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.2.452-462

Abstract

The reduction in mangrove areas, which has caused significant erosion along the north coast of North Central Timor Regency, has implied the need for in-depth studies. This research, aimed to determine the spatial distribution of coastal vulnerability and its influencing factors using the Coastal Vulnerability Index (CVI). The research found that 7.07 km (48.71%) of the coastline was classified as low vulnerability, while 6.66 km (51.28%) was categorized as moderate. Key factors influencing coastal vulnerability include geomorphology (87.18%), coastline changes (7.6%), beach slope (66.6%), and beach elevation (66.7%), based on observations across 39 cells. Meanwhile, tidal variables, wave height, and sea-level rise had minimal impact, with their associated vulnerability levels categorized as low. Future research should incorporate additional variables, such as socio-economic aspects and human activities to provide a more comprehensive assessment of coastal vulnerability. This would result in a more holistic assessment for decision-making for coastal area mitigation planning.  
PKM Usaha Garam Briket di Kelompok Masmolo Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT Rita Sila, Vinsensia Ulia; Ledheng, Ludgardis; Oki, Kamilaus Konstanse; Hano’e, Emanuel Maria Yosef
Bakti Cendana Vol 7 No 1 (2024): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/bc.7.1.2024.92-99

Abstract

Penggunaan kayu bakar yang berlebihan berdampak buruk bagi lingkungan. Hasil sisa pembakaran berupa arang belum dimanfaatkan secara baik menjadi briket. Briket dapat menjadi pilihan bahan bakar produksi garam. Garam hasil produksi Kelompok Tani Masmolo adalah garam organik yang putih bersih namun belum mendapat sentuhan kemasan yang menarik. Hal ini diakibatkan oleh minimnya pemahaman terhadap pengelolaan paska produksi secara baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pelatihan dan praktek langsung pembuatan briket serta pelatihan desain dan pembuatan kemasan. Tujuan dilakukan kegiatan PKM yakni untuk mengedukasi petani mengenai pemanfaatan arang sebagai bahan baku pembuatan briket serta melatih keterampilan petani mendesain dan membuat kemasan secara baik dan menarik. Ukuran keberhasilan kegiatan dilakukan melalui uji pemahaman melalui sebaran kuisioner bagi setiap anggota tani dengan cara pemberian score pada setiap pertanyaan dari tahapan kegiatan yang diberikan. Berdasarkan hasil kegiatan diketahui secara umum petani memahami semua tahapan kegiatan yang diberikan Tim PKM. Hasil penerapan menunjukkan bahwa keunggulan menggunakan briket yakni produksi garam lebih cepat dimana 500 keping briket yang digunakan mampu memproduksi garam sebanyak 4 kali.
Penerapan Teknik Struktur Hibrid di Pesisir Wini Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Ledheng, Ludgardis; Sila, Vinsensia Ulia Rita; Atini, Blasius; Hano’e, Emanuel Maria Yosef; Oetpah, Finsensius
Prioritas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 01 (2025): EDISI MARET 2025
Publisher : Universitas Harapan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35447/prioritas.v7i01.990

Abstract

Kurang optimalnya pelaksanaan program penghijauan setiap tahunnya menyebabkan kawasan pesisir Wini belum mengalami perubahan ke arah perbaikan. Pesisir Wini merupakan area pantai yang terbuka sehingga upaya penghijauan di tempat ini perlu melalui perlakuan khusus misalnya rekayasa lingkungan dengan perangkap sedimen. Untuk mengatasi kondisi pesisir terbuka seperti ini maka perlu adanya pemecah gelombang menggunakan model yang ramah, murah dan sederhana sehingga mudah di aplikasikan oleh masyarakat pesisir yang peduli terhadap kelestarian pesisir. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah penerapan struktur hybrid berbahan organik sebagai model pemecah gelombang. Untuk keberhasilan penerapannya maka masyarakat perlu di berikan penyuluhan agar mampu dalam penerapannya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat pesisir sangat antusias menerima masukan IPTEK yang diberikan Tim Pengabdi. Masyarakat memahami pembuatan struktur hybrid dan mampu menerapkannya. Sebanyak 150 anakan mangrove yang ditaman di belakang bangunan struktu hybrid. Diharapkan melalui kegiatan ini pemerintah setempat dapat menjadikan kegiatan ini sebagai agenda kerja rutin agar mangrove yang rusak dapat pulih Kembali.